Tetangga Indonesia Menolak Tawaran China untuk Gandengan Tangan Melawan Tarif AS - Sindonews - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Tetangga Indonesia Menolak Tawaran China untuk Gandengan Tangan Melawan Tarif AS - Sindonews

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional, 

Tetangga Indonesia Menolak Tawaran China untuk Gandengan Tangan Melawan Tarif AS

alt-logo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Selasa, 15 April 2025 - 07:39 WIB

Tetangga Indonesia Menolak...

Negara tetangga Indonesia ini menolak ajakan China untuk bekerja sama melawan tarif impor terbaru Amerika Serikat (AS). Foto/Dok Ilustrasi

A A A

SYDNEY 

- Australia menolak ajakan

China 

untuk bekerja sama melawan

tarif impor 

terbaru Amerika Serikat (AS). Negara tetangga Indonesia itu mengatakan sebaliknya, bahwa mereka akan terus mendiversifikasi perdagangan dan menurunkan ketergantungan pada China, sebagai mitra dagang terbesarnya.


Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Stagnan di Rp1.896.000 per Gram

"Kami tidak akan berpegangan tangan dengan China sehubungan dengan kontes apa pun yang terjadi di dunia," kata Wakil Perdana Menteri, Richard Marles kepada Sky News.

Gara-gara Tarif, Pertumbuhan Ekonomi Tetangga Indonesia Ini Bisa 0%

Hal itu mengacu pada proposal duta besar China agar negara-negara "bergandengan tangan" dalam perdagangan. "Kami tidak melakukan itu. Apa yang kami lakukan adalah mengejar kepentingan nasional Australia dan mendiversifikasi perdagangan kami di seluruh dunia," sambungnya.

Dia mengatakan, Australia akan membangun ketahanan ekonominya dengan memperkuat hubungan perdagangan dengan Uni Eropa, Indonesia, India, Inggris dan Timur Tengah.

Dalam kolom opini di surat kabar The Age, duta besar China untuk Australia, Xiao Qian mendesak Canberra untuk berkolaborasi dengan Beijing untuk membela sistem perdagangan global multilateral.

"Dalam keadaan baru, China siap untuk bergandengan tangan dengan Australia dan masyarakat internasional untuk bersama-sama menanggapi perubahan dunia," kata Xiao.

Seperti diketahui Presiden AS Donald Trump secara mengejutkan sebelumnya mengatakan, dia akan menurunkan bea masuk untuk sementara pada puluhan negara. Akan tetapi Trump terus menargetkan China, dengan menaikkan tarif menjadi 125% dari 104%, langkah itu membuat perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia semakin memanas.

Perang tarif antara dua raksasa ekonomi dunia itu berpotensi menimbulkan risiko bagi Australia, yang mengirimkan hampir sepertiga barangnya ke China. Sedangkan ekspor ke Amerika Serikat (AS) kurang dari 5% dari total ekspor barang Australia.

Bank sentral Australia telah memperingatkan ketidakpastian yang sedang berlangsung atas tarif dan pembatasan perdagangan lainnya antara AS dan ekonomi utama lainnya dapat memiliki efek mengerikan pada investasi bisnis dan keputusan pengeluaran rumah tangga di negara itu.

Trump telah memberlakukan tarif 10% secara sepihak pada Australia, serta menerapkan tarif timbal balik minimum untuk semua impor ke Amerika Serikat.

Gedung Putih: Lebih dari 75 Negara Coba Negosiasi Tarif dengan AS

Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan, bahwa tugas sementara Australia, sekutu keamanan utama AS di Indo-Pasifik. Ia menekankan, pemerintahnya tidak akan membalas.

(akr)

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

Balas Dendam ke AS,...

Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%

Terus Dorong Akses Crypto...

15 menit yang lalu

Pentingnya Biodiversity...

34 menit yang lalu

Hadapi Tarif AS, Indonesia...

40 menit yang lalu

Indonesia-Rusia Makin...

1 jam yang lalu

Pelayanan Haji Makin...

1 jam yang lalu

Kongres 2025, IATMI...

2 jam yang lalu

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages