Ciri-ciri Pelaku dan Korban Bullying, Berikut Upaya Pencegahannya Halaman all - Kompas - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Ciri-ciri Pelaku dan Korban Bullying, Berikut Upaya Pencegahannya Halaman all - Kompas

Share This
Responsive Ads Here

 

Ciri-ciri Pelaku dan Korban Bullying, Berikut Upaya Pencegahannya Halaman all - Kompas.com

PT. Kompas Cyber Media
5-6 minutes


KOMPAS.com - Bullying atau perundungan masih saja terjadi di kalangan pelajar. Baru-baru ini, kasus bullying siswa SD di Tasikmalaya ikut menggegerkan masyarakat.

Siswa SD tersebut meninggal karena depresi setelah dibully teman-temannya. Kasus seperti ini, sudah seharusnya mulai dicegah dengan ketat dan perlu cara untuk mengatasi perilaku bullying pada anak.

Orangtua mungkin khawatir anak-anak menjadi korban bullying. Namun di sisi lain, juga khawatir jika anak justru menjadi pelaku bullying.

Untuk itu, orangtua harus peka pada pertumbuhan anak. Akademisi Universitas Brawijaya (UB), Ari Pratiwi mengatakan salah satu faktor anak bisa menjadi pelaku bullying adalah akses informasi ke medsos yang kurang pengawasan.

"Masalah perilaku pada anak juga seringkali disebabkan dari rumah. Sekarang banyak juga keluarga yang disfungsional, misal kekerasan dalam keluarga, tidak berfungsi sebagaimana keluarga. Jadi semoga ke depan hal ini juga menjadi concern pemerintah, sekolah, dan orangtua itu sendiri," kata dia.

Baca juga: Mengapa Kasus Bullying Terus Berulang? Ini Kata Akademisi UB

Ari mengatakan ciri anak yang menjadi pelaku bullying seringkali bertindak agresif, perilaku dan kenakalannya menyimpang.

Sementara dari buku saku Stop Perundungan/Bullying, yuk! oleh Kemendikbud Ristek, ciri-ciri anak yang menjadi pelaku bullying, adalah sebagai berikut ini:

Ciri-ciri pelaku bullying

1. Perundungan/Bullying cenderung memiliki sikap hiperaktif, impulsif, aktif dalam gerak, dan merengek, menangis berlebihan, menuntut perhatian, tidak patuh, menantang, merusak, ingin
menguasai orang lain.

2. Memiliki temperamen yang sulit dan masalah pada atensi/konsentrasi, dan hanya peduli terhadap keinginan sendiri.

3. Sulit melihat sudut pandang orang lain dan kurang empati.

4. Adanya perasaan iri, benci, marah, dan biasanya menutupi rasa malu dan gelisah

5. Memiliki pemikiran bahwa “permusuhan” adalah sesuatu yang positif.

6. Cenderung memiliki fisik yang lebih kuat, lebih dominan dari pada teman sebayanya.

Dampak bullying bagi pelaku

  • Pelaku perundungan/bullying akan belajar bahwa tidak ada risiko apapun bagi mereka bila mereka melakukan kekerasan, agresi maupun mengancam anak lain. 
  • Ketika dewasa, pelaku memiliki potensi lebih besar untuk menjadi pelaku kriminal dan akan bermasalah dalam fungsi sosialnya.

Lalu, bagaimana ciri-ciri anak adalah korban bullying? Berikut ciri-cirinya:

Ciri-ciri korban bullying

Anak yang seringkali menjadi korban perundungan/bullying biasanya mengarah pada kondisi anak yang ”berbeda” baik secara fisik maupun non fisik yaitu:

1. Anak yang cenderung sulit bersosialisasi yang sering disebut dengan “culun”.

2. Anak yang fisiknya berbeda dengan yang lain (terlalu kurus, terlalu gemuk, mempunyai ciri fisik yang menonjol, dan lainnya).

Baca juga: Prilly Latuconsina Daftar Jadi Guru di MBKM, Ini Ceritanya

3. Anak yang cenderung berbeda dengan yang lain misalnya berasal dari keluarga yang sangat kaya, sangat sukses, sangat miskin, sangat terpuruk, dan lainnya.

Dampak bullying bagi korban

  • Kesakitan fisik dan psikologis
  • Kepercayaan diri (self-esteem) yang merosot
  • Malu, trauma, merasa sendiri, serba salah
  • Takut sekolah
  • Korban mengasingkan diri dari sekolah
  • Menderita Ketakutan Sosial
  • Timbul keinginan untuk bunuh diri dan mengalami ganggunan jiwa

Cara mencegah bullying

Cara mencegah bullying dari keluarga

  • Memberikan pengertian kepada pelaku perundungan untuk ikut mencegah
  • Menyelaraskan pendisiplinan tanpa merendahkan martabat anak baik dirumah maupun di sekolah sosialisasi dan advokasi terkait hak anak pada orang tua
  • Membangun komunikasi antara anak dengan orangtua
  • Memperkuat peran orangtua dalam mencegah perundungan baik dirumah maupun di sekolah
  • Menyiapkan anak untuk menghadapi perundungan dengan berkata tidak
  • Melaporkan kepada sekolah jika anak menjadi korban

Baca juga: Demi Tes di Unesa, Peserta Disabilitas dari Aceh Ini Naik Bus Berhari-hari

Cara mencegah bullying dari sekolah

  • Adanya layanan pengaduan kekerasan/ media bagi murid untuk melaporkan bullying secara aman dan terjaga kerahasiannya.
  • Bekerjasama dan berkomunikasi aktif antara siswa, orangtua, dan guru (3 pilar SRA)
  • Kebijakan anti bullying yang dibuat bersama dengan siswa
  • Memberikan bantuan bagi siswa yang menjadi korban
  • Pendidik dan tenaga kependidikan memberi keteladanan dengan berperilaku positif dan tanpa kekerasan
  • Program anti bullying di satuan pendidikan yang melibatkan siswa, guru, orang tua, alumni, dan masyarakat/lingkungan sekitar satuan pendidikan
  • Memastikan sarpras di satuan pendidikan tidak mendorong anak berperilaku bullying

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages