Bocoran BUMN yang Dimerger Erick Thohir - Okezone

 

Bocoran BUMN yang Dimerger Erick Thohir

JAKARTA - Bocoran BUMN yang dimerger oleh Erick Thohir. Di mana kebijakan ini terus dilakukan sebagai langkah transformasi melalui penggabungan sejumlah perusahaan yang bergerak dibidang serupa.

Menteri BUMN Erick Thohir,mengungkapkan, selain berencana menyatukan BUMN di sektor karya. Dirinya juga akan memperluas inisiatif serupa ke sektor-sektor lain.

Erick juga sebelumnya menyampaikan keinginannya untuk melakukan pengurangan jumlah BUMN menjadi 30 entitas yang akan dikelompokkan dalam 11 klaster. Selama masa kepemimpinannya sebelumnya, Erick berhasil merampingkan 114 BUMN yang terbagi dalam 24 klaster menjadi 47 BUMN dalam 12 klaster.

Berikut ini adalah beberapa BUMN yang masuk dalam rencana merger oleh Erick Thohir:

BUMN Sektor Karya

Kementerian BUMN berencana untuk menggabungkan 7 BUMN yang bergerak di sektor karya menjadi hanya 3 perusahaan. Rencananya, konsolidasi antara PT Hutama Karya dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dalam satu holding akan selesai tahun ini.

Dalam rencana ini, PT Hutama Karya akan menjadi perusahaan induk, sementara PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menjadi anak perusahaan. "Oktober lah mudah-mudahan bisa terlaksana," ujar Menteri BUMN Erick Thohir.

Pembentukan holding BUMN Sektor Karya ini bertujuan agar setiap perusahaan memiliki spesialisasi dan mengurangi persaingan antar perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Hal ini diharapkan dapat memperbaiki kinerja keuangan perusahaan-perusahaan BUMN karya. Erick menjelaskan bahwa PT Hutama Karya dan Waskita Karya akan fokus pada proyek jalan tol, jalan non-tol, bangunan institusional, serta properti komersial dan residential.

Sementara itu, PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT PP (PTPP) akan lebih mengarah pada proyek-proyek pelabuhan, bandara, dan tetap terlibat dalam sektor residensial karena masih ada aset yang perlu dikelola. Di sisi lain, PT Adhi Karya (ADHI) dan PT Nindya Karya (Nindya) akan fokus pada proyek infrastruktur seperti penyediaan air, jalur rel, dan sektor lainnya.

Erick juga menyebutkan bahwa pada hari itu, ia akan bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) yang baru, Dody Hanggono, untuk meminta persetujuan terkait penggabungan tujuh BUMN karya menjadi tiga perusahaan. "Rabu akan bertemu Pak Menteri PU yang baru," kata Erick saat ditemui di gedung DPR RI Jakarta, Jumat (8/11).

Setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri PU, Erick menargetkan proses merger tersebut akan selesai tahun ini. "Kalau minggu depan di Teken, ya selesai," tutup Erick.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Holding RS BUMN dan Bio Farma 

Erick juga memberi usulan supaya seluruh rumah sakit milik BUMN yang telah digabungkan sebelumnya dikelola di bawah PT Bio Farma (Persero) sebagai induk perusahaan dalam Holding BUMN Farmasi. Dengan langkah ini, diharapkan konsolidasi tersebut dapat memperkuat sektor pelayanan kesehatan nasional.

"Kita sedang juga melobi apa mungkin rumah sakit yang sudah kita mergerkan itu sudah jadi satu dipindahkan ke bawah Bio Farma, supaya ini menjadi sebuah sistem health care, antara apotek, produksi dan juga rumah sakit," katanya.

Pelni dan ASDP

Erick juga mengusulkan agar langkah serupa diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor pelayaran, seperti PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry. Kedua perusahaan ini disarankan untuk digabungkan dengan tujuan membentuk pelabuhan khusus yang mendukung kegiatan impor.

Jika Pelni dan ASDP digabung, Erick menjelaskan, Indonesia akan memiliki kekuatan maritim yang lebih kuat. Langkah ini diharapkan dapat memastikan akses pelabuhan yang lebih optimal untuk kegiatan impor.

PTPN dan Perhutani

Erick mengusulkan agar perusahaan-perusahaan BUMN yang beroperasi di sektor perkebunan digabungkan, seperti halnya PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dengan Perum Perhutani.

Menurutnya, jika kedua perusahaan tersebut digabung, akan tercipta lahan yang sangat luas, mencapai 2,2 juta hektar. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendukung program swasembada pangan. Erick menyebutkan, langkah ini bertujuan untuk mendorong perkembangan industri dan memperkuat daya saing di sektor tersebut.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(fbn)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya