Penculikan dan Penganiayaan oleh Oknum Paspampres, Penyidik Masih Cari HP Korban By BeritaSatu - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Penculikan dan Penganiayaan oleh Oknum Paspampres, Penyidik Masih Cari HP Korban By BeritaSatu

Share This
Responsive Ads Here

 

Penculikan dan Penganiayaan oleh Oknum Paspampres, Penyidik Masih Cari HP Korban

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
August 14, 2023
Kadispenad Brigjen Hamim Tohari

Jakarta, Beritasatu.com - Aparat Polda Metro Jaya maupun Pomdam Jaya belum menemukan HP atau handphone Imam Masykur (25), korban penculikan yang akhirnya diduga tewas di tangan oknum Paspampres Praka Riswandi Manik atau Praka RM dan dua rekannya.

Keberadaan handphone tersebut penting bagi penyidikan kasus ini mengingat jejak digital diyakini bisa membantu mengungkap lebih gamblang sebuah kasus.

Belum ditemukannya handphone korban ini diungkapkan oleh Kadispenad Brigjen Hamim Tohari menjawab pertanyaan wartawan pada konferensi pers kasus penculikan, pemerasan, dan tindak kekerasan oleh tiga oknum TNI, Selasa (29/8/2023), di Mapomdam Jaya.

Pihak Pomdam Jaya masih terus berusaha menemukan bukti-bukti termasuk bukti dari percakapan atau jejak digital handphone korban guna mengungkap apakah para tersangka baru sekali melakukan aksinya atau sudah berulangkali.

“Terus kita dalami karena masih ada beberapa alat bukti yang harus kita temukan di antaranya adalah handphone korban. Kita tidak bisa berspekulasi dengan asumsi-asumsi bahwa (tersangka) sudah melakukan sekian kali (penculikan) tetapi ini akan terus didalami,” kata Brigjen Hamim Tohari.

https%3A%2F%2Fimg.beritasatu.com%2Fberitasatu%2Foriginal%2F2023%2F08%2F1693283439-910x580
Imam Masykur dan Praka Riswandi Manik.

Seperti diberitakan sebelumnya, Imam Masykur, warga Bireuen, Aceh, yang tinggal di Jakarta, ditemukan tewas. Pria yang sehari-hari disebut berprofesi sebagai penjual obat itu diduga kuat tewas akibat penganiayaan.

Aparat kepolisian bergerak menyelidiki kasus ini setelah menerima laporan penculikan terhadap Imam Masykur, pada 14 Agustus 2023 lalu.

Menurut Brigjen Hamim Tohari, aparat Polda Metro Jaya menemukan keterlibatan anggota TNI sehingga melimpahkan kasus ini ke Pomdan Jaya. Pada pemeriksaan awal, Pomdam Jaya menemukan keterlibatan dua orang oknum TNI lainnya sehingga tersangka menjadi tiga orang.

Kasus ini menjadi perhatian publik antara lain karena video penganiayaan terhadap korban tersebar luas di media sosial. Korban yang menangis dan meminta tolong agar keluarganya segera mengirim uang tebusan sebesar Rp 50 juta. Suara itu bersama dengan adegan gambar badan berdarah-darah yang terekam dalam sebuah unggahan video di media sosial.

Sementara itu keterangan yang dihimpun dari pihak keluarga korban menyebutkan bahwa penculikan terhadap Imam Masykur bukan kali ini saja terjadi. Pada kesempatan sebelumnya, Imam Masykur pernah diculik. Si pelaku kala itu meminta tebusan Rp 15 juta.

Apakah penculikan pertama juga dilakukan oleh Praka Riswandi Manik dan dua kawannya? Pomdam Jaya masih mecari bukti-bukti pendukung untuk menjawab pertanyaan tersebut. Penyidik Pomdam Jaya tidak gegabah. Semua kesimpulan hukum harus berdasarkan bukti. Oleh sebab itu, keberadaan handphone korban yang sampai sekarang masih dalam pencarian menjadi penting dalam kasus ini.

Search-light.f9feb9a5
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages