Erick Thohir instruksikan TMII gelar agenda budaya secara rutin
Jumat, 1 September 2023 17:10 WIB
Ada calendar of event yang jelas hingga menjadi sebuah tontonan yang baik untuk rakyat dan anak-anak kita di masa kini dan masa mendatang...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginstruksikan kepada InJourney Group selaku pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk terus menyajikan program yang berkaitan dengan seni dan budaya secara rutin.
Erick menyarankan. kalender acara budaya dapat diselenggarakan setiap pekan atau bulan di setiap anjungan maupun panggung-panggung terbuka.
"Ada calendar of event yang jelas hingga menjadi sebuah tontonan yang baik untuk rakyat dan anak-anak kita di masa kini dan masa mendatang sehingga sesuai pesan bung Karno, yaitu 'Jas Merah’', jangan sekali-kali meninggalkan sejarah," ujar Erick melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Baca juga: TMII sediakan shuttle untuk pengguna LRT
Erick memberikan apresiasi kepada Kementerian PUPR dan Kementerian Sekretariat Negara yang telah melakukan revitalisasi terhadap TMII sehingga memiliki wajah baru.
Wajah Baru Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini sudah mulai dioperasikan pada 1 September 2023 malam.
Peresmian dilakukan di salah satu bagian yang direvitalisasi, yakni Danau Archipelago yang merupakan danau dengan miniatur kepulauan Indonesia.
Erick berharap, TMII tidak hanya sekadar menjadi destinasi wisata, namun juga menjadi sarana edukasi memperkenalkan keragaman dan kekayaan budaya Indonesia. Itu berlaku tidak hanya bagi masyarakat, tetapi bagi tamu negara dan wisatawan mancanegara.
"Sejak diresmikan pada tahun 1975, TMII belum pernah dilakukan renovasi secara besar-besaran. Untuk itu, saya langsung menginstruksikan kepada Kementerian PUPR untuk dapat melaksanakan revitalisasi fisik TMII yang merupakan salah satu objek vital nasional. Di dalam revitalisasi itu juga melibatkan terdapat Kementerian Sekretariat Negara, dan juga Kementerian BUMN," kata Erick.
Baca juga: Erick Thohir: Modal jumbo BUMN Rp3.200 triliun, lebih besar dari utang
Revitalisasi TMII kali ini juga diwarnai dengan perbaikan fasilitas dan infrastruktur, pelayanan, reaktivasi dan pengembangan wahana, serta aktivasi misi budaya.
Itu dilakukan bukan hanya berdasar dari arahan pemerintah, tapi juga atas dasar masukan dari masyarakat dan juga budayawan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC), bagian dari InJourney Group, Febrina Intan berharap PT TWC melalui PT Bhiva dapat terus menjaga komitmen bersama dalam memajukan dunia pariwisata Indonesia.
TMII menjadi wujud kebersamaan dalam Kebhinnekaan Bangsa Indonesia. TMII memiliki peran sebagai contoh bagi dunia tentang cara melestarikan sekaligus merepresentasikan kebudayaan Indonesia, sehingga budaya-budaya daerah di Indonesia dapat semakin dikenal dan memberikan nilai edukasi kepada masyarakat. Untuk itu, diperlukan sinergi yang baik antarpemangku kepentingan (stakeholders) dalam pengembangan TMII.
"Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik guna meningkatkan nilai-nilai yang berkualitas bagi customers maupun stakeholders selaras dengan 4 pilar pengelolaan destinasi TMII demi mewujudkan TMII sebagai miniatur keragaman budaya Indonesia, destinasi kebanggaan Ibu Pertiwi," kata Febrina.
Erick menyarankan. kalender acara budaya dapat diselenggarakan setiap pekan atau bulan di setiap anjungan maupun panggung-panggung terbuka.
"Ada calendar of event yang jelas hingga menjadi sebuah tontonan yang baik untuk rakyat dan anak-anak kita di masa kini dan masa mendatang sehingga sesuai pesan bung Karno, yaitu 'Jas Merah’', jangan sekali-kali meninggalkan sejarah," ujar Erick melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Baca juga: TMII sediakan shuttle untuk pengguna LRT
Erick memberikan apresiasi kepada Kementerian PUPR dan Kementerian Sekretariat Negara yang telah melakukan revitalisasi terhadap TMII sehingga memiliki wajah baru.
Wajah Baru Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini sudah mulai dioperasikan pada 1 September 2023 malam.
Peresmian dilakukan di salah satu bagian yang direvitalisasi, yakni Danau Archipelago yang merupakan danau dengan miniatur kepulauan Indonesia.
Erick berharap, TMII tidak hanya sekadar menjadi destinasi wisata, namun juga menjadi sarana edukasi memperkenalkan keragaman dan kekayaan budaya Indonesia. Itu berlaku tidak hanya bagi masyarakat, tetapi bagi tamu negara dan wisatawan mancanegara.
"Sejak diresmikan pada tahun 1975, TMII belum pernah dilakukan renovasi secara besar-besaran. Untuk itu, saya langsung menginstruksikan kepada Kementerian PUPR untuk dapat melaksanakan revitalisasi fisik TMII yang merupakan salah satu objek vital nasional. Di dalam revitalisasi itu juga melibatkan terdapat Kementerian Sekretariat Negara, dan juga Kementerian BUMN," kata Erick.
Baca juga: Erick Thohir: Modal jumbo BUMN Rp3.200 triliun, lebih besar dari utang
Revitalisasi TMII kali ini juga diwarnai dengan perbaikan fasilitas dan infrastruktur, pelayanan, reaktivasi dan pengembangan wahana, serta aktivasi misi budaya.
Itu dilakukan bukan hanya berdasar dari arahan pemerintah, tapi juga atas dasar masukan dari masyarakat dan juga budayawan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC), bagian dari InJourney Group, Febrina Intan berharap PT TWC melalui PT Bhiva dapat terus menjaga komitmen bersama dalam memajukan dunia pariwisata Indonesia.
TMII menjadi wujud kebersamaan dalam Kebhinnekaan Bangsa Indonesia. TMII memiliki peran sebagai contoh bagi dunia tentang cara melestarikan sekaligus merepresentasikan kebudayaan Indonesia, sehingga budaya-budaya daerah di Indonesia dapat semakin dikenal dan memberikan nilai edukasi kepada masyarakat. Untuk itu, diperlukan sinergi yang baik antarpemangku kepentingan (stakeholders) dalam pengembangan TMII.
"Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik guna meningkatkan nilai-nilai yang berkualitas bagi customers maupun stakeholders selaras dengan 4 pilar pengelolaan destinasi TMII demi mewujudkan TMII sebagai miniatur keragaman budaya Indonesia, destinasi kebanggaan Ibu Pertiwi," kata Febrina.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2023
- Tag:
Komentar
Posting Komentar