Pilihan

Menkes Sebut Tiongkok sebagai Negara Terbaik Atasi Polusi Udara By BeritaSatu.

 

Menkes Sebut Tiongkok sebagai Negara Terbaik Atasi Polusi Udara

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
August 14, 2023
Budi Gunadi Sadikin.
Budi Gunadi Sadikin.

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa Tiongkok telah menjadi contoh terbaik dalam penanggulangan polusi di dunia, karena berhasil mengurangi kadar polusi udara sebanyak 40% dalam waktu tujuh tahun.

"Meskipun semua negara berusaha mengurangi polusi udara, ada yang memerlukan waktu 20 tahun, 25 tahun, tetapi Tiongkok berhasil mencapainya dalam waktu 6 hingga 7 tahun," ungkap Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Rabu (30/8/2023) yang dipantau secara daring.

Budi menyatakan hasil studi Kemenkes menunjukkan bahwa Tiongkok menjadi negara yang paling cepat dalam mengatasi masalah polusi udara, yang juga beriringan dengan persiapan Olimpiade Beijing 2022.

"Tiongkok memiliki motivasi untuk memastikan bahwa Olimpiade Beijing tidak menjadi sasaran kritik dari dunia internasional. Oleh karena itu, mereka giat dalam menurunkan tingkat polusi," tambahnya.

Selama pertemuan tersebut, Budi menjelaskan beberapa strategi penanggulangan polusi yang diterapkan di Tiongkok dan dapat diadopsi oleh Indonesia. Salah satunya, pemasangan 1.000 perangkat pemantau kualitas udara di berbagai lokasi dengan biaya relatif terjangkau, yang mampu mencakup banyak kota.

Jika pemantauan tersebut mengindikasikan adanya pencemaran udara, pihak berwenang setempat langsung mengirimkan petugas pemantau bergerak ke lokasi untuk melakukan analisis mendalam terhadap sumber polutan.

Strategi pengendalian polusi berdasarkan data sumber polutan di Tiongkok mencakup langkah-langkah seperti pengurangan emisi industri, pembatasan produksi di industri yang mencemari tinggi, penghentian pembangunan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), penggantian sumber energi batu bara dengan alternatif yang lebih bersih, serta penerapan pajak emisi karbon.

Untuk pengendalian emisi kendaraan, Tiongkok memberikan subsidi untuk pembelian kendaraan berbahan bakar listrik atau gas, membatasi penjualan kendaraan bensin atau diesel, membatasi lalu lintas kendaraan bensin atau diesel, menegakkan standar emisi yang lebih ketat, serta mempromosikan layanan transportasi umum berbasis listrik atau gas.

Langkah pengendalian debu melibatkan usaha pengurangan debu di lokasi konstruksi dan jalan raya. Pemantauan kualitas udara dijalankan dengan membangun 5.000 stasiun pemantauan udara real-time yang menggunakan teknologi laser radar dan satelit.

Selain itu, Tiongkok juga mengurangi risiko dan dampak kesehatan dengan pendidikan berkelanjutan kepada masyarakat tentang kualitas udara melalui penyiaran reguler, implementasi langkah darurat saat polusi tinggi, program reforestasi, serta penelitian dan inovasi dalam penanggulangan polusi udara.

"Tiongkok mampu mengambil langkah-langkah kebijakan yang lebih tepat berdasarkan data yang ada," kata Budi.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek