BrahMos Gagal Menjual di Vietnam, Kini Hanoi Sudah Bisa Membuat Rudal Pertahanan Pesisir Sendiri - Zona Jakarta
Internasional,
BrahMos Gagal Menjual di Vietnam, Kini Hanoi Sudah Bisa Membuat Rudal Pertahanan Pesisir Sendiri - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.com - Sebagai intermeso, BrahMos adalah rudal buatan India yang bekerja sama dengan Rusia.
Mengambil teknologi dari Onyx Rusia, namun BrahMos mendapat sejumlah peningkatan.
Saat ini, India berupaya menjual rudal buatannya ini ke sejumlah negara termasuk di Asia Tenggara.
Nama-nama sering sekali diungkapkan terkait target penjualan rudal BrahMos, termasuk ke Indonesia.
India sejatinya pernah menawarkan rudal BrahMos kepada Indonesia bertahun-tahun yang lalu.
“Rudal jelajah supersonik BrahMos ditawarkan sedikitnya ke empat negara, termasuk Indonesia, kata seorang pejabat senior India”, tulis Antara (17/2/10) dalam artikel “India Tawarkan Indonesia Rudal Jelajah BrahMos”.
Indonesia sebenarnya menunjukkan minat untuk memiliki rudal India itu, hal itu tersiratkan dalam postingan Marinir TNI AL di Instagram (23/8/24).
Pada kesempatan itu, Asisten Logistik Komandan Korps Marinir (Aslog Dankormar) dikabarkan mendapat pemaparan dari perusahaan Brahmos Aerospace Private Limited India soal rudal buatannya.
“Aslog Dankormar Kolonel Marinir Akhiyar Meideri, S.E., M.M., M.Han., mewakili Wakil Komandan Korps Marinir (Wadan Kormar) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Suherlan, S.E., M.M., M.Sc., CHRMP. Menghadiri Paparan Rencana Pengadaan Coastal Defence dari Brahmos Aerospace Private Limited India di Hotel Oakwood Taman Mini Ceger, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Kamis, (22/08/2024)”, jelasnya.
Agenda ini adalah kelanjutan dari rencana yang telah ditentukan oleh Kemhan RI di mana TNI AL akan bekerja sama dengan pihak asing soal pengadaan sistem pertahanan pesisir atau Coastal Defence.
Baca Juga:
Namun seperti yang kita tahu, belum ada berita resmi dari pemerintah terkait rencana pengadaan rudal BrahMos.
Selain Indonesia, Vietnam ternyata menjadi target pasar BrahMos India.
Namun karena suatu alasan, India gagal menjual rudalnya ke sana.
Hal itu diterangkan berita India, Patrika (20/8/24) dalam artikel berjudul “Rudal BrahMos: Pembelian rudal BrahMos oleh Vietnam dari India bermasalah? Naga merasa tidak enak, inilah alasan utamanya”.
Patrika menyoroti hubungan Vietnam dan China yang membuat India tidak jadi menjual BrahMos ke Hanoi.
“Vietnam telah menunjukkan minatnya untuk membeli rudal jelajah BrahMos namun kini pembelian tersebut tampaknya gagal melihat meningkatnya hubungan persahabatan antara Vietnam dengan China. China dan Vietnam telah menandatangani total 14 perjanjian mulai dari jalur kereta api yang menghubungkan kedua negara hingga ekspor buaya”, jelasnya
Perjanjian-perjanjian tersebut telah dibuat pada saat kunjungan Presiden Vietnam To Lam ke Tiongkok, (19/8/24).
Pada kesempatan itu, pemimpin kedua negara saling melempar pujiannya.
“Tiongkok selalu mengutamakan Vietnam dalam diplomasi lingkungannya, dan mendukung Vietnam dalam mengikuti kepemimpinan Partai, mengambil jalur sosialis yang sesuai dengan kondisi nasionalnya, dan memperdalam reformasi dan tujuan modernisasi sosialis”, ucap Presiden China, Xi Jinping.
Presiden Vietnam, To Lam juga menyebut kunjungannya sebagai penegasan akan pentingnya hubungan dengan Tiongkok oleh Partai Komunis dan pemerintah Vietnam.
Baca Juga:
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara menandatangani dokumen perencanaan dan studi kelayakan jalur kereta api.
Walau gagal mendapat BrahMos, Vietnam nampaknya santai saja karena sudah bisa membuat rudalnya sendiri.
Naval News (22/12/24) dalam artikel “Vietnam unveils new VCS-01 mobile coastal defence system”, menyebutkan bahwa Vietnam membuat rudal pertahanan pesisirnya sendiri.
Perusahaan terkemuka Vietnam, Viettel memamerkan beberapa produk andalannya termasuk rudal pertahanan pantai VCS-01 Truong Son di pameran senjata VIDEX 2024 pada 19/22/ Desember 2024.
Menurut penjelasan Viettel, rudal ini memiliki spesifikasi panjang 5 m, diameter 315 mm, dan berat 600 kg.
VSM dari VSM-01A Song Hong adalah singkatan dari Vietnam anti-Ship Missile, sebuah rudal yang mampu menjangkau target sejauh 80 km.
Rudal yang keberadaan sangat misterius ini diyakini telah melewati uji coba pada tahun 2018.
VSM-01A Song Hong pun resmi beroperasi di bawah Brigade 679 Komando Regional ke-1 pada bulan April 2024.
Baca Juga:
Brigade 679 Komando Regional ke-1 adalah komando perang angkatan laut independen yang mengelola perairan di Teluk Tonkin di utara Vietnam.
Saat ini, VSM-01A Song Hong telah dipasangkan dengan kapal-kapal perang Angkatan Laut Vietnam.
***
Komentar
Posting Komentar