Cendekiawan Muslim Ibnu Rusyd: Dokter, Hakim & Filsafat Terkenal di Barat - detikedu

Cendekiawan Muslim Ibnu Rusyd: Dokter, Hakim & Filsafat Terkenal di Barat
Rahma I Harbani - detikEdu
Minggu, 18 Apr 2021 10:03 WIB
Ibnu RusydFoto: Wikipedia Commons/Ilustrasi Fauzan Kamil/Cendekiawan Muslim Ibnu Rusyd: Dokter, Hakim & Filsafat Terkenal di Barat
Jakarta - Ibnu Rusyd atau yang bernama lengkap Abu al-Walid Muhammad ibn Ahmad Ibn Muhammad ibn Ahmad ibn Ahmad ibn Rusyd adalah seorang cendekiawan muslim yang lahir di Cordoba, salah satu kota di Andalusia, Spanyol pada tahun 520 H/ 1126 M.
Averroes, sapaan akrabnya di bangsa Barat, dibesarkan dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai intelektual serta memiliki keahlian yang disegani oleh kalangan praktisi hukum. Kakek dari pihak sang ayah berprofesi sebagai seorang hakim agung di Cordoba dan disebut sebagai ahli hukum terkemuka dalam mazhab Al-Maliki di wilayah Maghrib dan Andalusia, seperti yang disadur dari buku Ibn Rusyd: Tujuh Perdebatan Utama dalam Teologi Islam yang ditulis oleh Afrizal M.
Baca juga:
Bagai pepatah buah jatuh tidah jauh dari pohonnya, Ibnu Rusyd juga pernah menjadi hakim di wilayah Sevilla dan Cordoba pada masa Khalifah al-Manshur. Lahir dan besar di lingkungan intelek, Ibnu Rusyd tumbuh sebagai orang yang memiliki semangat besar untuk belajar.
Berkat ketekunan dan kecerdasannya, ia menguasai beberapa ilmu pengetahuan seperti tafsir Al Quran, hadits, fiqih, bahasa dan sastra Arab. Ibnu Rusyd bahkan pernah menyempurnakan buku Al-Muwaththa' karya Imam Malik yang dipelajari bersama ayahnya.
Tidak cukup sampai situ, Ibnu Rusyd mendalami banyak disiplin ilmu lainnya, seperti kedokteran, hukum, matematika-tasawuf, filsafat, fisika, astronomi, logika, dan ilmu pengobatan. Melansir dari tulisan Afrizal M, sejak kecil, ia sudah mendalami filsafat dari Ibnu Thufayl dan untuk ilmu kedokteran didapatnya dari Ja'far bin Harun dan Abu Marwan bin Jarbun.
Bersama Ibnu Thufayl, sang ilmuwan dari Cordoba ini dibawa untuk menemui Sultan Abu Ya'qub Yusuf pada tahun 1169 M. Demi memajukan wilayah kekuasaannya, sultan tersebut meminta bantuan Ibnu Rusyd sebagai ahli filsafat untuk menyunting hingga memberi ulasan pada karya-karya Aristoteles.
Keberhasilannya dalam mengerjakan tugas intelektual inilah yang membuat nama Ibnu Rusyd lebih terkenal di kalangan bangsa Eropa dibandingkan dengan masyarakat muslim bangsa Timur.
Klik pada halaman berikutnya
Lebih lanjut, kecerdasan Ibnu Rusyd dalam bidang ilmu pengetahuan terlihat pada praktiknya sehari-hari. Melansir dari detikNews, ia bergelut dengan dunia kedokteran dan ilmu kimia-biologi di pagi harinya, sedangkan malamnya, Ibnu Rusyd memberi bantuan hukum dan menjadi seorang filsafat.
Buku-buku yang ditulis oleh Ibnu Rusyd di antaranya, Bidayah Al-Mujtahid wa Nihayah Al-Muqtashid (buku tentang fiqh), Fashl Al-Maqal fi ma bayn Al-Aqidah wa Al-Syari'ah min Al-Ittishal (buku tentang hubungan antara filsafat dan agama), Al-Kasyf'an Manahij Al-Adillah fi 'Aqa'id Al-Millah (buku tentang persoalan-persoalan kalam), dan Tahafut Al-Tahafut (buku yang paling terkenal tentang kritik terhadap buku karya Imam Al-Ghazali).
Selain buku-buku tentang ilmu syariat, Ibnu Rusydjuga menulis buku tentang ensiklopedia kedokteran yang berjudul Kulliyaat fi at-Tibb.
Baca juga:


(nwy/nwy)

[Category Opsi Informasi]
[Tags Featured]

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya