Cari Lokasi Vaksin Janssen Sekali Suntik? Sabar Belum Disebar, Ini Alasannya - detikHealth

 

Cari Lokasi Vaksin Janssen Sekali Suntik? Sabar Belum Disebar, Ini Alasannya

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Vaksin Johnson and Johnson diperkirakan masuk Indonesia bulan depan. Kehadiran vaksin satu kali suntik ini membuat vaksin COVID-19 kian beragam untuk masyarakat
Vaksin Janssen belum diedarkan di Indonesia (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Vaksin Janssen sekali suntik sudah mengantongi izin emergency use of authorization Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI). Sebanyak 500 ribu dosis vaksin Janssen tiba di Indonesia 12 September lalu.

Vaksin COVID-19 sekali suntik besutan perusahaan Johnson and Johnson ini direncanakan disebar untuk wilayah aglomerasi. Namun, detail pendistribusian detail wilayah belum diketahui.

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan distribusi vaksin COVID-19 satu dosis ini tertunda lantaran masih menunggu dokumen lengkap sebagai salah satu syarat pendistribusian.

"Belum distribusi ya," konfirmasi dr Nadia kepada detikcom, Senin (4/10/2021).

"Ada dokumen yang belum dikirimkan jadi belum bisa dirilis," lanjut dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, vaksin Johnson and Johnson diberikan untuk masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas. Tidak ada syarat khusus bagi penerima vaksin Janssen, sama seperti jenis vaksin pada umumnya.

Apa saja efek samping vaksin Johnson and Johnson? Selengkapnya di halaman berikut.


Efek samping vaksin Johnson and Johnson

BPOM RI mengungkap efek samping vaksin Johnson and Johnson yang banyak dikeluhkan adalah reaksi lokal dan sistemik, dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2. Adapun Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) merilis daftar efek samping vaksin vaksin Johnson and Johnson adalah seperti berikut.

  • Nyeri
  • Kemerahan
  • Pembengkakan
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Panas dingin
  • Demam
  • Mual

Sebagai informasi tambahan, vaksin Johnson and Johnson memiliki efikasi 65,3 persen. Memiliki teknologi mirip dengan vaksin AstraZeneca yaitu vektor adenovirus.





Simak Video "Serba-serbi Vaksin Covid-19 Janssen dan CanSino yang Dapat EUA BPOM"

(naf/up)

Baca Juga

Komentar