Mentan Amran: 40 Ton Beras dan Minyak Goreng Impor Ilegal Diamankan di Batam, Tiga Kapal Ditangkap - Tribunnews.com
Mentan Amran: 40 Ton Beras dan Minyak Goreng Impor Ilegal Diamankan di Batam, Tiga Kapal Ditangkap - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Informasi itu pertama kali diterima melalui laporan masyarakat yang dikirim melalui Lapor Pak Amran
- Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyatakan 40 ton beras impor ilegal dari Thailand dimuat oleh tiga kapal
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengamankan beras dan minyak goreng impor ilegal di wilayah Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada Senin (24/11/2025) malam.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan informasi itu pertama kali diterima melalui laporan masyarakat yang dikirim melalui Lapor Pak Amran sekitar pukul 23.00 WIB.
Amran langsung berkoordinasi dengan Pangdam dan Kapolda Kepri, Gubernur Kepri, Wali Kota Batam, hingga Dandim setempat.
Menurut Amran, beras impor yang masuk di Batam ini berasal dari Thailand.
"Jadi perlu kami sampaikan bukan nilai 40 tonnya tetapi yang kita harus jaga adalah semangat petani kita untuk tanam. Jangan sampai petani kita ada 115 juta orang, 29 juta KK (kepala keluarga), itu demotivasi," kata Amran saat Konferensi Pers di kediamannya, Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2025).
Selain beras, Mentan Amran mengamankan minyak goreng ilegal.
Dia menyebut hal itu ironis lantaran Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia.
"Kemudian kalau tidak salah, tengah malam ditangkap dan itu ilegal. Itu jumlahnya 40 ton, kemudian minyak goreng. Ini minyak goreng sangat ironis. Kita produsen terbesar dunia, tetapi ilegal masuk minyak goreng. Sekali lagi, kita produsen terbesar dunia, tapi kenapa ada minyak goreng masuk," tegas Mentan Amran.
Amran menegaskan bahwa pemerintah sedang menjaga momentum produksi nasional.
Ia menyebut berbagai kebijakan deregulasi, bantuan pupuk yang harganya turun hingga 20 persen, bantuan benih, alat mesin pertanian, dan penambahan volume pupuk menjadi bukti dukungan besar Presiden untuk petani.
Menurut Amran, motivasi petani adalah kunci agar Indonesia bisa mencapai target swasembada tahun ini dan tidak lagi impor beras mulai 2025.
“Itu tanggung jawab kita semua. Menjaga kesejahteraan petani kita karena kalau mereka ada motivasi bisa jadi produksi turun lagi. Karena kalau mereka tidak percaya kita, itu bisa berdampak besar terhadap negara," terangnya.
Penjelasan Bulog
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyatakan 40 ton beras impor ilegal dari Thailand dimuat oleh tiga kapal.
Aparat telah menangkap tiga kapal tersebut.
Rizal memastikan beras impor ilegal beserta minyak goreng telah disita.
Dari hasil penindakan, lima anak buah kapal (ABK) diperiksa. Belum ditemukan keterlibatan warga negara asing.
"Kemudian yang ditangkap itu ada tiga kapal. Jadi kapal pertama adalah Kapal KM Permata Pembangunan yang ditangkap pertama. Kemudian yang kapal kedua adalah. KM Sampurna Tiga, dan kapal ketiga adalah KM Risky ada tiga kapal yang ditangkap," terangnya.