Indonesia Targetkan jadi Pusat Produsen Halal Dunia di 2024 | merdeka.com
"Bapak-ibu sekalian sesuai arahan Wakil Presiden K.H Ma'ruf Amin menargetkan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia pada tahun 2024," katanya dalam webinar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Sabtu (12/3).
Untuk mencapai target tinggi tersebut, kata Perry, pemerintah telah meresmikan Ekosistem Global Halal Hub sebagai gerakan nasional sinergitas menuju Indonesia sebagai Pusat Produsen Halal Dunia pada tahun 2024.
Global Halal Hub menjadi salah satu langkah untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan kapasitas SDM kompetensi e-commerce, peningkatan kualitas produk dan kemasan, marketplace global, dan offline networking kepada pelaku usaha.
Selain membentuk ekosistem global halal hub, pemerintah juga terus mendorong penguatan sistem keuangan dan ekonomi syariah Indonesia hingga ke tingkat dunia. Antara lain dengan memperkuat literasi masyarakat.
"Bagaimana kita berjamaah, bersinergi untuk mengembangkan ekonomi keuangan syariah Indonesia dari nasional ke global," bebernya.
2 dari 2 halaman
Enam Strategi Indonesia
Selanjutnya, pemerintah juga aktif mendorong pengembangan produk halal ke tingkat dunia. Upaya ini ditempuh melalui enam strategi besar.
Pertama, marketing research. Hal ini bertujuan untuk mengetahui selera konsumen di berbagai negara hingga mengetahui jenis produk halal yang dibutuhkan di tiap-tiap negara.
"Karena untuk bisa menembus pasar global, kita harus betul paham market kita. Apa yang dibutuhkan oleh konsumen di berbagai negara tujuan ekspor kita, termasuk Timur Tengah dan negara lainnya," ungkapnya.
Kedua, penguatan ekosistem. Penguatan ekosistem bisa dimulai dari mengkurasi produk-produk halal yang berkualitas tinggi hingga penyediaan pembiayaan untuk membantu produsen dalam menghasilkan produk yang berkualitas ekspor.
"Termasuk juga bagaimana prosedur sistem perdagangan luar negeri. Ekosistem ini harus kita bangun," ujarnya
Ketiga, sinergi antar kementerian/lembaga hingga produsen terkait. Menurutnya, untuk menghasilkan produk berkualitas ekspor tinggi diperlukan campur tangan pemerintah untuk memudahkan kegiatan produksi.
Keempat, ialah target. Perry bilang, Indonesia harus bisa mengetahui target produk halal apa yang ingin dijual dipasaran global.
"Kita punya banyak produk-produk unggulan halal Indonesia, tapi kita perlu tentu saja tergeted produk mana yang kita ingin kembangkan. Antara lain produk fashion, produk makanan dan minuman halal itu salah satu yang kompetitifnya Indonesia adalah sangat kuat," bebernya.
Kelima, dukungan official. Menurutnya, keterlibatan official menjadi kunci bagaimana kesuksesan suatu bangsa dalam memperluas akses pemasaran produk unggulannya.
"Seperti, bagaimana dukungan Kementerian Perdagangan, bagaimana bantuan sertifikasi halal, bagaimana masalah perizinan dan perpajakannya. Itu perlu official," katanya.
Terakhir, promosi perdagangan. Upaya ini diperlukan untuk memperkenalkan secara luas atas produk halal Indonesia, antara lain dengan mengikuti ajang pameran bergengsi tingkat dunia yang menyedot banyak pengunjung internasional.
"Seperti yang hari ini kita lakukan di Dubai Expo dan Negara lainnya. Promosi perdagangan itu menjadi sangat penting," tutupnya.
(mdk/bim)
Baca juga:
Enam Strategi Produk Halal Indonesia Mendunia
Anies Baswedan: Pandemi Membuat Pasar Digital Berkembang Pesat
MUI Minta Panja Berkomunikasi dengan Kemenkes untuk Ketersediaan Vaksin Halal
Kemenag Segera Terbitkan Sertifikat Halal Vaksin Merah Putih
KSP Bantu BPJPH Terbitkan Sertifikasi Halal bagi 10 Juta UMKM
Kemenag Pangkas Biaya Sertifikasi Halal untuk UMK dari Rp4 Juta jadi Rp650 Ribu
Survei Litbang Kemenag: Indeks Layanan Sertifikasi Halal Capai 84,5%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar