Menko Muhadjir Sebut Ponpes Al Zaytun sebagai Komune, Singgung Penyimpangan Ekstrem
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F06%2F1687403893-1920x1080.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Koordinator Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang merupakan sebuah komune bukan ponpes.
"Dari sisi pendidikan, karena itu ponpes, walaupun penilaian saya sementara Al Zaytun ini bukan hanya sebagai ponpes sudah merupakan komune," ungkap Muhadjir usai melaksanakan salat Idul Adha di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat Rabu (28/6/2023).
Berdasarkan pengertiannya, komune adalah wilayah administrasi terkecil yang ditandai oleh pemilikan dan pemakaian hak secara kolektif. Komune juga bisa disebut sebagai kelompok orang yang hidup bersama.
Muhadjir kemudian menyinggung keberadaan komune di berbagai negara yang terjadi penyimpangan ekstrem. Salah satunya pembunuhan massal.
"Di Waco di Amerika Serikat terjadi pembunuhan masal, kemudian di Jepang pernah terjadi pelontaran gas sarin di kereta bawah tanah, itu tanda-tanda komune yang ekstrem," kata Muhadjir.
Muhadjir pun berharap hal tersebut tak terjadi di Ponpes Al Zaytun.
"Mudah-mudahan komune-komune yang ada di Indonesia ini termasuk Al Zaytun tidak sampai sejauh itu," harapnya.
Lebih lanjut, Muhadjir menginginkan siswa di Ponpes Al Zaytun segera mendapat pendampingan.
"Di sana banyak santri, banyak siswa yang harus kita selamatkan masa depan pendidikannya, dan itu yang nanti akan saya koordinasikan dengan kementerian terkait kementerian agama yang kebetulan saya sekarang sedang jabat sebagai menteri agama karena Pak Menteri sedang dalam urusan haji, maka dalam waktu secepatnya akan saya koordinasikan," tegasnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar