Benarkah Sanksi Amerika Penyebab Jatuhnya Heli Presiden Iran?
-
Sanksi dari Amerika Serikat membuat Iran kesulitan mendapatkan suku cadang pesawat atau helikopter, yang kebanyakan berusia tua. Helikopter Bell 212 buatan AS yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi, jatuh dan menewaskan seluruh penumpangnya.
Mantan Menlu Iran, Javad Zarif menyebut sanksi AS penyebab insiden itu. "AS adalah salah satu pihak paling bersalah di kecelakaan kemarin karena, meski ada keputusan Mahkamah Internasional, mereka tetap memberi sanksi atas penjualan pesawat terbang dan suku cadang penerbangan dan tak mengizinkan masyarakat Iran mengakses transportasi udara yang baik. Ini akan dicatat dalam daftar kejahatan AS terhadap rakyat Iran dan cara mereka memperlakukan rakyat Iran," cetusnya.
Pejabat AS menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya tak berdasar. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby menyebut sumber Iran menyebut ada kabut tebal di area heli jatuh. "Sumber resmi Iran menyebut kondisi penerbangan yang buruk sebagai penyebab kekhawatiran, khususnya kabut. Dan tiap negara, tak peduli siapa mereka, punya tanggung jawab masing-masing, untuk memastikan keselamatan dan keandalan peralatannya, termasuk penerbangan sipil," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa kemungkinan mengapa helikopter Bell 212 buatan Amerika era perang Vietnam jatuh. Pemeliharaan yang buruk atau kesalahan manusia di tengah kabut tebal adalah salah satunya.
Menteri Transportasi Turki Abdulkadir Uraloglu mengatakan masih terlalu dini untuk mengomentari penyebab kecelakaan itu, namun indikasi awal menunjukkan bahwa kecelakaan itu terjadi karena cuaca berkabut.
Namun mengapa Iran mempertaruhkan nyawa presiden dan menteri luar negerinya dengan menaiki helikopter yang sama, padahal pada hari itu ada tiga helikopter yang digunakan untuk membawa delegasi ke pembukaan bendungan di perbatasan dengan Azerbaijan?
Ketika Raisi, didampingi oleh Menteri Luar Negerinya Hossein Amir-Abdollahian, dan pejabat lainnya keluar dari helikopter di bendungan Qiz Ghal'e pada Minggu pagi, jarak pandang masih bagus. Namun kemudian, rute yang dipilih awak pesawat untuk perjalanan dipertanyakan karena cuaca buruk.
Meskipun curah hujan musiman telah berkurang, kabut menebal di jalur penerbangan helikopter itu. Jadi, mengapa mereka memilih terbang melintasi pegunungan ketika jalan memutar di sekitar pegunungan atau ke tujuan lain mungkin lebih aman?
Pertanyaan berikutnya, mengetahui cuaca buruk dan ada tiga helikopter dalam perjalanan, mengapa presiden dan menteri luar negeri ditempatkan dalam satu pesawat yang sama? Kecelakaan itu juga agaknya mengungkapkan kurangnya kesiapan Iran menghadapi bencana seperti ini.
Dikutip detikINET dari CNN, Mantan Menteri Luar Negeri Zarif menilai teknologi Iran telah dirusak sanksi AS. Namun jika helikopter presiden menjadi korban kekurangan suku cadang akibat sanksi AS, mengapa harus mempertaruhkan nyawa presiden dan menteri luar negeri di pesawat yang dianggap tidak dapat diandalkan itu?
Sejauh ini, masih ada berbagai pertanyaan yang belum terjawab mengenai penyebab kecelakaan itu. Pihak Iran masih melakukan investigasi.
Simak Video "Sederet Fakta Presiden Iran Tewas: Kecelakaan Heli-Wapres Ambil Alih Tugas"
(fyk/fyk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar