Kasus DBD di Sejumlah Daerah Jawa Tengah Meningkat- Media Indonesia

 

Kasus DBD di Sejumlah Daerah Jawa Tengah Meningkat

KASUS Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah daerah di Jawa Tengah mulai meningkat memasuki musim hujan. Pemerintah setempat meminta warga mewaspadai DBD dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Pada Sabtu (16/11), ratusan pasien DBD masih dirawat di rumah sakit sejumlah daerah di Jawa Tengah, yakni Blora, Pati dan Grobogan, Bahkan jumlah pasien akibat gigitan nyamuk aedes aegypti cenderung meningkat memasuki musim penghujan di bulan November ini.

Tidak hanya RSUD dr RSUD dr R Soetijono Blora yang kewalahan akibat dibanjiri pasien DBD yang mencapai 100 orang per hari. Rumah sakit di daerah itu seperti RSUD Samin Surosentiko dan RS Bhayangkara Blora juga mulai didatangi pasien serupa. "Selama Januari-Oktober ada sembilan meninggal akibat DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Blora Edi Hidayat.

Kasus DBD di Kabupaten Blora, ungkap Edi Hidayat, kini mencapai 267 kasus dan sebanyak 80 persennya mengalami Dengue Shock Syndrome (DSS) atau komplikasi dari infeksi demam berdarah dengue yang sudah parah. "Musim hujan rentan menjadi penyebab peningkatan kasus DBD, sehingga diminta masyarakat waspada," imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia mengatakan kasus DBD di daerah ini mengalami peningkatan drastis dibandingkan sebelumnya, pada November ini terdapat 566 kasus dengan empat orang diantaranya berusia 7-13 tahun meninggal dunia, terbanyak di Margoyoso 80 kasus, Trangkil 67 kasus dan Tayu 46 kasus.

Dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 lalu, lanjut Aviani Tritanti Venusia, jumlah tersebut meningkat drastis, karena pada jumlah pasien DBD saat itu tercatat 424 kasus, Maja didorong kepada warga untuk meningkatkan gerakan PSN guna mencegah semakin tingginya kasus akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.

Meningkatnya kasus DBD juga terjadi di Kabupaten Grobogan, bahkan menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Grobogan Djatmiko selama periode Januari-Oktober terdapat 19 warga meninggal akibat virus dibawa nyamuk aedes aegypti tersebut.

"Pada bulan November ini belum ada laporan korban DBD meninggal, namun berdasarkan catatan di rumah sakit selama tahun 2024 terdapat 2.829 laporan yakni Demam Dengue (DD) 1.352 kasus, DBD 1.028 kasus dan Dengue Shock Syndrome (DSS) sebanyak 33 kasus,” ujarnya. (Z-9)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya