Kuliner, Tips
5 Kuliner Jepang Ikonik Ini Ternyata Tidak Berasal dari Jepang
-
Kuliner Jepang yang ikonik ternyata asal-usulnya bukan dari Jepang asli. Di antaranya ada sushi salmon, tempura, hingga tonkotsu. Lantas, dari mana asalnya?
Jepang punya banyak koleksi kuliner yang sudah diakui kelezatannya di dunia. Sebut saja sushi, sashimi, yakiniku, tempura, donburi dan lainnya. Orang mengenalnya sebagai hidangan asli Jepang.
Seperti kuliner negara lain, ternyata beberapa makanan Jepang merupakan hasil adaptasi dari budaya asing. Mengingat Jepang sering disinggahi bangsa perantau dari berbagai negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Gaijinpot Blog (30/10), 5 kuliner Jepang diketahui bukan asli Jepang, meskipun terbilang ikonik. Di antaranya sushi salmon, tempura hingga tonkotsu.
Berikut 5 kuliner ikonik Jepang yang bukan asli Jepang:
1. Sushi Salmon
Sushi Salmon Foto: iStock |
Salmon merupakan jenis ikan yang paling umum ditemui pada sajian sushi. Salmon yang digunakan pada sajian sushi ini ternyata diperkenalkan oleh Norwegia yang memang menjadi satu negara penghasil salmon terbesar.
Pada 1980-an, Norwegia memiliki banyak salmon dan mereka mendekati pembeli ikan Jepang dengan ide bahwa mereka dapat menggunakannya sebagai sushi. Namun, saat itu Jepang menolaknya dan selalu disajikan matang.
Alih-alih menyerah, Norwegia menawarkannya kepada Nishi Rei, sebuah perusahaan makanan beku besar, yang mengambil risiko dan membeli salmon Norwegia untuk dijual di toko kelontong sebagai daging berkualitas untuk sushi. Ikan itu menjadi populer pada kalangan supermarket hingga kemudian di jaringan restoran sushi.
2. Tempura
Tempura juga menjadi hidangan populer di Jepang. Tempura berupa aneka bahan yang digoreng renyah, kemudian dicelupkan ke dalam kuah gurih. Namun, konsep hidangan seperti itu tidak ada di Jepang sebelum kedatangan bangsa Portugis.
Pada 1543, tiga orang pelaut Portugis tiba di Jepang dan memulai hubungan perdagangan. Bangsa Portugis ini juga membawa makanan bernama peixinhos da horta (ikan kecil di kebun).
Sejak itu, koki di Jepang mengubah hidangan tersebut menjadi tempura dengan berbagai bahan. Mulai dari seafood, aneka sayuran hingga daun shiso.
Hidangan Jepang lainnya baca di halaman berikut...
3. Tonkatsu
Tonkatsu merupakan jenis hidangan yang tergolong yoshoku atau makanan Barat. Berupa potongan daging babi yang dilapisi tepung roti ini sebenarnya berasal dari Prancis.
Tonkatsu bermula di Rengatei, sebuah restoran yoshoku di Ginza yang dibuka pada tahun 1895 dan masih eksis hingga sekarang. Salah satu hidangannya, côtelette de veau, adalah potongan daging sapi muda yang dilapisi tepung roti dan digoreng dengan mentega.
Kemudian, Rengatei mengambil alih dan mengembangkannya, meminjam ide tempura tetapi menggunakan panko (tepung roti) sebagai pengganti adonan. Mereka juga mengganti daging sapi muda dengan potongan daging babi yang lebih murah, lalu digoreng dalam minyak.
4. Omuraisu (Omurice)
Omurice Foto: Getty Images/iStockphoto/ |
Omuraisu juga termasuk hidangan yoshoku. Meski terlihat sangat Jepang, sebenarnya hidangan ini variasi lain dari makanan asing asal Prancis. Penemu hidangan ini antara restoran Rengatei atau Hokkyokusei.
Hidangan ini berupa nasi goreng yang dilapisi dengan telur fluffy lembut atau omelet. Lalu dibumbui dengan saus tomat. Alih-alih mengisi telur dengan keju dan sayuran, penduduk setempat menggunakan nasi goreng sebagai gantinya.
5. Karaage
Kuliner ikonik satu ini mendapatkan pengaruh dari China, yaitu karaage. Saat ini, karaage dikenal sebagai ayam goreng, sebenarnya istilah tersebut merujuk pada metode merendam dan menggoreng berbagai bahan yang dilapisi adonan.
Teknik memasak ini dimulai di China pada era Dinasti Tang, yang digunakan untuk menggoreng tahu. Setelah masuk ke Jepang, orang Jepang menggunakannya untuk menggoreng sayuran dan ikan, kemudian beralih untuk menggoreng ayam pada abad ke-20.
(yms/odi)
Komentar
Posting Komentar