Dikecam Warganet, Keluarga Pasien di Sumsel Paksa Dokter Buka Masker di Ruang Perawatan
Kesehatan
Dikecam Warganet, Keluarga Pasien di Sumsel Paksa Dokter Buka Masker di Ruang Perawatan
/data/photo/2025/04/09/67f63ae6bf6b7.jpg)
KOMPAS.com – Video berdurasi 41 detik yang memperlihatkan seorang dokter di RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mendapat perlakuan tidak pantas dari keluarga pasien, viral di media sosial.
Dalam rekaman yang diunggah akun Instagram Mimin Sekayu dan Muba Akor, terlihat keluarga pasien meminta dokter melepas masker yang dikenakannya saat memeriksa pasien.
Permintaan itu ditolak secara halus oleh dokter karena tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit, seperti dikutip dari TribunBengkulu.com dan TribunMedan.com, Rabu (13/8/2025).
Baca juga: Viral di TikTok, Perdebatan Soal Tidur Siang Picu Diskusi Soal Kesehatan Mental
Dipaksa buka masker di bawah tekanan

Lihat Foto
Situasi memanas ketika salah satu anggota keluarga pasien diduga memegang bagian belakang leher dokter sambil memaksa melepas masker.
[FULL] Gendis Belajar dari Italia, Kekalahan Indonesia Berbuah Kesan
Meski akhirnya masker dibuka, tindakan itu dilakukan di bawah tekanan dengan tangan keluarga pasien masih menyentuh tubuhnya.
Baca juga: Diet Semangka Viral di Media Sosial, Ini Tanggapan Ahli Gizi
Kecaman dari warganet
Insiden yang terjadi pada Selasa (12/8) tersebut menuai kecaman dari warganet yang menilai tindakan itu sebagai bentuk ketidaksopanan dan pelanggaran terhadap hak tenaga kesehatan.
“Setiap tindakan pasti ada SOP. Walaupun kita mau, kita juga harus mengikuti prosedur. Sangat disayangkan tindakan itu, padahal bisa dikomunikasikan dengan baik,” tulis akun @Ap***.
Komentar senada disampaikan akun @Ar***, “Dokter itu benar, RSUD harus klarifikasi. Tidak boleh dokter dipaksa membuka masker saat bekerja, apalagi dengan cara seperti itu.”
Akun @Iin*** juga menegaskan, “Saya tahu dr. Syafri, beliau subspesialis. Dokternya baik, sekolahnya jelas. Tolak segala bentuk ketidaksopanan dan kekerasan terhadap tenaga kesehatan.”
Baca juga: Viral WNI Meninggal Usai Konsumsi Kentang Bertunas, Ini Penjelasan Dokter
Respons RSUD Sekayu
Mayoritas warganet berharap kejadian serupa tidak terulang dan menekankan pentingnya kenyamanan serta perlindungan bagi tenaga medis dalam bertugas.
Saat dikonfirmasi, Humas RSUD Sekayu, Dwi Marsilviah, mengatakan pihak rumah sakit masih melakukan rapat internal terkait peristiwa tersebut.
“Ada nanti ya, kita masih rapat di RS,” ujarnya singkat, dikutip dari TribunSumsel.com.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!DPRD Pati Gulirkan Hak Angket untuk Selidiki Kebijakan Bupati Sudewo, Apa Itu?