Komnas HAM Dalami Prosedur Pengamanan Demo Ricuh di Pati - Tirto.id

tirto.id - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menurunkan tim ke Pati, Jawa Tengah (Jateng), untuk mengumpulkan informasi terkait prosedur penanganan unjuk rasa serta langkah-langkah pemulihan bagi korban kekerasan. Tim tersebut dipimpin oleh Komisioner Komnas HAM, Pramono Ubaid Tanthowi.

Pramono mengatakan, selama di Pati pihaknya bertemu dengan beberapa pihak, di antaranya Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Polresta Pati, dan RSUD Soewondo Pati. Selain itu, mereka juga meninjau lokasi unjuk rasa sambil mengumpulkan informasi dari warga sekitar.

“Selama dua hari, Kamis-Jum'at, 14-15 Agustus 2025 Komnas HAM menurunkan tim ke Pati yang dilanda aksi massa besar pada Rabu 13 Agustus lalu,” ujar Pramono lewat keterangan tertulis, Sabtu (16/8/2025).

Kunjungan Komnas HAM pada Jum'at (15/8) diterima oleh sejumlah Pejabat Utama dan Perwira yang dipimpin oleh Waka Polresta Pati, AKBP Petrus Silalahi di Mapolresta.

Menurut Komnas HAM, Wakapolresta memaparkan persiapan dan penanganan unjuk rasa, termasuk jumlah kekuatan yang diturunkan, jenis-jenis alat pengamanan yang digunakan, serta tahapan tindakan pengamanan, baik penggunaan water canon maupun tembakan gas air mata.

Kemudian Komnas HAM mengajukan sejumlah pertanyaan, seperti soal peringatan penembakan water canon dan gas air mata, hingga pembubaran massa sampai ke gang-gang.

“[Kami] pun mengklarifikasi apakah benar ada sekelompok polisi telah melakukan pengeroyokan terhadap salah satu tokoh penggerak aksi lalu menyekapnya di ruangan tertutup selama beberapa jam,” kata Pramono.

Lebih jauh, pihaknya juga menanyakan soal jumlah peserta aksi yang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Untuk diketahui, pada Rabu (13/8/2025), sekitar 1.000 orang warga Kabupaten Pati melakukan unjuk rasa untuk menuntut Bupati Pati, Sudewo, mengundurkan diri dari jabatannya karena dianggap sebagai pemimpin yang arogan.

Polisi diketahui membubarkan aksi unjuk rasa dengan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa.