JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemban tugas barunya sebagai juru bicara Presidensi G20 Indonesia, aktris Maudy Ayunda mengajak seluruh masyarakat Indonesia aktif berpartisipasi menyukseskan perhelatan besar tersebut.
Dalam pidato di Istana Kepresidenan, Maudy Ayunda menuturkan G20 bermanfaat untuk kebangkitan ekonomi masyarakat Indonesia dengan kedatangan ribuan delegasi negara lain ke Tanah Air.
"Kita harus bangga bahwa Indonesia berkesempatan untuk memimpin pembahasan tentang skenario menyelamatkan dunia keluar dari pandemi," kata Maudy Ayunda, Kamis (31/3/2022) seperti tersiar di Radio Trijaya FM.
Ia memaparkan bahwa krisis ekonomi yang berkepanjangan, perubahan iklim, dan transformasi digital adalah isu-isu masa depan.
"Indonesia mengajak seluruh dunia berkolaborasi, pulih bersama dari pandemi Covid-19 dan bersama tumbuh menjadi lebih kuat secara berkelanjutan," ucap Maudy.
Adapun Maudy Ayunda mengaku merasa terhormat dipilih sebagai juru bicara.
Ia tak membutuhkan waktu lama untuk menyetujui tawaran tugas tersebut. Apalagi momentumnya hanya 20 tahun sekali.
Recover Together, Recover Stronger menjadi tema yang diusung Presidensi G20 Indonesia.
Tiga isu prioritas di dalamnya adalah penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital, serta transisi energi. Ketiganya akan dibahas di semua sektor.
Presidensi G20 berlangsung selama setahun penuh, dari 1 Desember 2021 hingga KTT G20 di November 2022.
Presidensi G20 merupakan forum kerja sama 20 ekonomi utama dunia.
Berdasarkan situs resmi Sherpa G20 Indonesia, G20 adalah kelompok informal dari 19 negara dan Uni Eropa, serta pewakilan dari International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB).
Negara anggota G20 terdiri dari AS, Kanada, Meksiko, Argentina, Brazil, Inggris, Jerman, Italia, Prancis, Rusia, Afrika Selatan, Arab Saudi, Turki, China, Jepang, Korea Selatan, India, Indonesia, Australia, dan Uni Eropa.
Komentar
Posting Komentar