KDM Siapkan 600 Hektare Sawah Baru sebagai Pengganti Lahan untuk Proyek Investasi di Jabar, - Pikiran Rakyat
KDM Siapkan 600 Hektare Sawah Baru sebagai Pengganti Lahan untuk Proyek Investasi di Jabar
PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan pertemuan dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk membahas sinergi antara pembangunan investasi dan keberlanjutan sektor pertanian di Jabar. Kolaborasi ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga ketahanan pangan di Jawa Barat.
"Ini bentuk nyata kolaborasi pemerintah pusat dan daerah untuk memperkuat sektor pertanian, hilirisasi, dan ekonomi," ucap Dedi Mulyadi dikutip Kamis 14 Agustus 2025.
Selain fokus pada pengembangan pertanian, pertemuan ini juga membahas peluang penciptaan lapangan kerja dari proyek investasi yang akan datang. "Diperkirakan akan tersedia sekitar 23.000 lapangan kerja bagi tenaga terampil," ungkapnya.
Dua perusahaan otomotif global, VinFast (Vietnam) dan BYD (China) berencana menanamkan investasi besar di Kabupaten Subang. Namun, terdapat kendala terkait status Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di lokasi proyek.
Baca Juga: Hutan Mangrove di Pantura Subang Berkurang Akibat Pencemaran Sampah, 26.000 Bibit Mangrove Ditanam
"Secara administratif, lahan tersebut masih tercatat sebagai LP2B, tetapi faktanya sudah tidak berfungsi sebagai sawah. Namun, data tata ruang masih mencantumkannya," jelas Dedi.
Untuk mengatasi hal ini, ia menekankan pentingnya penyesuaian regulasi agar investasi tetap berjalan tanpa mengorbankan lahan pertanian produktif. "Kami telah mendapat rekomendasi untuk menyediakan lahan pengganti tiga kali lipat. Jika ada 200 hektar LP2B yang dialihfungsikan, maka akan disiapkan 600 hektar sawah baru," paparnya.
Proses penyediaan lahan pengganti akan dipercepat dan dipusatkan di wilayah Jawa Barat, dengan Indramayu sebagai salah satu lokasi potensial. "Di Indramayu banyak lahan yang sudah ditanami padi tetapi belum memiliki sistem irigasi yang memadai, masih mengandalkan tadah hujan," ujar Dedi.
Baca Juga: Puluhan Ribu Hektare Sawah Terdampak Bencana di Garut Tetap Produksi, Petani Masih Raup Untung
Lahan Tidur PTPN Bakal Jadi Sawah
Selain itu, pemerintah juga akan mengoptimalkan lahan-lahan tidur milik PTPN dengan mengembalikan fungsinya sesuai peruntukan awal. "Lahan perkebunan seperti teh, kopi, dan karet akan dikembalikan fungsinya dan diintegrasikan dengan program pertanian," tegasnya.
Langkah ini menunjukkan komitmen Pemprov Jabar dalam menyeimbangkan pembangunan ekonomi melalui investasi dan pelestarian lahan pertanian. Dengan penyediaan lahan pengganti yang lebih luas, diharapkan produktivitas pertanian tetap terjaga sekaligus mendukung pertumbuhan industri di Jawa Barat.
"Dengan kebijakan ini, kami memastikan bahwa pembangunan berjalan beriringan dengan keberlanjutan sektor pertanian," pungkas Dedi Mulyadi.***