Rumor Joe Biden Akan Kunjungi Israel Dibantah Gedung Putih
Usai membatalkan kunjungan ke Colorado, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dikabarkan mempertimbangkan terbang ke Israel untuk menunjukkan dukungan dalam perang Negeri Zionis itu dengan kelompok militan Palestina Hamas, yang terjadi sejak Sabtu (7/10).
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan Biden akan tetap berada di Gedung Putih untuk tetap fokus pada apa yang terjadi antara Israel dan Hamas.
Gedung Putih menyatakan Biden akan tetap berada di Washington untuk menghadiri pertemuan keamanan nasional, mengingat kekhawatiran bahwa konflik Israel dan Hamas bisa meningkat menjadi konflik regional.
Beberapa outlet berita termasuk Axios dan CNN melaporkan bahwa para pejabat AS dan Israel sedang mendiskusikan kemungkinan perjalanan Biden ke Israel minggu ini, saat negara tersebut bersiap untuk melakukan invasi darat ke Gaza.
"Perjalanan Presiden (Biden) ke Colorado ditunda dan akan dijadwal ulang. Presiden akan tetap berada di Gedung Putih untuk berpartisipasi dalam pertemuan keamanan nasional," kata Gedung Putih, seperti dilansir Times of Israel, Senin (16/10).
Pria berusia 80 tahun ini sebelumnya dijadwalkan melakukan perjalanan ke Colorado untuk mengunjungi pabrik turbin angin di mana ia akan memuji kebangkitan ekonomi dan pesan-pesan pro-lingkungan yang menjadi inti kampanye pemilihannya kembali pada tahun 2024.
Pembatalan pada menit-menit terakhir ini merupakan hal yang tidak biasa, karena perjalanan kepresidenan diatur dengan ketat, dan sangat mendadak sehingga para pejabat Gedung Putih baru beberapa jam sebelumnya merilis rincian mengenai kunjungan ke Colorado.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan kepada CNN bahwa Biden akan tetap fokus pada apa yang terjadi antara Israel dan Hamas.
"Sehubungan dengan Israel, ada undangan dari perdana menteri, tapi sekali lagi, saat ini tidak ada perjalanan untuk pembicaraan," kata Kirby.
Jika benar terbang ke Israel, Biden akan menjadi kepala negara pertama yang berkunjung sejak serangan gencar kelompok militan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.300 warga Israel. Saat ini, sekitar 200 orang dikabarkan masih disandera oleh Hamas.
Usai serangan mendadak Hamas, Israel membalas dengan melancarkan serangan udara besar-besaran ke Gaza yang menewaskan lebih dari 2 ribu orang warga sipil.
(wiw)
Komentar
Posting Komentar