FKIK UMY Dorong Peran Keluarga Cegah Diabetes Lewat Edukasi Interaktif | kumparan
Kesehatan
FKIK UMY Dorong Peran Keluarga Cegah Diabetes Lewat Edukasi Interaktif | kumparan


Yogyakarta – Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang terus meningkat jumlah penderitanya di Indonesia, termasuk pada usia muda. Pencegahan sejak dini menjadi kunci utama untuk menekan angka kejadian penyakit ini, salah satunya dengan memperhatikan aspek manajemen stres yang kerap terabaikan.
Melihat pentingnya edukasi ini, Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di TK ABA Kembaran, Yogyakarta, pada 2 Juni 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh para wali murid dan guru TK, dengan mengangkat tema “Manajemen Stres untuk Pencegahan Diabetes Sejak Dini.”
Hadir sebagai narasumber utama, dr. Agus Widiyatmoko, Sp.PD, M.Sc., seorang dokter spesialis penyakit dalam, yang menyampaikan pentingnya gaya hidup sehat dan pengelolaan stres dalam mencegah risiko DM sejak usia dini. “Stres kronis dapat meningkatkan kadar gula darah secara signifikan, karena tubuh melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin, yang mendorong pelepasan glukosa ke dalam darah. Dengan mengelola stres sejak usia dini—melalui teknik pernapasan, relaksasi, atau aktivitas ringan—kita bisa membantu mencegah kenaikan risiko diabetes pada anak,” jelas dr. Agus dalam paparannya.
Materi dilanjutkan oleh Dr. dr. Warih Andan Puspitosari, M.Sc., Sp.KJ(K), seorang psikiater dan akademisi FK UMY, yang menekankan peran penting lingkungan keluarga dalam menjaga kesehatan mental anak. “Pola asuh yang suportif dan komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak dapat mencegah stres berlebihan. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan emosional yang sehat cenderung memiliki daya tahan tubuh dan kualitas hidup yang lebih baik,” ujarnya.
Kegiatan ini dikemas secara interaktif melalui diskusi, simulasi manajemen stres sederhana, dan praktik penyusunan bekal sehat anak. Wali murid dan guru antusias mengikuti sesi tanya jawab, serta berdiskusi mengenai tantangan sehari-hari dalam menerapkan pola hidup sehat di lingkungan keluarga dan sekolah.
Kepala TK ABA Kembaran menyambut baik kegiatan ini dan berharap kegiatan edukatif serupa bisa terus dilaksanakan secara berkala. “Edukasi kesehatan semacam ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai pendidik maupun orang tua, agar bisa lebih bijak dan sigap dalam mendampingi tumbuh kembang anak,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para orang tua dan pendidik dapat menjadi garda terdepan dalam pencegahan diabetes dan menjaga kesehatan mental anak-anak sejak usia dini.