Kepala BGN Sarankan Menu Serangga untuk Makan Bergizi Gratis, Apa Sebenarnya Kandungan Nutrisi dari Serangga? - merdeka
Kesehatan
Kepala BGN Sarankan Menu Serangga untuk Makan Bergizi Gratis, Apa Sebenarnya Kandungan Nutrisi dari Serangga? - merdeka
Kepala BGN Menyarankan serangga menjadi menu untuk makan bergizi gratis. Ketahui kandungan nutrisi dari serangga.
Gagasan memasukkan serangga sebagai bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusulkan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana telah mengundang perhatian publik. Dalam pernyataan pada acara Rampinas PIRA di Jakarta, Sabtu (25/1), disebutkan bahwa serangga dapat menjadi alternatif makanan bergizi, terutama di daerah-daerah yang telah terbiasa mengonsumsinya.
“Kalau ada daerah-daerah tertentu yang terbiasa makan seperti itu (serangga), itu (serangga) bisa menjadi menu di daerah tersebut,” ucapnya, sebagaimana dikutip dari Antara.
Makanan bergizi apa yang diberikan gratis? Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang diinisiasi oleh pemerintah dengan dukungan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak perusahaannya, Kalbe Nutritionals, merupakan langkah nyata untuk mencapai tujuan ini.
Apa itu Makan Bergizi Gratis? Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang didukung oleh alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025, menjadi program pertama dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program ini dirancang untuk memberikan asupan bergizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta peserta didik di seluruh jenjang pendidikan — mulai dari prasekolah, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah, baik umum, kejuruan, maupun keagamaan.
Apa saja manfaat pemenuhan gizi? Nutrisi yang baik tidak hanya mendukung pertumbuhan dan perkembangan individu, tetapi juga berperan penting dalam mencegah berbagai masalah kesehatan.
Apa target dari program Makan Bergizi Gratis? Pada tahap awal, program ini akan menyasar sekitar 15 hingga 20 juta anak di seluruh Indonesia, sesuai dengan alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun dari RAPBN 2025.
Kenapa program makan bergizi gratis penting? Program makan bergizi gratis ini sangat berarti, mengingat tidak semua negara mampu melaksanakan program besar semacam ini.
Apa yang harus diperhatikan dalam program makan bergizi gratis? Toto juga menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis ini sangat berarti, mengingat tidak semua negara mampu melaksanakan program besar semacam ini. Dengan anggaran yang telah disediakan oleh pemerintah, setiap daerah bisa menerapkan menu makan bergizi yang berbeda-beda, sesuai dengan potensi dan kekayaan sumber daya alam yang ada di masing-masing daerah.
Namun, apa sebenarnya kandungan nutrisi dari serangga, dan mengapa makanan ini mulai dianggap sebagai solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat?
Nilai Gizi Serangga: Alternatif Sehat dan Berkelanjutan
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) telah menyoroti bahwa kandungan nutrisi serangga tidak kalah dibandingkan dengan sumber protein lain seperti ayam, daging sapi, ikan, maupun babi. Bahkan, beberapa jenis serangga memiliki kandungan protein yang lebih tinggi. Crude protein dalam banyak spesies serangga mencapai lebih dari 60%. Selain itu, kerangka luar serangga yang terbuat dari kitin juga dapat dicerna oleh tubuh manusia, bahkan memberikan efek positif pada sistem imun, sebagaimana ditunjukkan dalam beberapa penelitian.
Komposisi nutrisi serangga bervariasi tergantung pada spesies, habitat, dan diet serangga tersebut. Beberapa jenis serangga kaya akan protein, asam lemak tak jenuh, serat, mineral, dan vitamin. Rumpold dan Schlüter (2013) dalam kajiannya mencatat bahwa serangga seperti jangkrik, ulat, dan belalang mengandung mikronutrien penting seperti zat besi, magnesium, selenium, fosfor, dan seng. Vitamin seperti riboflavin, asam pantotenat, dan biotin juga ditemukan dalam jumlah signifikan pada serangga tertentu. Bahkan, serangga seperti jangkrik memiliki kandungan vitamin B12 yang lebih tinggi daripada salmon.
Selain kaya nutrisi, serangga juga menawarkan solusi keberlanjutan. Produksi serangga sebagai sumber pangan membutuhkan lahan dan air yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ternak sapi atau ayam. Hal ini menjadikan serangga sebagai pilihan yang ramah lingkungan.
Serangga dalam Tradisi Kuliner
Meskipun bagi sebagian masyarakat konsep mengonsumsi serangga terdengar asing, hal ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Di berbagai belahan dunia, serangga telah lama menjadi bagian dari tradisi kuliner. FAO melaporkan bahwa lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia secara rutin mengonsumsi serangga sebagai bagian dari diet mereka.
Di Indonesia, serangga telah lama diolah menjadi berbagai makanan khas, seperti:
Satai Ulat Sagu
Makanan khas Papua ini terbuat dari ulat sagu yang dipanggang setelah ditusuk seperti satai. Selain memiliki rasa gurih, ulat sagu juga kaya akan protein.
Belalang Goreng
Di Gunungkidul, Yogyakarta, belalang goreng menjadi camilan yang populer. Belalang dibumbui dengan bawang putih, garam, dan ketumbar sebelum digoreng hingga renyah.
Rempeyek Laron
Laron yang muncul di awal musim hujan dimanfaatkan sebagai isian rempeyek. Hasilnya adalah camilan renyah yang gurih.
Botok Tawon
Larva tawon diolah bersama parutan kelapa berbumbu menjadi botok, makanan tradisional yang banyak ditemukan di Jawa Timur.
Jangkrik Goreng Balado
Jangkrik tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di Thailand. Di Ciamis, Jawa Barat, jangkrik sering diolah menjadi makanan pedas gurih.
Sayok
Makanan khas masyarakat Danau Linow, Sulawesi Utara, ini terbuat dari larva capung yang kaya protein.
Manfaat Kesehatan dari Serangga
Selain sebagai sumber protein, serangga juga memberikan berbagai manfaat kesehatan. Kandungan antioksidan dalam serangga seperti jangkrik, belalang, dan ulat sutera, misalnya, lebih tinggi dibandingkan jus jeruk. Antioksidan membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas, yang dapat memicu kanker dan penyakit kronis lainnya.
Kitin, komponen utama kerangka luar serangga, berfungsi sebagai serat prebiotik yang mendukung kesehatan saluran pencernaan. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa kitin dapat membantu mencegah peradangan pada usus besar.
Serangga juga merupakan sumber asam lemak esensial, seperti omega-3 dan omega-6, yang penting untuk kesehatan jantung dan otak. Sebagai perbandingan, kandungan omega-3 pada jangkrik memiliki rasio yang lebih optimal dibandingkan dengan ikan laut, tanpa risiko kontaminasi logam berat yang sering ditemukan pada ikan.
Populasi dunia yang terus bertambah menuntut solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pangan. Serangga menawarkan jawaban atas tantangan ini. Dengan kandungan nutrisi yang kaya, dampak lingkungan yang rendah, serta kemudahan dalam produksi, serangga dapat menjadi sumber pangan masa depan yang menjanjikan.
Di banyak negara, serangga bahkan telah diproduksi secara komersial. Thailand, misalnya, memiliki lebih dari 20.000 peternakan serangga. Sementara itu, di Meksiko, serangga seperti chapulines (belalang) sudah menjadi bagian dari makanan sehari-hari.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, tantangan utama dari konsumsi serangga adalah stigma budaya. Di banyak negara, termasuk Indonesia, mengonsumsi serangga masih dianggap tabu atau aneh. Oleh karena itu, edukasi dan promosi tentang manfaat serangga perlu digalakkan.
FAO menyatakan bahwa kandungan nutrisi dari serangga tidak berbeda jauh dari sumber daging lain seperti ayam, sapi, babi, dan ikan. Bahkan kandungan protein lebih tinggi juga bisa ditemui di serangga. Hanya saja, tidak semua orang dan daerah biasa mengonsumsinya serta serangga masih dianggap bukan sebagai bahan makanan.
Editor Rizky Wahyu Permana
- Rizky Wahyu Permana
Di balik kenikmatannya, banyak yang belum menyadari bahwa daun singkong memiliki berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa.
Diketahui 100 gram ulat sagu memiliki kandungan protein sebesar 5,8 protein hampir setara satu butir telur.
Sayuran merupakan salah satu sumber utama dari serat yang bisa kita konsumsi. Namun, selain sayur ternyata ada alternatif makanan lain sebagai sumber serat.
Negara Ini Resmi Umumkan 16 Jenis Serangga yang Boleh Dimakan, Ada Belalang dan Jangkrik
Tempe merupakan makanan super yang bisa mengatasi berbagai kondisi termasuk pada masalah kesehatan jantung.
Daging merupakan pilihan sumber protein yang lebih baik dibanding sayur. Ketahui alasannya.
Saat melakukan diet, menu makanan yang harus dipenuhi tidak hanya serat tapi juga protein. Dengan mengonsumsi protein akan menjaga badan supaya tidak cepat lapa
Dibanding sejumlah ikan impor, ikan lokal mempunyai berbagai keunggulan yang luar biasa dan bisa menjadi pilihan kita.
Komentar
Posting Komentar