5 Kuliner Langka di Solo Jawa Tengah, Sudah Pernah Dengar Jadah Blondo dan Opak Angin? - Halaman all - Tribunsolo

 Tips

5 Kuliner Langka di Solo Jawa Tengah, Sudah Pernah Dengar Jadah Blondo dan Opak Angin? - Halaman all - Tribunsolo

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kota Solo Jawa Tengah merupakan salah satu destinasi wisata yang masih memepertahankan budaya dan tradisinya.

Oleh karena itu di Solo, kamu masih bisa menjumpai banyak bangunan bersejarah plus kuliner tradisional.

Ada banyak kuliner tradisional yang masih eksis hingga sekarang di Solo.

Baca juga: 5 Rekomendasi Kuliner Tempat Makan Enak Dekat Gerbang Tol Ngemplak Solo, Ada Seafood hingga Steak

Tetapi penjual kuliner tradisional selalu berkurang saban tahun.

Bahkan jika tak ada penerus, kuliner tradisional ini bisa punah dan hanya tinggal nama.

Catatan TribunSolo.com, berikut 5 kuliner yang mulai langka di Kota Solo sehingga wajib kamu coba paling tidak sekali dalam seumur hidup:

1. Tahok

Jika kamu ingin nyobain tahok tenang saja, sempatkan diri untuk melipir sejenak di kawasan Pasar Gede Solo.

Ada penjual tahok populer yang wajib dicoba yaitu Tahok Pak Citro.

Tahok Pak Citro sudah eksis sejak 1968 sampai sekarang.

Meski lebih dari 50 tahun berjualan, kepopuleran tahok tak kalah dengan kuliner kekinian di sekitarnya.

Terbukti, bahwa banyak pelanggan tetap yang hampir setiap hari selalu sarapan Tahok Pak Citro.

Baca juga: 5 Kuliner Legendaris Klaten Jateng untuk Sarapan, Ada yang Ikonik Sampai Buka Cabang di Mana-mana

Bahkan dalam sekali makan bisa langsung habis dua porsi.

Gerobak Tahok Pak Citro bisa kamu jumpai di sisi barat Pasar Gede Solo, Jawa Tengah.

Biasanya Tahok Pak Citro mulai berjualan pukul 05.00-09.00 WIB.

Oleh sebab itu kuliner ini cocok banget jadi rekomendasi sarapan enak di Solo.

Apabila tak ingin kehabisan, kamu bisa datang lebih awal untuk sarapan tahok.

Tahok Pak Citro disajikan dengan sangat sederhana, tapi rasanya bikin nagih.

Serporsi tahok berisi sari kacang kedelai, yang merupakan bahan utama yang bentuknya mirip agar-agar dan siraman kuah rempah.

Kuah ini terbuat dari campuran jahe, daun pandan, daun jeruk, dan beberapa rempah lainnya.

Lokasi : Pasar Gede Solo, Jalan Jend. Urip Sumoharjo, Sudiroprajan, Kec. Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah 57129.

Baca juga: 5 Kuliner Unik dan Khas di Sukoharjo Jawa Tengah, Tak Bisa Kamu Temukan di Kota Lain

2. Es Kapal

 Es Kapal merupakan salah satu kuliner minuman unik yang cukup populer di Kota Solo.

Kuliner ini sudah ada sejak era 1970-an.

Es Kapal sendiri merupakan jenis minuman yang terbuat dari santan yang dicampur dengan serutan es batu, dengan tambahan sedikit garam dan diputar–putar kemudian diberi susu cokelat.

Cara penyajiannya dapat dipilih menggunakan roti tawar atau tanpa roti tawar.

Salah satu penjual es kapal yang cukup populer di Kota Solo yakni Es Kapal Baron Khas Solo terletak di Jalan Bhayangkara No 28, Panularan, Laweyan yang sudah berdiri sejak tahun 1972.

Di tempat ini hanya ada satu rasa yang disajikan yakni Es Kapal rasa cokelat.

Kepopuleran es kapal ini sudah tak diragukan lagi, kios tersebut tak pernah sepi dari pembeli.

Apalagi saat siang hari dan cuaca sedang panas, kursi-kursi di kios tersebut selalu penuh.

Penjual Es Kapal, Widodo menceritakan awal dirinya  dulu berjualan mengunakan alat panggul berkeliling ke rumah-rumah warga selama delapan tahun.

Barulah tahun 1980, menetap berjualan di bawah pohon ringin di perempatan Baron, Solo.

Akan tetapi di tahun 2016 ada pengusuran sehingga dirinya harus geser ke kios Jl Bhayangkara, Panularan, Laweyan, Solo hingga saat ini.

Baca juga: 5 Rekomendasi Kuliner Enak dan Murah Dekat Solo Safari, Ada Ayam Tulang Lunak Hingga Selat

3. Brambang Asem

Salah satu kuliner yang wajib dcoba ketika berkunjung ke Kota Solo adalah brambang asem.

Brambang asem adalah salah satu kuliner tradisional khas Solo yang terbuat dari daun ubi rambat atau jlegor yang direbus, kemudian dicampur dengan sambal dengan cita rasa asam, manis, dan pedas.

Sambal yang menjadi ciri khas brambang asem ini terbuat dari bawang merah, air asam jawa, gula jawa, terasi, cabai rawit, dan garam.

Biasanya brambang asem disajikan dengan sederhana, yaitu dalam sebuah pincuk yang terbuat dari daun pisang.

 Sebagai pendamping, brambang asem bisa dinikmati dengan gembus bacem atau kerupuk karak.

Bagi yang masih asing, gembus adalah sejenis tempe yang terbuat dari ampas tahu.

Sementara kerupuk karak adalah kerupuk yang terbuat dari beras tumbuk, dengan rasa yang renyah dan gurih.

Pada zaman dahulu, brambang asem dan pendampingnya biasa dinikmati pada siang hari dengan segelas teh tubruk yang disajikan panas-panas.

Namun saat ini kehadiran penjual brambang asem sangat sulit ditemukan, terutama di daerah perkotaan.

Hal ini karena tanaman ubi rambat di sekitar Kota Solo semakin jarang ditemukan, sehingga tidak heran penjual brambang asem pun semangkin langka.

Bagi yang tertarik untukmencoba, kuliner tradisional ini masih bisa ditemukan di dalam kompleks Pasar Gede, salah satunya berada di dekat etalase penjual lenjongan.

Penjual brambang asem dengan mudah dikenali keberadaannya dari adanya naman berisi daun ubi rambat atau jlegor rebus, yang bersanding dengan mangkok sambal, dan gembus bacem.

Lokasi : Pasar Gede Solo, Jalan Jend. Urip Sumoharjo, Sudiroprajan, Kec. Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah 57129.

4. Opak Angin

Opak angin merupakan camilan sejenis kerupuk khas Solo

Bentuknya yakni persegi panjang atau persegi.

Opak angin merupakan salah satu kuliner bersejarah di Solo, sebab awalnya dibikin untuk kepentingan memperingati 1 Muharam.

Sulit menemukan opak angin di Kota Solo, namun biasanya kerupuk ini disediakan pada festival makanan tradisional yang diselenggarakan oleh hotel atau pada event-event budaya.

Jika ingin mencicipi opak angin ada lapak di Coyudan yang buka dari siang sampai malam hari.

Baca juga: 5 Rekomendasi Kuliner Legendaris di Wonogiri Jateng, Ada Nasi Tiwul, Pecel hingga Serabi

5. Jadah Blondo

Jadah Blondo merupakan salah makanan tradisional yang cukup langka di Solo.

Makanan ini bahan utamanya dari ketan dan biasanya jadi sajian saat acara pernikahan. 

Sementara itu, Blondo merupakan istilah ampas santan yang didapat dari proses pembuatan minyak kelapa. 

Rasa blondo ini gurih-girih manis dan berwarna cokelat.

Harga jadah blondo lebih mahal sebab proses pembuatannya cukup rumit.

Proses santan sampai menghasilkan blondo membutuhkan waktu setidaknya tujuh jam.

Kamu bisa mendapatkan jadah blondo ini di Pasar Gede Solo, Jalan Jend. Urip Sumoharjo, Sudiroprajan, Kec. Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah 57129.

(*)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita