Skip to main content
728

Kondisi 3 Situs Nuklir Iran Usai Dibom AS: Fordo Berlubang, Natanz Berkawah - Kompas

 Konflik Timur tengah,Dunia Internasional

Kondisi 3 Situs Nuklir Iran Usai Dibom AS: Fordo Berlubang, Natanz Berkawah

TEHERAN, KOMPAS.com – Amerika Serikat menggempur tiga fasilitas nuklir utama Iran dalam serangan pada Sabtu (21/6/2025) malam waktu setempat. Langkah ini menandai perubahan signifikan dari pendekatan diplomatis Presiden Donald Trump menjadi unjuk kekuatan militer.

Trump mengeklaim situs-situs nuklir Iran telah dihancurkan. Namun, sejumlah pejabat Iran menepis klaim tersebut dan menyebut dampaknya tidak signifikan, sama seperti saat serangan Israel terhadap fasilitas Iran pada 13 Juni 2025.

Berikut ini adalah dampak dari serangan AS, berdasarkan citra satelit terbaru dan laporan sejumlah pakar pertahanan serta pengawas nuklir dunia, dikutip dari CNN.

Baca juga: Cara Rumit AS Serang Iran: Kasih Umpan Palsu, Bomber B-2 Kejutkan dengan 14 Rudal

Trump Umumkan Iran-Israel Akan Gencatan Senjata Usai Pangkalan AS Diserang

1. Fordo

Gambar dari citra satelit Maxar memperlihatkan enam lubang di situs nuklir Iran di Fordo atau Fordow, setelah serangan Amerika Serikat menggunakan bom GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), Minggu (22/6/2025).

Lihat Foto

Fasilitas Fordo merupakan pusat pengayaan nuklir Iran yang dibangun jauh di dalam gunung untuk menghindari serangan udara.

Aula utamanya diperkirakan berada pada kedalaman sekitar 80-90 meter di bawah tanah.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN, enam pesawat pengebom B-2 digunakan dalam operasi ini, dengan total 12 bom penghancur bunker GBU-57 dijatuhkan di area tersebut.

Bom ini memiliki berat sekitar 13 ton dan dirancang untuk menembus target yang sangat dalam.

Analisis citra satelit dari Maxar menunjukkan sedikitnya enam lubang besar di dua lokasi berbeda di Fordo. Lubang-lubang itu terletak di sepanjang punggung bukit yang berada di atas kompleks bawah tanah.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, membenarkan bahwa ada dampak kinetik langsung pada fasilitas Fordo. Namun, ia menilai masih terlalu dini untuk memastikan sejauh mana kerusakan yang terjadi di dalam tanah.

"Tentu saja, kita tidak bisa mengesampingkan (kemungkinan) bahwa ada kerusakan yang signifikan di sana," ujar Grossi kepada CNN.

Presiden Institut Sains dan Keamanan Internasional (ISIS), David Albright, menilai kerusakan besar kemungkinan terjadi di aula pengayaan dan ruang-ruang pendukung di bawah tanah.

“Kehancuran total sangat mungkin terjadi,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa penilaian penuh masih membutuhkan waktu.

Senada dengan itu, NR Jenzen-Jones dari Armament Research Services (ARES) mengatakan, setidaknya terdapat enam titik masuknya bom.

“Beberapa lubang memiliki bentuk tidak beraturan, menunjukkan bahwa sejumlah bom menghantam lokasi yang sama,” jelasnya.

Citra satelit juga memperlihatkan perubahan warna lereng gunung, yang mengindikasikan adanya lapisan abu pasca-serangan.

Sementara itu, gambar satelit sebelum serangan menunjukkan Iran sempat menumpuk tanah di depan pintu masuk terowongan, diduga untuk memperkuat pertahanan.

Meski Menteri Luar Negeri Iran menyebut serangan AS melewati batas, pejabat lain di dalam negeri meremehkan dampaknya.

Anggota parlemen dari Qom, Manan Raeisi, mengeklaim bahwa kerusakan di Fordo cukup dangkal.

Namun, Albright mengingatkan bahwa klaim Iran sebelumnya kerap bertolak belakang dengan bukti citra satelit.

Baca juga: Mengenal Fordo, Situs Nuklir Rahasia Iran yang Hanya Bisa Hancur dengan Bom AS

2. Natanz

Gambar dari citra satelit memperlihatkan kawah di situs nuklir Iran di Natanz setelah diserang bom Amerika Serikat pada Minggu (22/6/2025).

Lihat Foto

Lokasi Natanz menjadi target pertama dalam serangan Israel pada 13 Juni, dan kembali diserang oleh AS dalam operasi terbaru.

Natanz dikenal sebagai pusat pengayaan nuklir terbesar di Iran, dengan fasilitas di atas dan di bawah tanah yang berisi sentrifus utama untuk pengayaan uranium.

Serangan Israel sebelumnya merusak infrastruktur kelistrikan di lokasi tersebut. IAEA menyebutkan, kerusakan itu dapat berdampak pada sentrifus yang berada di aula bawah tanah.

Dalam serangan Sabtu malam, AS menjatuhkan dua bom penghancur bunker di Natanz menggunakan pesawat pengebom B-2. Selain itu, kapal selam Angkatan Laut AS menembakkan 30 rudal jelajah Tomahawk (TLAM) ke arah Natanz dan Isfahan.

Citra satelit memperlihatkan dua kawah baru di Natanz, masing-masing berdiameter sekitar 5,5 meter dan 3,2 meter. Kawah ini muncul tepat di atas kompleks bawah tanah.

Hingga kini, tingkat kerusakan internal di Natanz belum dapat dipastikan.

Baca juga: AS Diduga Pakai Bom Bunker GBU-57 Seberat 13,6 Ton untuk Serang Situs Nuklir Iran

3. Isfahan

Gambar dari citra satelit Maxar memperlihatkan kerusakan di situs nuklir Iran di Isfahan, setelah diserang bom Amerika Serikat pada Minggu (22/6/2025).

Lihat Foto

Isfahan, yang terletak di Iran tengah, dihuni kompleks penelitian nuklir terbesar negara itu. Dibuka pada 1984 dengan dukungan China, kompleks ini mempekerjakan sekitar 3.000 ilmuwan, menurut lembaga nirlaba Nuclear Threat Initiative (NTI).

Analisis CNN terhadap citra Maxar menunjukkan setidaknya 18 bangunan rusak atau hancur. Area ini juga tampak menghitam karena puing-puing serangan.

Albright menyebutkan, serangan AS juga menyasar kompleks terowongan di dekat Isfahan, lokasi yang diduga menyimpan cadangan uranium Iran yang telah diperkaya hingga 20 persen dan 60 persen. Untuk dijadikan senjata, uranium perlu diperkaya hingga 90 persen.

Institut Sains dan Keamanan Internasional menyimpulkan, fasilitas konversi uranium utama di Isfahan mengalami kerusakan besar. Fasilitas ini berfungsi mengubah uranium alami menjadi bentuk yang dapat digunakan dalam sentrifus gas.

Citra satelit juga menunjukkan pintu masuk terowongan roboh. Dari empat pintu masuk, tiga di antaranya tampak rusak parah.

Beberapa gambar sebelum serangan bahkan menunjukkan pintu masuk itu ditimbun kembali dengan tanah, kemungkinan untuk meredam ledakan atau mencegah penyebaran zat berbahaya.

Pada konferensi pers Minggu (22/6/2025), Jenderal Dan Caine dari Pentagon mengonfirmasi bahwa kapal selam AS meluncurkan lebih dari selusin rudal Tomahawk ke infrastruktur utama di Isfahan.

Adapun CNN belum dapat memverifikasi secara independen klaim bahwa kompleks terowongan di Isfahan menjadi sasaran serangan.

Baca juga: Sejarah Program Nuklir Iran, Dulu Kerja Sama dengan AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Posting Komentar

0 Komentar

728