10 Makanan Indonesia dengan Rating Terburuk Menurut Taste Atlas
Jakarta, Beritasatu.com - Indonesia adalah negara yang kaya akan makanan tradisional yang lezat. Namun, tidak semua makanan tradisional Indonesia mendapat rating tinggi.
Taste Atlas, situs penilaian kuliner global, telah merangkum 10 makanan Indonesia dengan rating terburuk berdasarkan penilaian publik pengguna hingga 15 September 2023.
Meskipun makanan-makanan ini mungkin tidak disukai oleh semua orang, tetapi rasanya tetap subjektif dan bisa menjadi favorit bagi beberapa orang.
1. Babi guling
Babi guling merupakan hidangan terpopuler di Bali. Untuk membuat hidangan ini, daging babi dibersihkan dan dilumuri dengan campuran rempah-rempah seperti kunyit, ketumbar, serai, bawang merah, lengkuas, cabai, dan bawang putih. Kemudian, daging babi dipanggang di atas api terbuka setelah diletakkan di tusuk sate. Babi guling sering disajikan pada acara-acara khusus dan pertemuan formal di Bali, tetapi juga bisa ditemukan di rumah makan pinggir jalan.
2. Kue bulan
Kue bulan adalah hidangan tradisional Tiongkok yang biasanya disantap selama Festival Bulan. Meskipun disebut "kue bulan," kue ini tidak memiliki bentuk bulan dan sering diisi dengan berbagai macam bahan seperti biji wijen hitam, kacang merah, kacang hijau, daging babi, atau telur bebek kuning. Ada juga variasi rasa manis seperti melon, kelengkeng, nanas, coklat, atau kacang campur. Meskipun namanya mengacu pada bulan, bentuk kue ini memiliki makna filosofis dalam budaya Tiongkok.
3. Semur
Semur adalah hidangan tradisional Indonesia yang berasal dari nama bahasa Belanda, "smoren," yang berarti merebus. Semur memiliki banyak variasi, termasuk semur ayam, semur daging sapi, semur kentang, semur tahu, dan lainnya. Hidangan ini terbuat dari bahan dasar yang dimasak bersama dengan rempah-rempah seperti kecap manis, bawang putih, bawang merah, pala, jahe, cengkeh, ketumbar, kayu manis, jintan, dan merica.
4. Bajigur
Bajigur adalah minuman tradisional dari Sunda, Jawa Barat, Indonesia. Minuman ini memiliki rasa manis dan pedas dari campuran jahe, gula aren, dan santan. Bajigur biasanya disajikan bersama dengan jajanan tradisional seperti pisang kukus, kacang rebus, atau ubi rebus, cocok untuk dinikmati saat cuaca dingin atau hujan.
5. Nasi kucing
Nasi kucing adalah hidangan tradisional yang biasanya ditemukan di daerah Jawa Tengah seperti Surakarta, Yogyakarta, dan Semarang. Hidangan ini terdiri dari nasi dan berbagai lauk seperti tempe, ikan kering, sambal, mentimun, ayam, dan telur, yang dibungkus dengan daun pisang. Namanya disebut "nasi kucing" karena porsi nasi yang sangat kecil, seperti porsi makanan kucing, dan sering ditemukan di warung makan pinggir jalan.
6. Acar
Acar sayur adalah campuran sayuran seperti kubis, wortel, mentimun, atau kacang panjang yang dibumbui dengan cabai, bawang merah, air asin, manis sedikit, dan air garam cuka. Acar sering digunakan sebagai topping untuk mie dan nasi goreng.
7. Papeda
Papeda adalah hidangan tradisional Indonesia yang sering disebut sebagai jenis bubur lokal. Hidangan ini merupakan makanan pokok pengganti nasi untuk masyarakat asli Maluku dan Papua. Papeda terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan air, garam, dan gula, menghasilkan tekstur kental yang unik.
8. Babi panggang
Babi panggang sering ditemukan di Bali dan Sumatera Utara. Sebelum dipanggang, daging babi direndam dalam campuran bumbu tradisional Indonesia seperti jahe, bawang putih, lengkuas, dan kecap manis.
9. Lawar
Lawar adalah masakan Bali yang terdiri dari daging cincang dan sayuran yang biasanya dicampur dengan kelapa, bubuk cabai, terasi, daun jeruk purut, lengkuas, dan kunyit. Lawar tradisional dibuat dengan daging babi atau penyu, tetapi saat ini juga bisa menggunakan daging ayam, bebek, atau sapi.
10. Nasi tim ayam
Nasi tim ayam adalah hidangan nasi tradisional Indonesia yang dimasak dengan ayam yang telah dibumbui dengan kecap dan bawang putih. Kemudian, nasi dan daging ayam dikukus hingga matang, dan hidangan ini selalu disajikan panas, cocok sebagai makanan yang menenangkan.
Meskipun makanan-makanan ini mendapat rating terburuk di Taste Atlas, penting untuk diingat bahwa selera kuliner adalah subjektif, dan setiap orang memiliki preferensi yang berbeda. Mungkin beberapa dari makanan ini masih menjadi favorit bagi sebagian orang, sementara yang lain mungkin tidak cocok dengan selera mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar