Skip to main content
728

Mengenal Rudal Haj Qassem Iran yang Bikin Israel Porak-poranda, Melesat 6.100 Km per Jam - inews

 Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah

Mengenal Rudal Haj Qassem Iran yang Bikin Israel Porak-poranda, Melesat 6.100 Km per Jam - Bagian All

TEHERAN, iNews.id - Ketegangan antara Iran dan Israel semakin memanas setelah Iran meluncurkan serangan balasan terhadap sejumlah target strategis Israel. Salah satu senjata yang digunakan dalam serangan itu adalah rudal balistik bernama Haj Qassem, sistem senjata yang relatif baru namun menandai kemajuan signifikan dalam teknologi militer Iran.

Rudal Haj Qassem pertama kali diperkenalkan oleh Iran pada awal tahun 2020 dan diberi nama untuk menghormati Mayor Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds yang tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di Baghdad. Rudal ini masuk dalam kategori rudal balistik jarak menengah dan merupakan bagian dari upaya Iran memperkuat sistem deterrence terhadap musuh-musuhnya di kawasan.

Spesifikasi Teknis Rudal Haj Qassem

Rudal Haj Qassem memiliki jangkauan sekitar 1.400 kilometer, menjadikannya mampu menjangkau seluruh wilayah Israel dari dalam teritori Iran. Beberapa laporan militer menyebutkan bahwa rudal ini menggunakan bahan bakar padat, yang memungkinkan peluncuran cepat dan mobilitas tinggi tanpa membutuhkan persiapan bahan bakar cair seperti rudal-rudal generasi sebelumnya.

Kecepatan rudal ini mencapai lebih dari Mach 5 (hipersonik) atau 6.125 km per jam, serta didukung sistem navigasi canggih yang membuatnya sulit dicegat oleh sistem pertahanan rudal konvensional seperti Iron Dome milik Israel.

Selain itu, rudal Haj Qassem dirancang dengan daya ledak tinggi, mampu menghancurkan infrastruktur militer maupun instalasi strategis musuh, seperti pangkalan udara, fasilitas radar, atau pusat komando.

Makna Simbolik dan Strategis

Penggunaan rudal ini oleh Iran dalam serangan ke Israel bukan hanya menunjukkan kemampuan teknologinya, tetapi juga menyiratkan pesan politik dan simbolik yang kuat. Nama “Haj Qassem” menjadi bentuk penghormatan sekaligus pembalasan atas kematian Soleimani, yang oleh Iran dianggap sebagai pahlawan nasional dan simbol perlawanan terhadap kekuatan Barat dan Israel.

Dengan meluncurkan rudal ini, Iran juga ingin menunjukkan bahwa kekuatan militernya bukan hanya defensif, tapi mampu melakukan serangan presisi jarak jauh jika merasa kedaulatannya terancam.

Dampak terhadap Stabilitas Kawasan

Serangan rudal Haj Qassem ke wilayah Israel meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik lebih luas di Timur Tengah. Negara-negara tetangga memantau dengan cemas, mengingat potensi perang terbuka antara dua kekuatan besar kawasan ini bisa menyeret aktor-aktor regional lain ke dalam konflik.

Di sisi lain, pengamat militer menilai bahwa keberhasilan penggunaan rudal ini menunjukkan kemajuan industri pertahanan Iran, sekaligus menjadi tantangan baru bagi sistem pertahanan udara Israel yang selama ini mengandalkan teknologi Barat.

Posting Komentar

0 Komentar

728