Saham GOTO Berpotensi Cuan 77% Jika Proyeksi Laba Tercapai
Jakarta, Beritasatu.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan perombakan direksi dan komisaris serta efisiensi besar-besaran untuk meningkatkan profitabilitas. Saham GOTO memiliki potensi melonjak 77% menjadi Rp 195 dibandingkan harga terakhir Rp 110 jika GOTO mampu mencapai target EBITDA (earnings before interest, tax, depreciation, and amortization) 2024.
Prediksi kuartal IV-2023 menunjukkan EBITDA disesuaikan GOTO berbalik positif menjadi Rp 69 miliar. Laba yang lebih baik diharapkan berlanjut tahun depan dengan EBITDA disesuaikan Rp 179 miliar. Pada kuartal I-2023, pendapatan kotor GOTO tumbuh 14% menjadi Rp 5,9 triliun, sementara rugi EBITDA disesuaikan mencapai Rp 1,5 triliun. Adapun rugi bersih perusahaan berhasil membaik menjadi Rp 3,8 triliun, dibandingkan dengan Rp 6,6 triliun sebelumnya.
GOTO secara resmi menunjuk Patrick Sugito Walujo sebagai direktur utama menggantikan Andre Soelistyo dan Agus Martowardojo sebagai komisaris utama menggantikan Boy Thohir, efektif sejak rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Jumat (30/3/2023).
BACA JUGA
Berdasarkan laporan riset Mansek yang dikutip pada Jumat (30/6/2023), bisnis GOTO masih tetap berjalan dengan baik, meskipun persaingan dari TikTok Shop semakin kuat. Bagi Mansek, TikTok Shop bukanlah pesaing langsung dari Tokopedia.
Sebagai hasilnya, Mansek menurunkan proyeksi rugi EBITDA GOTO tahun 2023 menjadi Rp 4,7 triliun dari sebelumnya Rp 8,5 triliun. Mansek percaya bahwa GOTO akan mencapai titik impas EBITDA disesuaikan pada kuartal IV tahun ini.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Mansek juga memprediksi penurunan gross transaction value (GTV) GOTO sebesar 2,7% secara tahunan dan 1,4% secara kuartalan pada kuartal II-2023. Selain itu, Mansek memproyeksikan penurunan biaya terhadap total pendapatan sebesar Rp 800 miliar, termasuk penjualan dan pemasaran, serta biaya penjualan, umum, dan administratif.
"Diperkirakan GTV GOTO akan tumbuh sebesar 15,5% pada tahun 2024, dengan EBITDA disesuaikan mencapai Rp 179 miliar," tulis Mansek dalam laporannya.
BACA JUGA
Berdasarkan berbagai faktor tersebut, Mansek tetap merekomendasikan pembelian saham GOTO dengan target harga Rp 195, meskipun lebih rendah dari sebelumnya yang mencapai Rp 200. Rekomendasi tersebut didasarkan pada valuasi EV/pendapatan kotor sebesar 5,5 kali dan EV/pendapatan bersih sebesar 7,7 kali pada tahun 2024.
Hal ini berarti saham GOTO memiliki potensi untuk melonjak hingga 77% jika mencapai target harga tersebut dibandingkan dengan harga terakhir di level Rp 110.
Di sisi lain, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta, menyatakan bahwa para investor masih menantikan perkembangan kinerja keuangan GOTO baik dari segi pendapatan maupun profitabilitas.
Nafan mengakui bahwa GOTO telah berhasil meningkatkan kinerja GTV dan pendapatan. Namun, investor juga berharap adanya efisiensi dalam rangka mencapai profitabilitas.
Menurut Nafan, peluang bagi GOTO untuk mencetak untung masih memungkinkan. Pasalnya, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terus berjalan positif di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
"Paling tidak, GOTO dapat memanfaatkan tren permintaan konsumen yang saat ini cukup kuat. Dilihat dari indeks keyakinan konsumen saja, Indonesia berada di atas level konsisten," tambahnya.
Selain harus meningkatkan efisiensi secara efektif, Nafan juga menekankan pentingnya inovasi dalam produksi bagi GOTO. Dengan cara ini, GOTO dapat memanfaatkan optimisme konsumen yang meningkat dan potensi konsumsi domestik untuk mencapai profitabilitas di masa depan.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar