Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Jerman Rusia Ukraina

    Jenderal Jerman Janjikan Rudal Jarak Jauh untuk Ukraina Tiba Bulan Ini, Rusia Terancam | Sindonews

    5 min read

     Dunia Internasional,

    Jenderal Jerman Janjikan Rudal Jarak Jauh untuk Ukraina Tiba Bulan Ini, Rusia Terancam | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Minggu, 13 Juli 2025 - 08:33 WIB

    Jenderal Jerman Janjikan...

    Jerman janjikan pasokan rudal jarak jauh untuk Ukraina tiba akhir bulan ini, menjadi ancaman baru bagi Rusia. Foto/US Army

    BERLIN 

    -

     Ukraina 

    akan menerima gelombang pertama rudal jarak jauh yang didanai Jerman pada akhir Juli ini. Demikian disampaikan seorang jenderal tinggi Jerman, yang mengakui bahwa situasi Kyiv sedang memburuk akibat gencarnya serangan

     Rusia.

    Dalam sebuah wawancara dengan ZDF, Mayor Jenderal Christian Freuding, yang mengawasi koordinasi dukungan militer Berlin untuk Kyiv, mengatakan: "Jerman siap untuk menyediakan sistem persenjataan ini."

    Pasokan rudal jarak jauh Jerman untuk Ukraina ini akan menjadi ancaman terbaru bagi Rusia.

    Baca Juga: Viral, Perwira Intelijen Ukraina Ditembak Mati Pria Bertopeng dari Jarak Dekat

    Menurut Freuding, Ukraina akan menerima senjata tersebut pada akhir bulan ini. Dia menambahkan bahwa senjata tersebut akan tiba dalam "jumlah besar tiga digit".

    Jenderal tersebut tidak merinci rudal mana yang akan dikirimkan atau seberapa jauh jangkauannya.

    "Kita membutuhkan sistem persenjataan yang dapat menjangkau jauh ke dalam wilayah Rusia dan menyerang depot, fasilitas komando, lapangan terbang, dan pesawat," kata Freuding, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (13/7/2025).

    Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa pengiriman tersebut berasal dari kontrak antara Kementerian Pertahanan Ukraina dan industri persenjataan dalam negeri Jerman, yang didukung oleh pendanaan pemerintah Jerman yang diperoleh pada akhir Mei.

    Freuding menekankan bahwa Jerman tidak menyediakan rudal Taurus jarak jauh dengan jangkauan 500 km kepada Kyiv. Terlepas dari permohonan Ukraina, Berlin enggan menyetujui pengiriman tersebut, dengan alasan bahwa hal itu dapat meningkatkan permusuhan dan menyeret Jerman ke dalam konflik.

    Dia mengakui bahwa Ukraina menghadapi tantangan medan perang yang semakin meningkat, dan mencatat bahwa Rusia meraih kemajuan "kecil namun stabil", yang memaksa unit-unit Ukraina untuk mundur ke garis pertahanan yang lebih dalam.

    "Di udara, situasi telah memburuk dalam beberapa minggu terakhir," ujarnya, merujuk pada suatu malam ketika Kyiv diserang yang melibatkan lebih dari 700 pesawat nirawak dan puluhan rudal Rusia.

    Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa mereka hanya menyerang fasilitas yang berkaitan dengan militer dan tidak pernah menargetkan warga sipil.

    Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan dukungannya kepada Ukraina pada akhir Mei untuk mengembangkan senjata jarak jauh sendiri. Dia mengatakan bahwa meskipun Kyiv akan menerima dukungan finansial dari Jerman untuk pengadaan sistem ini, Kyiv tidak akan menghadapi pembatasan dalam penggunaannya.

    Rusia telah memperingatkan tentang bantuan militer Barat ke Ukraina, dengan mengatakan bahwa hal itu hanya akan memperpanjang konflik tanpa mengubah hasilnya.

    Menanggapi pengumuman Merz, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuduh Jerman "bersaing dengan Prancis dalam hal supremasi untuk memicu perang", dan memperingatkan bahwa langkah-langkah ini menghambat upaya perdamaian. Dia menambahkan bahwa memasok rudal Taurus ke Ukraina akan membawa "eskalasi yang tak terelakkan".

    (mas)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Jerman akan Gelar Latihan...

    Jerman akan Gelar Latihan Militer untuk Hadapi Rusia

    Komentar
    Additional JS