Siapa Sayyid Musa As-Shadr, Larang Umat Muslim Cari Lailatul Qadar di Pilar-pilar Masjid - bestie.suara

 

Siapa Sayyid Musa As-Shadr, Larang Umat Muslim Cari Lailatul Qadar di Pilar-pilar Masjid

bestie.suara.com
April 16, 2023
Sayyid Musa As-Shadr
Sayyid Musa As-Shadr

Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa dalam agama Islam. Malam ini jatuh pada bulan Ramadhan, tepatnya pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, dan dipercayai sebagai malam di mana Al-Quran diturunkan oleh Allah SWT dari langit ke bumi.

Lailatul Qadar juga dipercayai sebagai malam di mana takdir manusia di dunia dan akhirat ditetapkan.

Malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang sangat besar dalam agama Islam, dan umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, doa, dan zikir pada malam ini.

Menurut hadis Nabi Muhammad SAW, ibadah pada malam Lailatul Qadar sama nilainya dengan ibadah selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun.

Namun, meskipun pentingnya malam Lailatul Qadar, tanggal pasti malam ini tidak diketahui secara pasti.

Umat Muslim dianjurkan untuk mencari malam Lailatul Qadar di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, terutama pada malam ganjil, yaitu pada malam ke-21, ke-23, ke-25, atau ke-27.

Namun, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan baik selama seluruh bulan Ramadhan, bukan hanya pada malam Lailatul Qadar.

Terkait Lailatul Qadar, viral nasehat yang menyebut sumbernya dari Sayyid Musa As-Shadr. Viral di grup-grup media sosial:

Janganlah kalian mencari malam Laylatul Qadr di antara pilar-pilar Masjid saja!

Carilah malam itu di antara ayahmu, ibumu, saudaramu dan saudarimu!

Carilah malam itu di dalam bersilaturahmi, mengenyangkan perut orang faqir serta memberikan mereka pakaian!

Carilah malam itu dengan memberi kesejahteraan kepada dia yang ketakutan, dengan memberantas kezaliman, menjamin kehidupan yatim, dan menolong orang yang sakit sampai sembuh!

Carilah malam Laylatul Qadr di dalam keridhaan Tuhan terhadapmu, dengan mencabut dosa beserta akar-akarnya, dan dengan merubah jiwa ini menjadi jiwa yang Muthma’innah!

Sayyid Musa As-Shadr

Pesan tersebut diteruskan berkali-kali khususnya di grup percakapan WhatsApp. Sehingga banyak yang bertanya siapa sosok Sayyid Musa As-Shadr

Sosok Sayyid Musa As-Shadr

Sayyid Musa As-Shadr (juga dieja sebagai Sayyid Musa al-Sadr) adalah seorang tokoh agama Syiah Lebanon-Irak yang lahir pada tahun 1928 dan menghilang pada tahun 1978.

Ia adalah pendiri Gerakan Amal di Lebanon dan juga terkenal sebagai pemimpin spiritualnya. Ia juga merupakan seorang intelektual dan filsuf yang telah menulis banyak buku tentang filsafat, politik, dan sosial.

Sayyid Musa As-Shadr dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah modern Lebanon dan Irak.

Ia hilang secara misterius pada tahun 1978 saat berkunjung ke Libya dan sejak itu tidak ada kabar yang pasti tentang keberadaannya.

Hilangnya Sayyid Musa As-Shadr memicu perdebatan dan spekulasi yang luas di kalangan umat Islam dan komunitas internasional.

Sayyid Musa As-Shadr dalam karya-karyanya sering membahas tentang malam Lailatul Qadar, malam yang dipercayai umat Muslim sebagai malam yang penuh berkah dan keberkahan.

Dalam pandangannya, Lailatul Qadar adalah malam yang diutusnya Al-Quran dari langit ke bumi dan malam di mana segala keputusan di langit tentang nasib manusia di dunia dan akhirat ditetapkan.

Sayyid Musa As-Shadr mengajarkan bahwa pada malam Lailatul Qadar, orang harus meningkatkan ibadah, doa, dan zikir untuk mendapatkan berkah dan ampunan dari Allah.

Ia menekankan bahwa pada malam ini, kesempatan untuk memperoleh pahala dan pengampunan dari Allah sangat besar, dan karena itu umat Muslim harus memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Selain itu, Sayyid Musa As-Shadr juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan hati dan pikiran selama bulan Ramadhan, khususnya pada malam Lailatul Qadar.

Menurutnya, hanya orang-orang yang memiliki hati yang bersih dan pikiran yang tenang yang dapat merasakan keberkahan dan keutamaan malam Lailatul Qadar dengan sebenar-benarnya.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar umat Muslim memperbanyak dzikir, tafakur, dan introspeksi diri selama bulan Ramadhan dan khususnya pada malam Lailatul Qadar.

Cerita Populer Sayyid Musa As-Shadr

Ada sebuah cerita populer yang beredar di kalangan umat Muslim tentang Sayyid Musa As-Shadr yang mencari malam Lailatul Qadar di antara pilar-pilar Masjid.

Cerita tersebut mengatakan bahwa pada suatu malam Lailatul Qadar, Sayyid Musa As-Shadr masuk ke dalam Masjid dan mulai mencari malam Lailatul Qadar di antara pilar-pilar Masjid dengan tekun dan semangat.

Ia mencari selama beberapa jam, tetapi tidak dapat menemukan malam Lailatul Qadar. Kemudian, ketika ia keluar dari Masjid, ia bertemu dengan seorang pemuda yang bertanya kepadanya apa yang sedang ia cari.

Sayyid Musa As-Shadr menjawab bahwa ia sedang mencari malam Lailatul Qadar di antara pilar-pilar Masjid.

Pemuda tersebut kemudian berkata, "Wahai Sayyid, malam Lailatul Qadar tidak bisa ditemukan di antara pilar-pilar Masjid, tetapi ia dapat ditemukan di dalam hati yang bersih dan pikiran yang tenang."

Mendengar kata-kata itu, Sayyid Musa As-Shadr tersentuh dan mengambil nasihat itu untuk hatinya sendiri dan untuk umat Muslim.

Meskipun cerita ini tidak memiliki dasar sejarah yang kuat, namun ia dapat memberikan pelajaran moral yang berharga tentang pentingnya menjaga kebersihan hati dan pikiran dalam mencari malam Lailatul Qadar.

Baca Juga

Komentar