Bahas Kasus Rempang, Jokowi Panggil Menteri ke Istana By BeritaSatu

 

Bahas Kasus Rempang, Jokowi Panggil Menteri ke Istana

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 25, 2023
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 September 2023.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 September 2023.

Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (ratas) membahas masalah revitalisasi Pulau Rempang di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/9/2023). Sejumlah menteri terlihat memasuki istana, di antaranya Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, dan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara.

“Iya, Rempang,” jawaban singkat Siti Nurbaya ketika ditanya awak media mengenai isi pembahasan ratas.

Adapun Bahlil hanya memberikan pernyataan singkat sebelum masuk ke istana “Ini ada ratas dahulu, nanti saya kasih tahu, habis ratas baru saya kasih keterangan pers,” ujarnya.

Selain beberapa menteri, terlihat pula mobil pelat merah milik pemerintah Kepulauan Riau dengan kode BP 1 parkir di istana. Hingga berita ini ditulis, ratas masih sedang berlangsung di istana.

Sebelumnya, pembangunan Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City di Kepulauan Riau menjadi sorotan pascabentrokan antara warga dengan pihak keamanan saat demonstrasi menolak relokasi pada 7 September 2023.

Pada Senin (18/9/2023) pekan lalu, Bahlil mendapat penugasan dari Presiden Jokowi untuk mengunjungi kawasan Rempang. Bahlil menyambangi dua sekolah negeri dan beberapa warga di halaman depan kediaman tokoh masyarakat Rempang, Gerisman Ahmad, di Pantai Melayu, Rempang Cate, Galang, Batam.

Kedatangan Bahlil ke dua sekolah untuk memberi trauma healing terhadap siswa siswi yang berada di kawasan tersebut setelah terjadinya bentrokan pada 7 September lalu.

Setelah itu Bahlil menemui masyarakat membahas terkait investasi yang akan dibangun kawasan Eco City di kawasan tersebut. Bahlil dalam kesempatan tersebut melakukan sosialisasi dengan warga serta dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat terkait relokasi lahan.

"Proses penanganan Rempang harus dilakukan dengan pendekatan yang lembut dan beradab. Kami tetap menghormati masyarakat yang secara turun-temurun tinggal di sana. Kami harus menjalin komunikasi yang baik, sebagaimana mestinya. Kita semua adalah bagian dari komunitas yang sama. Oleh karena itu, kita harus berdiskusi dengan bijaksana," kata Bahlil Lahadalia, Senin (18/9/2023).

Menurutnya perlu adanya komunikasi baik kepada masyarakat agar semua yang telah direncanakan oleh pemerintah berjalan dengan lancar.

BACA JUGA

"Insyaallah ada jalan terbaik, yang penting komunikasi dengan baik. Kita harus jaga hak mereka, jangan zalimi mereka, tetapi harus kita lihat perkembangan terhadap investasi," kata dia.

Untuk diketahui, Pulau Rempang, yang memiliki luas mencapai 17.000 hektare akan direvitalisasi menjadi kawasan yang mencakup sektor industri, perdagangan, hunian, dan pariwisata yang terintegrasi. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Xinyi Group, perusahaan kaca terbesar di dunia asal Tiongkok, telah menunjukkan minat untuk berinvestasi senilai US$ 11,5 miliar atau sekitar Rp 174 triliun hingga tahun 2080.

Baca Juga

Komentar