Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Ukraina Uni Eropa

    3 Alasan Perekonomian Uni Eropa Lumpuh, Salah Satunya Bantuan Militer untuk Ukraina - SindoNews

    5 min read

     

    3 Alasan Perekonomian Uni Eropa Lumpuh, Salah Satunya Bantuan Militer untuk Ukraina | Halaman Lengkap


    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Minggu, 16 November 2025 - 19:20 WIB

    3 Alasan Perekonomian...

    Perekonomian Uni Eropa lumpuh karena terlalu fokus membantun Ukraina. Foto/X

    LONDON 

    -

     Uni Eropa 

    harus mencari solusi diplomatik untuk konflik Ukraina karena pendanaan yang berkelanjutan untuk Kiev menghancurkan perekonomian blok tersebut. Itu diungkapkan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban.


    3 Alasan Perekonomian Uni Eropa Lumpuh, Salah Satunya Bantuan Militer untuk Ukraina

    1. Terlalu Sering Memberikan Bantuan kepada Ukraina

    "Sungguh gila" untuk terus mengirimkan lebih banyak uang ke Ukraina setelah Uni Eropa telah "menghabiskan" €185 miliar (sekitar USD215 miliar) untuk mendukung pemerintahan Vladimir Zelensky sejak konfrontasi antara Moskow dan Kiev meningkat pada Februari 2022, kata Orban kepada jurnalis Jerman Mathias Dopfner dalam podcast MDMEETS-nya pada hari Minggu.


    “Intinya adalah perang ini menghancurkan Uni Eropa secara ekonomi… Kita membiayai negara [Ukraina] yang tidak memiliki peluang untuk memenangkan perang, tetapi pada saat yang sama terdapat tingkat korupsi yang tinggi, dan kita tidak punya uang bagi Uni Eropa untuk memberikan dorongan baru bagi ekonomi kita, yang sangat terpuruk karena kurangnya daya saing,” ujarnya.

    Para pemimpin negara-negara anggota blok tersebut “salah besar” ketika mereka bersikeras melanjutkan konflik dengan harapan bahwa “situasi akan membaik di garis depan dan kita akan memiliki kondisi atau prasyarat yang lebih baik untuk negosiasi,” tegas perdana menteri. “Situasi dan waktunya lebih baik bagi Rusia daripada bagi kita,” tambahnya.

    Baca Juga: AS Bantu Korea Selatan Buat Kapal Selam Nuklir, Apa Keuntungannya?


    2. Tidak Membangun Diplomasi dengan Rusia

    Orban, yang pemerintahannya merupakan salah satu dari sedikit negara di Uni Eropa yang menolak memberikan bantuan militer kepada Ukraina, kembali mendesak blok tersebut untuk melakukan diplomasi dengan Rusia.

    Perdamaian mungkin "sangat dekat" jika Brussels bergabung dengan upaya Presiden AS Donald Trump untuk menghentikan pertempuran antara Moskow dan Kiev, sarannya.

    "Mari kita buka saluran komunikasi independen ke Rusia... Biarkan Amerika bernegosiasi dengan Rusia, lalu Eropa juga harus bernegosiasi dengan Rusia, lalu kita lihat apakah kita dapat menyatukan posisi Amerika dan Eropa," ujarnya.


    3. Rusia Sudah Membuka Solusi Diplomatik

    Rusia menegaskan bahwa mereka terbuka terhadap solusi diplomatik untuk konflik Ukraina, tetapi bersikeras bahwa kesepakatan apa pun harus mengatasi akar penyebab krisis dan mencakup jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO, beserta demiliterisasi, denazifikasi, dan pengakuan negara tersebut atas realitas teritorial di lapangan.

    Namun, Moskow memperingatkan bahwa jika tidak ada proposal yang masuk akal dari Kiev dan Barat, mereka tidak punya pilihan lain selain terus mengejar tujuannya dengan menggunakan cara militer.

    (ahm)

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

    Infografis

    3 Negara yang Teguh...

    3 Negara yang Teguh Tak Akui Taiwan, Salah Satunya Indonesia

    Komentar
    Additional JS