29 Calon Lokasi Pembangkit Nuklir di Indonesia, Ada yang Dekat Rumahmu? - Bisnis Liputan6

 

29 Calon Lokasi Pembangkit Nuklir di Indonesia, Ada yang Dekat Rumahmu? - Bisnis Liputan6

Gugus tugas Kementerian ESDM diminta untuk membuat prosedur keamanan (safety) mulai dari rencana pembangunan PLTN perdana hingga operasional fasilitas elektrifikasi dari pembangkit nuklir tersebut.

diperbarui 14 Feb 2025, 20:45 WIB

Diterbitkan 14 Feb 2025, 20:45 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemerintah untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) semakin nyata. Saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan tiga gugus tugas (task force) untuk menentukan lokasi PLTN.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani menjelaskan, pemerintah memiliki target pembangkit nuklir bisa mulai beroperasi (on-grid) pada 2032. Oleh Sebab itu, pihaknya saat ini bekerja peras agar hal tersebut bisa terwujud.

Saat ini pemerintah membentuk tiga gugus tugas untuk menentukan lokasi PLTN yang bakal ditunjuk setelah pemerintah meresmikan pembentukan Badan Organisasi Nuklir atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (Nepio).

"Saya sudah membuat persiapan Kepres Nepio, ini baru akan dibahas dengan Pak Menteri. Terus nanti dari situ ada tiga task force yang akan ditugasi untuk menentukan lokasi," ujar dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan selain bertugas untuk menentukan lokasi, gugus tugas itu juga nantinya diminta untuk membuat prosedur keamanan (safety) mulai dari rencana pembangunan PLTN perdana hingga operasional fasilitas elektrifikasi dari energi nuklir tersebut.

"Menentukan safety-nya bagaimana, menentukan pengadaannya nanti bagaimana, pembangunan PLTN-nya nanti bagaimana," katanya pula.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Agus Puji Prasetyono menyatakan berdasarkan pemetaan yang dilakukan, terdapat 29 lokasi, yang berpotensi untuk dijadikan fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dengan target operasi pada 2032.

Daftar Lokasi

Berikut daftar lengkap 29 lokasi potensial untuk dibangun PLTN:

  1. Pangkalan Susu, Sumatera Utara
  2. Tanjung Balai, Sumatera Utara
  3. Batam, Kepulauan Riau
  4. Bintan, Kepulauan Riau
  5. Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung
  6. Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung
  7. Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung
  8. Bojanegara, Banten
  9. Muria, Jawa Tengah
  10. Gerokgak, Bali
  11. Sambas, Kalimantan Barat
  12. Pulau Semesa, Kalimantan Barat
  13. Pantai Gosong, Kalimantan Barat
  14. Muara Pawan, Kalimantan Barat
  15. Pagarantimur, Kalimantan Barat
  16. Keramat Jaya, Kalimantan Barat
  17. Kendawangan, Kalimantan Barat
  18. Airhitam, Kalimantan Barat
  19. Kualajelai, Kalimantan Barat
  20. Sangatta, Kalimantan Timur
  21. Samboja, Kalimantan Timur
  22. Babulu Laut, Kalimantan Timur
  23. Morowali, Sulawesi Tengah
  24. Muna, Sulawesi Tenggara
  25. Toari, Sulawesi Tenggara
  26. Tanjung Kobul, Maluku
  27. Teluk Bintuni, Papua Barat
  28. Timika, Papua Tengah
  29. Merauke, Papua Selatan.

Banyak Negara Minat Kembangkan Pembangkit Listrik Nuklir di Indonesia, Ini Buktinya

Sebelumnya, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani, mengungkapkan bahwa saat ini banyak negara yang tertarik melakukan investasi pengembangan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.

"Yang mungkin saat ini lagi hot itu adalah nuklir, ini berbagai negara datang ke saya, ke kami, ya. ada banyak, sekarang sudah menawarkan pra-FS, sekarang sudah menawarkan pra-FS dari beberapa negara," kata Eniya dalam acara Dialog Stakeholder EBTKE Tahun 2024 di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Kendati banyak minat investasi PLTN di Indonesia, Eniya menegaskan bahwa Kementerian ESDM lebih berhati-hati dalam menerima berbagai tawaran investasi tersebut.

Lantaran, sebelumnya Kementerian ESDM telah menyatakan kepada International Atomic Energy Agency (IAEA) pada September 2024 lalu, bahwa Indonesia akan menggunakan nuklir pada jaringan listrik di sektor energi untuk menghasilkan listrik.

"Ini saya moving-nya hati-hati, nih hati-hati. Karena basically pada saat kita ngomong ke IAEA bulan September, itu kita sampaikan ke IAEA di Vienna bahwa Indonesia will use the nuklir on the grid in the energy sector to create the electricity. Nah, itu baru pertama kita sounding, karena selama ini nuklir digunakan di kesehatan sama pangan," ujarnya.

Small Modular Reactor

untuk diketahui, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Perusahaan listrik negara (PLN) telah melakukan langkah signifikan dengan menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat dan Jepang untuk pengembangan Small Modular Reactor (SMR).

Teknologi SMR ini dianggap lebih aman, efisien, dan fleksibel dibandingkan dengan reaktor nuklir besar. Proses ini masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study), dan hasil dari studi tersebut akan menjadi dasar untuk melangkah ke tahap implementasi.

Loading

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita