Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home ASEAN Featured G20 Jokowi Pilihan

    Jokowi Pamer Rasio Utang RI Paling Rendah Dibanding Negara G-20 dan ASEAN By BeritaSatu

    3 min read

     

    Jokowi Pamer Rasio Utang RI Paling Rendah Dibanding Negara G-20 dan ASEAN

    By BeritaSatu.com
    beritasatu.com
    July 31, 2023
    Presiden Joko Widodo
    Presiden Joko Widodo

    Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kondisi utang Indonesia yang masih berada di tingkat aman. Bahkan, Jokowi menyebut rasio utang Indonesia paling rendah dibandingkan negara-negara G-20 dan ASEAN.

    Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pidato penyampaian RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan di gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

    BACA JUGA

    "Rasio utang Indonesia juga salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G-20 dan ASEAN, bahkan sudah menurun dari 40,7% PDB di tahun 2021 menjadi 37,8% di Juli 2023," kata Jokowi.

    Jokowi membandingkan, rasio utang Malaysia saat ini berada di tingkat 66,3% PDB, Tiongkok 77,1%, dan India 83,1%.

    Jokowi menambahkan, kebijakan fiskal Indonesia termasuk salah satu yang paling efektif dalam menangani pandemi dan menjaga pertumbuhan ekonomi.

    "Defisit fiskal Indonesia sudah kembali di bawah 3% PDB, satu tahun lebih cepat dari rencana awal. Di sebagian besar negara, defisit fiskal masih sangat lebar, seperti di India yang mencapai 9,6% PDB per tahun 2022, Jepang 7,8%, Tiongkok 7,5%, Amerika Serikat 5,5%, dan Malaysia 5,3%," kata Jokowi.

    Pertumbuhan Ekonomi
    Jokowi juga menyampaikan target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 5,2%.

    "Mempertimbangkan potensi perekonomian yang kita miliki, serta dengan tetap memperhitungkan risiko-risiko yang akan datang, maka asumsi dasar ekonomi makro sebagai landasan penyusunan RAPBN 2024 adalah sebagai berikut. Pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan sebesar 5,2%," ungkap Jokowi.

    BACA JUGA

    Sementara itu, tingkat inflasi akan tetap dijaga di kisaran 2,8%. Jokowi menegaskan, APBN akan terus dioptimalkan untuk menjaga inflasi.

    "Peran APBN akan tetap dioptimalkan untuk memitigasi tekanan inflasi, baik akibat perubahan iklim maupun gejolak eksternal. Koordinasi yang kuat antara anggota forum tim pengendalian inflasi pusat dan daerah akan terus dijaga," ujarnya.

    Jokowi menambahkan, stabilitas ekonomi makro juga akan terus dijaga. Dia pun mewanti-wanti agar Pemilu 2024 bisa berlangsung aman agar stabilitas ekonomi nasional tetap terjaga.

    Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023 mencapai 5,17% secara year on year (yoy), sedangkan secara kuartal ke kuartal terjadi pertumbuhan sebesar 3,86%.

    Komentar
    Additional JS