Rusia Dapat Laporan Indonesia Sudah Kasih Jawaban Siapa yang Bakal Tandatangani Kontrak Rudal Brahmos Buatannya Sama India - Zona Jakarta
Rusia Dapat Laporan Indonesia Sudah Kasih Jawaban Siapa yang Bakal Tandatangani Kontrak Rudal Brahmos Buatannya Sama India - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.COM- Rudal Brahmos buatan India dan Rusia memang sudah sejak lama diumumkan akan menjadi bagian dari sistem keamanan Coastal Defense Indonesia.
Rudal BrahMos India yang menarik minat Indonesia merupakan salah satu turunan dari P-800 Oniks, rudal anti kapal paling mematikan saat ini.
Dikutip dari Naval Technology, nama rudal BrahMos sendiri ialah singkatan dari Brahmana-Moskwa karena ia hasil kerja sama India-Rusia.
India memang sengaja ingin mengadopsi BrahMos karena mereka membutuhkan sebuah wahana taktis melawan kapal induk China.
BrahMos uniknya bisa dioperasikan bukan hanya dari kapal.
Ia bisa ditembakkan dari bibir pantai dengan platform truk alias coastal defence.
Baca Juga:
Pertama kali dibuat pada 2001, BrahMos mengadakan uji coba peluncuran di Integrated Test Range (ITR), Chandipur, India.
Sukses uji coba darat, BrahMos kemudian diuji coba ditembakkan dari kapal perang INS Rajput pada Maret 2008.
Dirut BrahMos Aerospace, Sivathanu Pillai mengatakan bila uji coba berjalan sukses.
"Kinerja rudal benar-benar normal sampai fase terakhir, tetapi rudal itu meleset dari sasaran, meskipun mempertahankan arahnya.," katanya.
Uji coba BrahMos paling membuat bulu kuduk merinding terjadi pada 5 September 2010.
BrahMos berhasil menyentuh angka Mach 3, menjadikannya rudal supersonik tercepat didunia kala itu.
Baca Juga:
Kemampuan melaju supersonik ini amat berguna dimana rudal bisa meliuk-liuk menghindari sergapan sistem pertahanan udara lawan.
Belum puas dengan hal itu, India membuat varian lain BrahMos yang bisa diluncurkan dari kapal selam ada 20 Maret 2013.
Juga belum puas dengan dua hasil di atas, kali ini India sedang mengembangkan BrahMos-II dengan kemampuan hipersonik.
Rudal BrahMos dikembangkan oleh perusahaan Rusia NPO Mashinostroyenia dan Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India.
Peluncuran uji pertamanya dilakukan pada tahun 2001.
Berbagai modifikasi saat ini tengah digunakan oleh Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Angkatan Darat India.
Baca Juga:
BrahMos Aerospace juga menawarkan rudal semacam itu untuk diekspor ke negara ketiga.
Filipina adalah pelanggan asing pertama.
Sebelumnya, dikutip Zonajakarta.com dari unggahan akun Instagram @marinir_tni_al pada 23 Agustus 2024, Aslog Dankormar TNI AL Indonesia sudah menghadiri undangan paparan rencana pengadaan Coastal Defence Produk Brahmos Aerospace Private Limited India.
Asisten Logistik Komandan Korps Marinir (Aslog Dankormar) Kolonel Marinir Akhiyar Meideri, S.E., M.M., M.Han., mewakili Wakil Komandan Korps Marinir (Wadan Kormar) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Suherlan, S.E., M.M., M.Sc., CHRMP.
Menghadiri Paparan Rencana Pengadaan Coastal Defence dari Brahmos Aerospace Private Limited India di Hotel Oakwood Taman Mini Ceger, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Kamis, (22/08/2024).
Mengawali presentasi dari Brahmos Weapon Dystem Kolonel Laut (E) Heriyanto, Paban III Slogal mewakili Waasrena Kasal Laksamana Pertama TNI H. Krisno Utomo, P.S.C.(J), MA, MMS, CHRMP., menyampaikan kepada peserta yang hadir bahwa kegiatan ini sebagai tindak lanjut rencana yang sudah ditentukan oleh Kementerian Pertahanan RI dimana TNI Angkatan Laut bekerja sama dengan pihak luar negeri untuk pengadaan Coastal Defence.
Baca Juga:
"Diskusi ini diharapkan menambah referensi rencana pengadaan Coastal Defence dalam memilih produk-produk yang akan diaplikasikan di TNI Angkatan Laut nantinya", ujar Kolonel Heriyanto.
Selanjutnya paparan oleh Sanjay Kumar Jiha selaku Chief General Manager Navy Brahmos Aerospace, tentang produk yang mereka miliki kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab.
Meski akuisisi rudal Brahmos belum resmi diumumkan Indonesia, namun kantor berita Rusia, TASS edisi 27 November 2024 sudah membocorkan soal kontrak pengadaan rudal mematikan ini.
TASS mengaku mendapat laporan direktur pelaksana BrahMos Aerospace Alexander Maksichev bahwa perusahaan Rusia-India BrahMos Aerospace tengah membahas pasokan rudal jelajah supersonik BrahMos yang diproduksinya dengan Vietnam, Indonesia, dan Uni Emirat Arab (UEA).
"Ada pembicaraan dengan Indonesia, Vietnam, dan Uni Emirat Arab. Negara-negara inilah yang pertama kali menunjukkan minat," katanya kutip Zonajakarta.com dari TASS.
"'"Ketiga negara ini,' imbuh Maksichev, menjawab pertanyaan dengan siapa kontrak untuk pasokan rudal BrahMos akan ditandatangani.
Baca Juga:
Ia tidak menjelaskan secara rinci tentang tahap negosiasi mengenai kemungkinan pembelian senjata oleh mereka," jelas TASS dalam artikelnya.
Sejak tahun 2023 lalu, rudal BrahMos buatan India dan Rusia sudah masuk daftar alutsista incaran Indonesia.
Potret BrahMos buatan India dan Rusia terpampang nyata dalam sebuah video yang ditayangkan Prabowo Subianto yang kala itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia.
Dalam video yang menampilkan gambar BrahMos, Prabowo Subianto memaparkan rencana pertahanan Indonesia dalam 25 tahun ke depan.
Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari siaran YouTube Garuda TV tanggal 16 Juni 2023, Prabowo Subianto yang menjadi pembicara di Dialog Kebangsaan Sespim Lemdiklat Polri, Menhan memutar video visualisasi rencana pertahanan Indonesia.
"Begitu saya jadi Menteri Pertahanan, saya dipanggil Presiden.
Baca Juga:
Beliau katakan 'Menhan, saya minta rencana 25 tahun, tolong disusun rencana 25 tahun!'.
Saya susun, tiap 2-3 bulan beliau tanya, 'Bagaimana Menhan, sudah jadi?', 'Sebentar pak, sebentar pak'.
Begitu jadi, saya susun, dan inilah, kita beri nama 'Perisai Trisula Nusantara', karena ini pertahanan Trisula, yaitu 3 angkatan," jelas Prabowo Subianto.
Pria yang sempat menjabat sebagai Menhan Indonesia itu kemudian menayangkan video berdurasi 7 menit yang berisi rencana pertahanan Indonesia dalam 25 tahun ke depan.
"Demi melindungi bangsa Indonesia, TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara, akan melaksanakan pembaharuan dari berbagai unsur," jelas narator dalam video tersebut.
Narator kemudian merinci sejumlah armada tempur baru TNI AL yang terdiri dari Fregat Merah Putih, sejumlah kapal selam, kapal Rescue Submarine dan pagar nusantara.
Baca Juga:
Narator dalam video juga menunjukkan coastal defence.
"Coastal Defence berjumlah 8 unit.
Yang akan bekerjasama melengkapi satu sama lain melengkapi perairan Indonesia.
Seluruh kombinasi alutsista matra laut ini disebut sebagai Perisai Samudra Nusantara," jelas narator dalam video yang ditayangkan Prabowo Subianto.
Dalam gambar display di video yang ditayangkan nampak tulisan
"Coastal Defence 8 Unit".
Baca Juga:
Adapula tulisan Brahmos dan Battery 300km (8 unit).
***
Komentar
Posting Komentar