Skip to main content
728

Iran Ungkap 610 Orang Tewas sejak Perang dengan Israel: Mereka Semua adalah Warga Sipil - Halaman all - TribunNews

 Dunia Internasional,Konflik Timur tengah,

Iran Ungkap 610 Orang Tewas sejak Perang dengan Israel: Mereka Semua adalah Warga Sipil - Halaman all - Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM - Iran mengatakan sebanyak 610 warga sipil telah tewas dan lebih dari 4.700 orang terluka di Republik Islam tersebut sejak dimulainya konflik dengan Israel pada Jumat (13/6/2025) lalu.

Juru bicara kementerian kesehatan Iran, Hossein Kermanpour, mengumumkan peningkatan dari jumlah korban yang dilaporkan sebelumnya lebih dari 400 orang tewas dan 3.056 orang terluka.

"Mereka semua adalah warga sipil," katanya, Selasa (24/6/2025), dikutip dari Al Arabiya.

"Selama 12 hari terakhir, rumah sakit telah dihadapkan dengan pemandangan yang sangat mengerikan," jelasnya.

Mereka yang tewas dalam serangan Israel termasuk 13 anak-anak, yang termuda berusia dua bulan, kata kementerian tersebut, serta lima dokter dan petugas penyelamat.

Kementerian tersebut juga mengatakan, tujuh rumah sakit dan sembilan ambulans telah rusak dalam serangan Israel.

Sementara itu, ketika gencatan senjata antara Iran dan Israel mulai berlaku pada Selasa, layanan darurat Israel merilis angka akhir dari pertempuran selama 12 hari.

Menurut data, 1.347 orang di Israel terkena dampak, termasuk 28 tewas, 17 luka berat, 29 luka sedang, 872 luka ringan, dan 401 dirawat karena kecemasan.

Ilmuwan Nuklir Iran Tewas

Diberitakan AP News, seorang ilmuwan nuklir terkemuka Iran tewas dalam serangan Israel, kata TV pemerintah Iran, Selasa.

Hal ini menjadikannya orang terbaru dalam daftar pakar atom terkemuka yang dikatakan telah tewas dalam serangan Israel selama 12 hari terakhir.

Baca juga: Cerita WNI Berhasil Dievakuasi di Tengah Konflik Israel-Iran: Tempuh 6 Hari Perjalanan, Agak Capek

Mohammad Reza Sedighi Saber, yang diberi sanksi oleh Departemen Luar Negeri AS bulan lalu, tewas di kediaman ayah mertuanya dalam serangan Selasa pagi di Iran utara, menurut laporan tersebut.

Tiga proyektil telah menghantam kediamannya, dan serangan sebelumnya telah menewaskan putranya yang berusia 17 tahun pada 13 Juni 2025.

Pada Senin (23/6/2025), Dewan Hubungan Luar Negeri mengatakan bahwa serangan Israel telah menewaskan 10 ilmuwan nuklir sejak perang Israel-Iran pecah.

Departemen Luar Negeri AS bulan lalu menggambarkan Sedighi Saber sebagai kepala Kelompok Shahid Karimi dari Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan Iran, yang menangani proyek-proyek terkait bahan peledak, dan menambahkan bahwa ia "terkait dengan proyek-proyek termasuk penelitian dan pengujian yang berlaku untuk pengembangan alat peledak nuklir."

Tuduhan Pelanggaran Gencatan Senjata

Israel dan Iran telah menerima rencana gencatan senjata yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Selasa (24/6/2025).

Penerimaan kesepakatan oleh kedua belah pihak terjadi setelah Iran melancarkan serangan rudal terakhir yang menyasar Israel dan menewaskan empat orang pada Selasa pagi.

Sementara, Israel melancarkan serangan udara yang menyasar sejumlah lokasi di Iran sebelum fajar.

Dilansir AP News, gencatan senjata yang direncanakan Trump goyah setelah militer Israel mengatakan telah mendeteksi serangan Iran lainnya beberapa jam setelah dimulainya gencatan senjata, yang menunjukkan betapa berbahayanya situasi tersebut.

Sirene berbunyi di Israel utara dan ledakan terdengar saat pertahanan udara Israel melepaskan tembakan.

Menteri Pertahanan IsraelIsrael Katz, mengatakan ia telah memerintahkan militer negaranya untuk menanggapi dengan tegas apa yang ia katakan sebagai pelanggaran gencatan senjata dengan Israel oleh Iran.

Arahan tersebut menyusul pengumuman militer mereka telah mendeteksi peluncuran rudal dari Iran menuju Israel.

Baca juga: Sosok 4 Calon Pengganti Ali Khamenei, Ada Anak hingga Tokoh Intelijen Iran

Diberitakan Arab NewsIsrael Katz mengatakan militer telah diinstruksikan untuk melakukan operasi intensitas tinggi terhadap sasaran di Teheran.

Media Iran, mengutip TV pemerintah, kemudian membantah berita tentang serangan rudal oleh Iran terhadap Israel setelah gencatan senjata antara kedua negara.

Iran telah mengonfirmasi mereka akan menghentikan pembalasan jika pengeboman Israel dihentikan.

Terbaru, Trump mengatakan gencatan senjata antara Iran dan Israel berlaku setelah kesepakatan awalnya gagal.

Pemimpin Amerika itu juga menyatakan frustrasi mendalam terhadap kedua belah pihak.

Baca juga: Netanyahu Konfirmasi Serangan Baru Israel di Teheran, Abaikan Trump soal Jangan Serang Iran

Sebelumnya, Trump meminta kedua belah pihak untuk tidak melanggarnya, meningkatkan harapan akan berakhirnya perang 12 hari bahkan ketika serangan mematikan dilaporkan di kedua negara.

Menulis di Truth Social, Trump menyatakan:

"GENCATAN SENJATA SEKARANG BERLAKU. JANGAN MELANGGARNYA!"

Pernyataannya muncul setelah eskalasi konflik yang tajam sejak Minggu (22/6/2025), ketika Amerika Serikat mengebom situs nuklir Iran, yang mendorong Iran untuk membalas dengan menembakkan rudal ke pangkalan AS di Qatar pada Senin.

Pada Selasa pagi, para saksi mengatakan mereka mendengar ledakan di dekat Tel Aviv dan Beersheba di Israel selatan.

Kantor berita semi-resmi Iran SNN melaporkan Teheran menembakkan rudal terakhirnya sebelum gencatan senjata mulai berlaku.

Militer Israel mengatakan enam gelombang rudal diluncurkan oleh Iran dan layanan ambulans nasional Israel mengatakan empat orang tewas di Beersheba.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Iran Vs Israel

Posting Komentar

0 Komentar

728