Target Vaksin Merah Putih Unair Dapat EUA Maret 2022, Eijkman September - tempo

 

Target Vaksin Merah Putih Unair Dapat EUA Maret 2022, Eijkman September

Reporter:
Editor:

Erwin Prima

Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Rabu, 12 Agustus 2020. Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Rabu, 12 Agustus 2020. Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Deputi Penguatan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erry Ricardo Nurzal, menyebutkan bahwa Universitas Airlangga (Unair) dan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman menjadi dua lembaga terdepan dalam pengembangan Vaksin Merah Putih. Kedua lembaga riset itu sudah menghasilkan bibit vaksin.

Dalam acara webinar bertajuk Kemajuan Riset Vaksin Merah Putih: Tantangan dan Peluangnya Terkini yang digelar Socienty of Indonesian Science Journalism (SISJ), Erry menerangkan, Unair sudah masuk pada uji praklinik.

“Dan diharapkan akan mendapatkan izin darurat penggunaan vaksin atau emergency use authorization (EUA) pada Maret, dan disusul Eijkman pada September 2022,” ujar dia, Senin, 23 Agustus.

Selain Unair dan Eijkman, ada lima institusi lain yang mengembangkan vaksin Merah Putih, di antaranya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Menurut Erry, lembaga riset lainnya masih dalam proses ekspresi vektor dalam pengembangannya.

ADVERTISEMENT

Namun, kata Erry, secara keseluruhan sudah cukup baik, karena dengan melakukan penelitian vaksin berbagai rekombinan, diharapkan bisa memiliki kemampuan teknologi yang lebih baik dan lengkap.

Unair dengan platform inactivated virus vaccine; Eijkman dengan dua platform protein rekombinan; ITB dengan adenovirus dan protein rekombinan; UI tiga platform, yakni DNA, mRNA, dan virus-like particles; UGM protein; Unpad protein rekombinan.

“Sehingga, diharapkan Indonesia bisa mengatasi pandemi yang terjadi sekarang dan yang akan datang. Unair dan Eijkman itu juga dalam pengembangannya melihat dari varian baru yang saat ini berkembang,” katanya lagi.

Erry menjelaskan, pengembangan vaksin Merah Putih sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan vaksin untuk masyarakat, sekaligus percepatan pemulihan ekonomi nasional. “Karena memanfaatkan isolat virus Covid-19 yang bersirkulasi di Indonesia, akhirnya diharapkan vaksin Merah Putih menjadi simbol kemandirian bangsa ketika sudah dihasilkan.”

UPDATE:

Artikel ini telah diubah pada Kamis 26 Agustus 2021, pukul 00.42 WIB, untuk memperbaiki akurasi akronim dari emergency use authorization.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya