Wadah Air Era Majapahit Ditemukan di Situs Keputren Yogyakarta By BeritaSatu

 

Wadah Air Era Majapahit Ditemukan di Situs Keputren Yogyakarta

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 7, 2023
Tim Ekskavasi Situs Keputren Kawasan Cagar Budaya Kerto-Pleret berhasil menemukan fragmen gerabah yang kemungkinan merupakan wadah air dari zaman Kerajaan Majapahit dengan motif hias yang khas, Kamis, 7 September 2023.
Tim Ekskavasi Situs Keputren Kawasan Cagar Budaya Kerto-Pleret berhasil menemukan fragmen gerabah yang kemungkinan merupakan wadah air dari zaman Kerajaan Majapahit dengan motif hias yang khas, Kamis, 7 September 2023.

Bantul, Beritasatu.com - Tim Ekskavasi Situs Keputren Kawasan Cagar Budaya Kerto-Pleret berhasil menemukan fragmen gerabah yang kemungkinan merupakan wadah air dari zaman Kerajaan Majapahit dengan motif hias yang khas.

Penemuan menarik ini terjadi dalam proses ekskavasi yang berlangsung di lahan milik warga, dimulai sejak 10 Agustus-7 September 2023.

Setelah menemukan artefak ini, tim ekskavasi segera melakukan penutupan kembali situs dan kemudian menyerahkan fragmen gerabah tersebut kepada Disas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk proses pelestarian dan pengamanan lebih lanjut.

BACA JUGA

"Eekskavasi di Situs Keputren merupakan bagian dari penelitian yang lebih luas yang telah dilakukan oleh Disbud DIY pada tahun 2023," kata Hery Priswanto yang merupakan peneliti Pusat Riset Arkeologi, Prasejarah, dan Sejarah di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kamis (7/9/2023).

Penelitian sebelumnya telah dilakukan di Situs Kedaton dan Situs Kerto. Tim Ekskavasi Keputren telah menemukan beberapa data arkeologi yang penting, termasuk struktur bata monumental yang menggunakan batu andesit yang berasal dari batuan candi berornamen. Temuan serupa sebelumnya juga ditemukan di Situs Kerto.

Terkait temuan fragmen gerabah, Hery menjelaskan gragmen tersebut adalah jenis wadah air tanpa tutup dengan motif hias yang merupakan warisan dari era Kerajaan Majapahit pada abad ke-13. Meskipun dalam kondisi pecah-pecah, karakter motif hias yang khas dari zaman Majapahit masih terlihat jelas dan mencolok. Wadah air ini memiliki diameter sekitar 50 cm dan biasanya digunakan oleh kalangan bangsawan pada masa itu.

Hery menyatakan bahwa temuan ini sangat menarik karena menunjukkan kesamaan dengan era Majapahit. Artefak seperti ini menandakan bahwa Situs Keputren memiliki peran penting dan nilai sejarah yang signifikan sebagai bagian dari Keraton Pleret yang ada pada abad ke-17.

Hal ini juga mengindikasikan bahwa artefak ini digunakan oleh individu yang memiliki pemahaman tentang nilai dan pentingnya warisan budaya.

Penemuan artefak ini juga merupakan hal yang istimewa, mengingat wadah air pada umumnya tidak memiliki ukiran atau hiasan seperti yang terlihat pada artefak ini. Karenanya, temuan ini akan didokumentasikan, dijaga, dan disimpan di Museum Pleret untuk kepentingan pelestarian sejarah dan budaya.

BACA JUGA

Sebagai informasi, area ekskavasi ini berada di lahan milik warga setempat bernama Parjinem dan belum dibebaskan oleh Disbud DIY. Setelah penelitian selesai, situs akan ditutup atau ditimbun kembali demi menjaga keamanan dan pelestarian situs tersebut.

Idealnya, jika lahan tersebut telah dibeli oleh Disbud DIY, situs tersebut dapat diberi penanda, payung, dan pagar sebagai langkah perlindungan yang lebih baik. Tim peneliti juga telah membuat penanda agar situs ini dapat dibuka kembali di masa mendatang.

Baca Juga

Komentar