Menkes Belum Bisa Pastikan Batuknya Presiden Gara-gara Polusi Udara By BeritaSatu
Menkes Belum Bisa Pastikan Batuknya Presiden Gara-gara Polusi Udara
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F07%2F1689426579-1852x1079.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasikan kondisi Presiden Jokowi yang mengalami batuk selama hampir sebulan terakhir. Namun ia belum dapat memastikan batuk yang diderita Presiden Jokowi akibat dari buruknya kualitas udara di Jakarta atau bukan.
"Itu belum diperiksa lagi," ucap Budi.
Budi mengatakan benar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mendapatkan arahan dari Presiden Jokowi untuk ikut menangani permasalahan polusi udara yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Pihaknya sebagai bagian di hilir penanganan polusi udara, telah melakukan deteksi terkait penyakit paru-paru dampak yang terjadi di masyarakat.
"Kita mempersiapkan bagaimana kita bisa mendeteksi orang-orang yang asma, tuberkolosis, kanker paru, ada penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) itu 5 penyakit besar karena polusi udara," tuturnya.
Menkes Budi menyebut telah menyiapkan penanganan perawatan penyakit pernafasan di rumah sakit dan layanan kesehatan seperti Sanitarian Kit dan Alat Spirometri.
"Kemudian, kita kasih edukasinya kerja sama dengan lembaga-lembaga sosial masyarakat supaya mereka beri masukan polusi udara seperti apa. Ketiga, kita siapkan dokternya dan alat spirometri di puskesmas," terang Budi.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan, Presiden Jokowi batuk-batuk selama empat minggu akibat buruknya kualitas udara di wilayah Jabodetabek.
"Presiden sendiri katanya sudah hampir empat minggu batuk. Beliau belum pernah merasakan seperti ini. Dokter menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk," ujar Sandiaga Uno di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2023) kemarin.