Skip to main content
728

Ratusan WNI akan Dievakuasi dari Iran Lewat Azerbaijan, Ini Rute yang Dipilih WNA - Halaman all - TribunNews

Ratusan WNI akan Dievakuasi dari Iran Lewat Azerbaijan, Ini Rute yang Dipilih WNA - Halaman all - Tribunnews



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia memilih Ibu Kota Azerbaijan, Baku, sebagai rute evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) keluar dari Iran .

Ini mengingat Iran dan Israel masih saling melancarkan serangannya hingga hari ini.

Rencananya para WNI akan menuju Baku hari ini,  Jumat (20/6/2025).

Sebanyak 115 dari 386 WNI di Iran akan berangkat menuju Baku.

Sesampainya di Baku, para WNI rencananya akan menginap dua malam sebelum bertolak ke Tanah Air menggunakan pesawat komersil pada Minggu (22/6/2025).

Di saat yang bersamaan, pemerintah dari berbagai negara juga tengah melakukan evakuasi warganya dari Iran menyusul konflik yang semakin berkecamuk.

Namun, wilayah udara Iran masih ditutup mengingat masih terus berlangsungnya balas membalas serangan udara antara Iran dan Israel.

Sehingga evakuasi jalur darat menjadi satu-satunya pilihan bagi warga dunia untuk keluar dari Iran.

Informasi dihimpun, Iran berbagi perbatasan darat dengan tujuh negara yakni Azerbaijan, Armenia, Afghanistan, Irak, Pakistan, Turki, and Turkmenistan.

Lalu, jalur mana yang digunakan pemerintah negara lain untuk mengevakuasi warganya?

Berikut ini ragam rute yang ditempuh warga berbagai negara untuk meninggalkan Iran yang dirangkum dari berbagai sumber.

Rute yang Dipilih

Dilansir dari Associated Press (AP) News, Kementerian Luar Negeri Italia mengatakan pihaknya telah mengevakuasi puluhan warganya dari Iran melalui konvoi menuju Azerbaijan dan Turki pada Senin (16/3/2025).

Kemudian, Polandia mengevakuasi beberapa staf diplomatiknya dari Teheran melalui ibu kota Azerbaijan, Baku.

Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Teheran juga menyatakan bekerja sepanjang waktu untuk memastikan warga negaranya dapat meninggalkan Iran melalui pos pemeriksaan di perbatasan dengan Azerbaijan.

Kedubes Rusia di Teheran juga mengatakan beberapa ratus orang termasuk warga negara dari Belarus, Serbia, Uzbekistan, dan Tajikistan telah meninggalkan Iran melalui perbatasan Astara ke Azerbaijan.

"Perbatasan Astara juga telah digunakan oleh warga Kazakhstan, Kirgistan, Rusia, Portugal, Filipina, dan Finlandia," dilansir dari AP News pada Selasa (17/7/2025).

Sementara itu, Pakistan telah memulai pemulangan mandiri warganya dari Iran dengan bus ke tempat penyeberangan perbatasan darat antar kedua negara.

Turkmenistan juga dilaporkan telah menyediakan wilayahnya untuk keberangkatan diplomat asing dan anggota keluarga mereka, serta warga negara lain di Iran.

Kedubes Thailand di Teheran pada Selasa (17/6/2025) lalu menyarankan warga negaranya untuk meninggalkan ibu kota Iran sesegera mungkin. 

Kedubes Thailand juga telah mendirikan tempat penampungan sementara bagi warga negaranya di kota bersejarah Iran, Amol, yang berjarak sekitar 20 kilometer di selatan Laut Kaspia.

Selandia Baru menyarankan warganya untuk keluar melalui perbatasan darat.

Selandia Baru juga telah menutup sementara kedutaannya di Teheran dan mengevakuasi dua staf dan keluarga mereka melalui darat ke Azerbaijan.

"Sebuah kesempatan muncul semalam untuk mengeluarkan staf kedutaan kami dari Iran, sebagai bagian dari konvoi bersama pejabat pemerintah dari negara lain," kata Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters dilansir dari Reuters pada Kamis (19/6/2025).

Reuters juga melaporkan China menyatakan pihaknya telah memulai evakuasi terhadap sekitar 1.600 warganya dari Iran.

Kedubes China di Iran juga kembali mengimbau warganya untuk meninggalkan Iran melalui jalur darat dan memperingatkan masyarakat tentang waktu pemrosesan imigrasi yang lebih lama karena kemacetan telah terjadi di dua pos pemeriksaan perbatasan yakni Astara menuju Azerbaijan dan Bajgiran ke Turkmenistan.

"Titik penyeberangan perbatasan tersebut masing-masing berjarak 490 km dan 910 km dari Teheran. Kedubes China menyarankan warganya meninggalkan Iran melalui Turki, Armenia, dan Irak," dilansir dari Reuters pada Kamis (19/6/2025).

Jepang dilaporkan telah memerintahkan dua pesawat angkut Pasukan Bela Diri Udara Jepang, C-2 ke Djibouti untuk bersiaga mengevakuasi warganya dari Iran dan Israel.

"Seorang pejabat senior kementerian luar negeri (Jepang) mengatakan bus-bus untuk evakuasi darat dijadwalkan meninggalkan Iran pada Kamis (19/6/2025) pagi waktu setempat, dan Israel pada Kamis sore menuju negara-negara tetangga," dilansir dari NHK pada Kamis (19/6/2025).

India juga dilaporkan telah mengevakuasi sejumlah mahasiswa yang jumlahnya dirahasiakan dari Teheran.

"Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa beberapa warga negara telah dibantu untuk meninggalkan Iran melalui perbatasan dengan Armenia," dilansir dari Euronews pada Selasa (17/6/2025).

Posting Komentar

0 Komentar

728