Cara Tepat Diet Rendah Protein untuk Kondisi Medis Tertentu - CNN Indonesia
Cara Tepat Diet Rendah Protein untuk Kondisi Medis Tertentu

Prinsip diet rendah protein pada dasarnya dilakukan dengan membatasi asupan protein, menjadi sekitar 4-8 persen dari kalori harian. Mengutip Healthline, umumnya diet ini menyarankan konsumsi 20-50 gram protein per hari, tergantung pada berapa banyak kalori yang dikonsumsi.
Namun, diet ini tak bisa dilakukan sembarang. Dibutuhkan perencanaan yang matang untuk mencegah masalah kesehatan lanjutan dan kekurangan nutrisi.
Selain itu, ada juga beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum menjalani diet ini.
Untuk itu, cara diet rendah protein yang tepat menjadi kunci aman dalam menjalani program diet satu ini.
Cara Tepat Diet Rendah Protein

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, diet ini akan memangkas asupan protein harian menjadi sekitar 4-8 persen dari kalori harian.
Sebagaimana diet pada umumnya, pola makan satu ini akan fokus pada beberapa makanan yang bisa dikonsumsi dan perlu dibatasi.
Biasanya, sebagian besar diet justru memfokuskan asupan pada sumber protein tinggi seperti pada daging ayam dan sapi atau sumber protein nabati lainnya. Namun sebaliknya, diet ini justru fokus pada makanan rendah protein.
Anda masih bisa mengonsumsi daging dan protein nabati, tapi dalam jumlah kecil.
Anda juga mungkin perlu meningkatkan asupan lemak sehat, yang dapat memberikan kalori ekstra untuk memenuhi kebutuhan energi harian.
Lihat Juga :
Contoh Makanan Rendah Protein
1. Buah-buahan
Anda bisa memilih buah-buahan rendah protein seperti apel, pisang, pir, persik, beri, dan jeruk Bali.
2. Sayuran
Beberapa sayuran rendah protein seperti tomat, asparagus, paprika, brokoli, dan sayuran hijau juga bisa jadi pilihan.
3. Biji-bijian
Biji-bijian rendah protein seperti beras, gandum, pasta, dan barley bisa menjadi pilihan Anda.
4. Lemak sehat
Anda akan membutuhkan asupan lemak sehat yang lebih dari biasanya. Lemak sehat bisa memberikan kalori ekstra untuk membantu memenuhi kebutuhan energi harian.
Beberapa sumber lemak sehat yang bisa jadi pilihan di antaranya alpukat, minyak zaitun, dan minyak kelapa.
Makanan yang Harus Dibatasi

Diet ini tak melarang Anda untuk mengonsumsi protein. Bagaimana pun, protein merupakan bagian penting dari pola makan yang bisa membantu menjaga kesehatan.
Namun, dalam diet ini, Anda hanya bisa mengonsumsi makanan berprotein tinggi dalam jumlah sedang atau kecil.
Berikut beberapa makanan tinggi protein yang perlu dibatasi:
- Daging ayam dan sapi
- Ikan dan kerang
- Telur
- Kacang-kacang seperti buncis, kacang polong, walnut, almond, dan pistachio
- Produk susu seperti susu, keju, dan yogurt
- Produk kedelai seperti tahu dan tempe
- Biji-bijian seperti biji chia dan biji rami
Simak penjelasan cara diet rendah protein selengkapnya di halaman berikutnya...
Manfaat dan Efek Samping Diet Rendah Protein

Ilustrasi. Cara diet rendah protein yang tepat tidak dapat dilakukan sembarangan. (iStock/carlosgaw)
Ide Menu Diet Rendah Protein
Dalam diet ini, sayuran dan biji-bijian menjadi komponen utama makanan. Sementara daging, kacang-kacangan, dan produk kedelai harus dianggap sebagai lauk pelengkap, yang dikonsumsi dalam porsi kecil.
Mengutip Medical News Today, berikut contoh menu rendah protein.
1. Sandwich dengan porsi besar sayur dan mayones, serta porsi kecil irisan daging
2. Nasi goreng dengan porsi besar sayuran, dan porsi kecil daging
3. Pasta rendah protein dengan saus tomat dan sayuran panggang
4. Sup buatan sendiri
Camilan rendah protein meliputi:
1. Buah-buahan segar
2. Salad sayur
3. Kentang goreng panggang dengan mayones
4. Smoothie buah yang dibuat dengan air atau alternatif susu rendah protein
Manfaat Diet Rendah Protein
Ilustrasi. Manfaat diet rendah protein bisa sangat dirasakan oleh penderita penyakit ginjal. (Istock/ericsphotography)
Manfaat diet rendah protein sebagian besar berlaku untuk orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit hati, penyakit ginjal, dan gangguan metabolisme protein.
Mengutip Healthline, mengurangi asupan protein dapat meringankan beban kerja hati dan ginjal.
Selain itu, diet ini juga membantu meningkatkan metabolisme protein dan mencegah penumpukan urea dalam aliran darah. Beberapa penelitian mengaitkan kadar urea yang tinggi dalam darah dengan risiko diabetes tipe-2 dan gagal jantung.
Kadar urea yang tinggi dalam darah biasanya ditandai dengan kelelahan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, dan perubahan kondisi mental.
Diet ini juga diperlukan bagi mereka yang memiliki kelainan genetik yang memengaruhi metabolisme protein seperti homocystinuria dan fenilketonuria. Kondisi tersebut mengganggu pemecahan asam amino tertentu.
Efek Samping Diet Rendah Protein
Sebagaimana diketahui, protein merupakan nutrisi penting untuk pertumbuhan dan menjaga kesehatan.
Studi menunjukkan, kekurangan protein dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan kehilangan massa otot.
Kekurangan protein biasanya ditandai dengan beberapa kondisi seperti pembengkakan, anemia, penyakit hati berlemak, rambut rontok, dan berkurangnya kepadatan tulang.
Saat mengikuti diet rendah protein, penting untuk memastikan mendapatkan nutrisi dari sumber lain untuk mencegah malnutrisi.
Perlu digarisbawahi, diet rendah protein tidak disarankan bagi individu sehat. Diet ini hanya boleh dilakukan atas kondisi medis tertentu dan di bawah pengawasan dokter.
(asr)
Saksikan Video di Bawah Ini: