Cegah Obesitas, Wamenkes Ingatkan Masyarakat Selalu Periksa Label Gizi Sebelum Makan
Jakarta, Beritasatu.com - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono mengingatkan masyarakat akan pentingnya selalu memeriksa jumlah kalori atau kandungan gizi yang tertera pada label kemasan makanan sebelum mengonsumsinya. Dengan langkah ini, masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih makanan dan mengetahui apa saja yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat mencegah terjadinya obesitas.
"Dengan membaca label gizi, masyarakat diharapkan dapat menjadi lebih cerdas dalam memilih makanan, terutama dalam membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL). Sebelum makan, perlu mengecek jumlah kalori yang terkandung dalam makanan tersebut, sehingga bisa memperhitungkan apakah makanan tersebut cocok untuk anak-anak dan anggota keluarga lainnya," kata Dante Saksono dalam diskusi bertajuk "Bahaya Obesitas Dini, Apa Solusinya?" yang diselenggarakan oleh Forum Merdeka Barat (FMB) 9 secara daring pada Senin (24/7/2023).
Menurutnya, dengan adanya periksa gizi sebelum makan, masyarakat dapat lebih menyadari berapa banyak kalori yang masuk ke dalam tubuh dan apakah makanan tersebut memang dibutuhkan atau tidak. Hal ini juga membantu untuk mengetahui apakah kebutuhan kalori harian telah terpenuhi atau melebihi batas yang dianjurkan, tergantung pada berat badan, tinggi badan, dan usia masing-masing individu.
"Setiap orang memiliki kebutuhan gizi yang berbeda-beda berdasarkan berat badan, tinggi badan, dan usia. Hal ini perlu diperhatikan dengan seksama," papar Dante Saksono.
Ia juga mengungkapkan bahwa minimnya pengetahuan masyarakat tentang nilai gizi makanan telah menyebabkan meningkatnya kasus obesitas. Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa angka obesitas pada tahun 2013 sebesar 15,3 persen dan meningkat menjadi 21,8 persen pada tahun 2018.
Wamenkes Dante meyakini bahwa peningkatan pendapatan masyarakat telah dialokasikan untuk kebutuhan pangan. Namun, disayangkan bahwa masalah konsumsi makanan dan pemahaman tentang jumlah kalori yang dibutuhkan dalam sehari masih banyak diabaikan. Kurangnya edukasi dan pengetahuan yang tidak dipahami oleh masyarakat luas menjadi salah satu faktor penyebabnya.
"Peningkatan kasus obesitas ini cukup drastis di masyarakat. Mungkin ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan masyarakat, terutama di daerah-daerah penyangga kota besar seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek), di mana tingkat obesitasnya lebih tinggi daripada di DKI Jakarta. Ini menunjukkan adanya korelasi antara angka obesitas dengan meningkatnya pendapatan masyarakat," urai Dante.
Dalam upaya pencegahan obesitas, Wamenkes Dante Saksono kembali menekankan pentingnya peran masyarakat untuk selalu memahami nilai gizi dari makanan yang dikonsumsi dan mengatur pola makan dengan bijak. Dengan kesadaran yang lebih tinggi tentang gizi makanan, diharapkan angka obesitas dapat ditekan dan kesehatan masyarakat menjadi lebih baik.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar