Skip to main content
728

Kepala BPOM Ungkap Inovasi Digital tentang Uji Klinik di Indonesia dalam Ajang Internasional - Liputan6

 Kesehatan, 

Kepala BPOM Ungkap Inovasi Digital tentang Uji Klinik di Indonesia dalam Ajang Internasional

Kepala BPOM Taruna Ikrar memaparkan berbagai terobosan digital dan kebijakan regulasi terbaru dalam uji klinik di Indonesia dalam ajang internasional.

oleh Benedikta Desideria Diperbarui 22 Jun 2025, 10:32 WIB
Kepala BPOM Taruna Ikrar memaparkan berbagai terobosan digital dan kebijakan regulasi terbaru dalam uji klinik di Indonesia dalam ajang internasional. (Dok BPOM)
Kepala BPOM Taruna Ikrar memaparkan berbagai terobosan digital dan kebijakan regulasi terbaru dalam uji klinik di Indonesia dalam ajang internasional. (Dok BPOM)
Kepala BPOM Taruna Ikrar memaparkan berbagai terobosan digital dan kebijakan regulasi terbaru dalam uji klinik di Indonesia dalam ajang internasional. (Dok BPOM)

Advertisement

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar memaparkan berbagai terobosan digital dan kebijakan regulasi terbaru dalam uji klinik pada pertemuan internasional Drug Information Association (DIA) 2025 Global Annual Meeting pada Kamis (19/6/2025).

Di hadapan pemangku kepentingan industri farmasi dunia, Taruna mengatakan Indonesia merupakan mitra strategis dalam pengembangan riset dan inovasi kesehatan berskala global.

Secara daring, Taruna Ikrar mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar sebagai lokasi uji klinik yang kompetitif di kawasan Asia maupun dunia. Dengan jumlah penduduk mencapai 280 juta jiwa, Indonesia memiliki basis data populasi yang besar dan representatif untuk pelaksanaan uji klinik berskala internasional.

Advertisement

Taruna mengatakan BPOM punya peran dalam mendukung transformasi uji klinik melalui penguatan regulasi, tata kelola, kolaborasi lintas lembaga, dan pengawasan berbasis risiko.

“Kami mengacu pada empat pilar WHO untuk membangun ekosistem uji klinik nasional yang berkelanjutan dan kredibel secara ilmiah maupun etik,” ujar Taruna mengutip keterangan tertulis BPOM.

Empat pilar tersebut meliputi:

  • penerapan kerangka regulasi yang ilmiah dan transparan
  • tata kelola yang menjunjung integritas ilmiah dan etik
  • penguatan infrastruktur bersama Kementerian Kesehatan dan BRIN,
  • serta peningkatan efisiensi pengawasan tanpa mengorbankan kualitas.

Pengajuan hingga Pelaporan Uji Klinik Real Time

BPOM telah meluncurkan SIAP-UK (Sistem Aplikasi Uji Klinik dan Pra Klinik) yang memungkinkan pengajuan, pemantauan, hingga pelaporan uji klinik secara daring dan real-time. Aplikasi ini juga mendukung konsultasi virtual serta pelaksanaan inspeksi jarak jauh berbasis prinsip good clinical practices (GCP).

Forum DIA 2025 turut menghadirkan pembicara dari lembaga internasional seperti US FDA, EMA, MHRA, serta perwakilan industri dan komunitas ilmiah global.

Advertisement

Posting Komentar

0 Komentar

728