Peringatan BMKG Kota Mataram Rawan Gempa, Zona Merah Tingkat Kerawanan Tinggi - Lombok Post

 Peristiwa, 

Peringatan BMKG Kota Mataram Rawan Gempa, Zona Merah Tingkat Kerawanan Tinggi - Lombok Post

LombokPost-Peta kerentanan seismik memperlihatkan sejumlah zona di Kota Mataram rawan gempa bumi. Peta ini dikeluarkan oleh Bidang Geofisika, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Republik Indonesia (BMKG RI).

Peta ini telah diserahkan pada Pemkot Mataram. Tujuannya agar pemerintah setempat dapat melakukan upaya mitigasi untuk mencegah timbulnya korban jiwa dan benda saat terjadi gempa bumi.

“Petanya sudah kami serahkan (pada Pemkot Mataram),” kata Deputi Bidang Geofisika BMKG RI Dr Nelly Florida Riama, Rabu (4/12).

Peta ini berisi informasi detail kerentanan gempa bumi berikut dengan titik koordinatnya. Di peta, kerentanan itu ditandai dengan zona berwarna merah.

Baca Juga: Respons Aduan Warga, Bangunan Sempadan Pantai Gili Trawangan akan Ditertibkan

Mencermati peta, terdapat dua kecamatan dengan zona merah lebih besar yakni Ampenan dan Sekerbela. Zona merah lainnya terlihat di wilayah kecamatan Mataram namun dengan zona lebih kecil. 

“(Warna) merah-merah, terindikasi masuk menjadi titik kerentanan seismik,” ucapnya.

Lainnya, tingkat kerentanan digambarkan dengan warna kuning. Kerentanan ini digambarkan di bawah warna merah. Seperti yang terlihat dalam peta, zona kuning merata muncul di semua kecamatan. 

BMKG juga memetakan zona hijau gempa. Wilayah yang relatif luas zona hijau di wilayah Cakranegara. Baru setelahnya sebagian di Sandubaya, Sekerbela, dan Ampenan.

Penyerahan peta kerentanan seismik dimaksudkan memberikan informasi detail terhadap kerentanan guncangan gempa di Kota Mataram. “Peta itu bisa menjadi acuan pemerintah daerah dalam merencanakan pembangunan,” ucapnya.

Baca Juga: Keluh Kesah Warga Terong Tawah Bertahun-Tahun Lewati Jalan Rusak, Hujan Jadi Kolam Kalau Cuaca Panas Jadi Jalur Off-Road

Sebagai barometer pembangunan, Kota Mataram akan terus mengalami pembangunan ke depan. Oleh karennya diperlukan pengetahuan seismik sehingga dapat merencanakan pembangunan dengan aman.

Pemkot dapat merencanakan model pembangunan ke depan termasuk dalam rumusan RTRW-nya, menghindari zona merah. Ia menyarankan jikapun harus tetap berdiri bangunan di atasnya maka harus menyiapkan bangunan yang tahan gempa.

“Saran kami, tentu sebaiknya cari lokasi lain kalau masih bisa dihindari,” ucapnya.

Kepala Stasiun BMKG Mataram Ardianto Septiadi mengatakan secara umum NTB di kelilingi sumber gempa. Oleh karenanya, pihaknya membuat peta kerentanan seismik dengan tujuan ketika ada guncangan dampaknya bisa diukur.

Baca Juga: Tim Tenis NTB Runner Up Kejurnas Menpora KU16

“Di Indonesia sudah ada bangunan tahan seismik yakni SNI 1927 2019,” ucapnya.

Asisten I Setda Kota Mataram H Lalu Martawang menyampaikan terima kasih kepada BMKG RI. “Ini akan menjadi referensi kebijakan dalam pembangunan Kota Mataram ke depan sehingga lebih adaptif dengan potensi bencana,” ucapnya.

Namun demikian, Aweng berharap Kota Mataram secara umum dapat terhindar dari segala bencana alam. “Semoga kita semua terhindar dari berbagai potensi bencana,” harapnya. (zad/r3)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita