Rudal Jelajah CAKIR Buat Indonesia Dilaporkan Eksklusif Media Turki Bakal Roketsan Produksi di NKRI - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.COM- Sebagai salah satu perusahaan pertahanan Turki, Roketsan menjadi peserta di ajang pameran pertahanan Indonesia, Indo Defence Expo & Forum 2025.
Di Jakarta, Roketsan Turki hadir dengan tim berpengalamannya memamerkan sejumlah karya pertahanan buatannya di Indonesia.
Miliyet edisi 11 Juni 2025 menyebut Roketsan memajang rudal balistik supersonik udara-ke-darat MAM-C, MAM-L IIR, MAM-T dan İHA-230 dari amunisi UCAV-nya, senjata antitank jarak pendek KARAOK, sistem senjata antitank jarak menengah OMTAS dan sistem senjata antitank jarak jauh berpemandu laser L-UMTAS dari sistem antitanknya, rudal pertahanan udara SUNGUR, rudal pertahanan udara HİSAR-O, sistem pertahanan udara dan rudal regional jarak jauh SİPER, sistem dan rudal pertahanan udara jarak dekat LEVENT, serta Sistem Peluncur Vertikal Nasional (MİDLAS) dari sistem pertahanan udaranya.
Selain itu, rudal jelajah ÇAKIR, rudal antikapal ATMACA, rudal TRG-122, rudal TRLG-230, rudal TRG-300, rudal BORA, perangkat pemandu TEBER, dan sistem pertahanan pesisir BARBAROS termasuk di antara produk yang dipamerkan oleh ROKETSAN di Indo Defence Expo & Forum 2025.
Selain memamerkan produk, Roketsan juga menandatangani dua kontrak dengan PT Republik Defence Indonesia (RDI) terkait rudal ATMACA dan rencana perjanjian usaha patungan (JVA) yang direncanakan akan dibentuk antara kedua belah pihak.
Bukan cuma ATMACA, Roketsan juga dikabarkan akan memasok Indonesia dengan rudal jelajah CAKIR.
Baca Juga:
Cakir adalah rudal jelajah buatan Roketsan Turki yang dapat diluncurkan dari platform darat, laut, dan udara, ditetapkan menjadi pengganda kekuatan baru bagi angkatan bersenjata dengan fitur-fitur canggih dan hulu ledak yang efektif.
Roketsan dalam situs resminya menyebut rudal jelajah Cakir dapat diluncurkan dari pesawat sayap tetap dan putar, Kendaraan Udara Tak Berawak (AUAV)/UCAV, AUSV, kendaraan beroda taktis, dan platform angkatan laut, serta menawarkan fleksibilitas operasional terhadap target darat dan permukaan.
Dengan jangkauan lebih dari 150 kilometer, target ÇAKIR mencakup target permukaan, target darat dan permukaan yang dekat dengan pantai, target darat strategis, target lapangan, dan gua.
Dilengkapi dengan mesin turbojet KTJ-1750 domestik dan nasional yang dikembangkan oleh Kale Arge dan kelincahan yang dibawa oleh desainnya, ÇAKIR dengan mudah melakukan tugas yang melibatkan titik arah 3D yang ditentukan selama perencanaan misi.
Dengan hulu ledak yang unik dan fitur pemilihan titik sasaran, Rudal Jelajah menawarkan kekuatan penghancur yang tinggi terhadap target musuh.
ÇAKIR berutang kemampuan untuk menyerang target dengan presisi tinggi dalam semua kondisi cuaca pada sistem panduan fase tengah dan fase terminalnya yang canggih.
Baca Juga:
Tautan data berbasis jaringan memfasilitasi kemampuan Man-in-the-Loop untuk pembaruan target, serangan/serangan ulang untuk target peluang yang sedang terbang dan pembatalan misi.
Fitur ÇAKIR yang paling menonjol adalah; desainnya, yang memungkinkan platform untuk membawa beberapa muatan hingga empat rudal, dan kemampuannya untuk melakukan misi konsep gerombolan dengan rudal yang saling berkomunikasi.
Konsep gerombolan, yang melaluinya skenario serangan terkoordinasi dengan beberapa rudal dimungkinkan, dapat digunakan untuk mengatasi sistem pertahanan musuh, dan memastikan efektivitas tinggi terhadap target tunggal atau ganda.
ÇAKIR menawarkan daya tahan tinggi berkat desainnya yang unik dengan material penyerap radar yang digunakan pada rangka.
Kemampuan ÇAKIR untuk meluncur di laut dan menutupi medan dengan sangat baik dikombinasikan dengan struktur penyerap radar meminimalkan kemampuan deteksi oleh sistem pertahanan udara musuh.
Berkat GNSS Antijam dan sistem navigasi inersia yang didukung altimeter, ÇAKIR terus melaju bahkan dalam keadaan gangguan elektronik yang hebat.
Baca Juga:
Dikutip Zonajakarta.com dari Antara edisi 27 Agustus 2024, Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak kerja sama pengadaan Rudal Permukaan ke Permukaan Çakir dan Rudal Pertahanan Udara Sungur dengan Republikorp Indonesia.
Dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA, penandatanganan itu dilakukan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan, Marsdya TNI Yusuf Jauhari dan Founder Republikorp, Norman Joesoef di depan Menteri Pertahanan yang kala itu dijabat Prabowo Subianto dan Secretary of Turkish Defence Industries, Haluk Görgün, Selasa (27/8/2024).
Dalam siaran pers resmi tersebut dijelaskan, kerja sama pengadaan rudal ini merupakan langkah penting dalam membangun industri pertahanan nasional yang mandiri.

Dengan kemitraan ini, pemerintah tidak hanya akan memiliki industri pertahanan yang mandiri tapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung industri pertahanan internasional.
Hal ini makin diperkuat dengan cuitan yang diunggah kantor berita Turki, SavunmaSanayist lewat akun X miliknya di tengah perhelatan Indo Defence Expo & Forum 2025 pada 12 Juni 2025.
Menurut pernyataan SavunmaSanayist, Roketsan Turki akan mengekspor rudal jelajak CAKIR ke Indonesia.
Baca Juga:
"EKSKLUSIF | Roketsan mengekspor Rudal Jelajah ÇAKIR ke Indonesia!
— Menurut informasi yang diperoleh SavunmaSanayiST; ÇAKIR meraih lebih dari satu keberhasilan ekspor tanpa masuk inventaris. ÇAKIR juga akan diproduksi bersama di Indonesia.
— Keluarga Rudal ÇAKIR, yang mencakup 8 rudal berbeda dalam 3 kelompok terpisah dengan jangkauan lebih dari 150 kilometer, akan mampu memenuhi kebutuhan banyak unit keamanan secara bersamaan.
— Keluarga Rudal ÇAKIR, dikembangkan dalam arsitektur modular; sedang dikembangkan dalam empat kelompok utama sebagai Rudal Anti-Kapal (IIR, RF, Hibrida), Rudal Peperangan Elektronik, Rudal Jelajah (IIR, RF, Hibrida) dan Rudal Jelajah Sensor Kawanan. Dengan demikian, rudal ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan lembaga seperti Komando Angkatan Darat, Komando Angkatan Laut, Komando Angkatan Udara, dan Organisasi Intelijen Nasional.
— Rudal ÇAKIR, yang memiliki jangkauan lebih dari 150 kilometer, menonjol dengan beratnya yang mencapai 275 kilogram. Berkat beratnya, yang dapat dianggap cukup ringan dibandingkan dengan jangkauannya, Rudal ÇAKIR dapat dibawa dalam jumlah banyak bahkan di platform udara dengan kapasitas muatan yang sangat terbatas.
— Rudal ÇAKIR, yang memiliki hulu ledak ‘High Explosive Semi-Penetrating Fragmentation Thermobaric’ dengan berat sekitar 70 kilogram, dapat efektif terhadap semua target, berlapis baja atau tidak berlapis baja," jelas akun X @SavunmaSanayiST seperti dikutip Zonajakarta.com.

Jika kabar rencana produksi CAKIR di NKRI ini benar, maka ada kemungkinan Indonesia tak cuma akan dapat transfer teknologi rudal ATMACA saja dari Roketsan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar