Tiba-tiba KF-21 Boramae untuk Arab Saudi Dihapus, Lalu J-20 Nongol Mengancam Proyek Indonesia-Korea - Zona Jakarta

 Dunia Internasional, 

Tiba-tiba KF-21 Boramae untuk Arab Saudi Dihapus, Lalu J-20 Nongol Mengancam Proyek Indonesia-Korea - Zona Jakarta


ZONAJAKARTA.COM - Tiba-tiba presentasi KF-21 Boramae buatan Korea Selatan dihapus dari unggahan presentasi penawaran kepada Arab Saudi.

Padahal, pesawat generasi 4,5 yang proyeknya melibatkan Indonesia itu sempat dipromosikan.

Menurut laporan outlet pertahanan Turki, TurkDef, Korea Aerospace Industries (KAI) sebagai produsen KF-21 secara singkat memamerkan pesawat tempur itu sebagai tawaran potensial bagi Arab Saudi dalam presentasi perusahaan.

Sebuah foto yang menggambarkan jet tempur KF-21 dari Korea Selatan (Korsel) itu sebagai platform yang diusulkan untuk Angkatan Udara Kerajaan Saudi (RSAF).

Gambar itu disertakan dalam presentasi tersebut tetapi kemudian dihapus dari media sosial.

Hanya saja, TurkDef tidak sempat memberikan screenshot (tangkapan layar) dari slide atau gambar yang dihapus.

Arab Saudi memang sedang mengincar pesawat generasi kelima untuk modernisasi angkatan udara mereka, setelah ditolak membeli F-35 dari Amerika Serikat.

Arab Saudi telah menganggarkan 78 miliar dolar AS (sekitar Rp 1.274 triliun) untuk belanja pertahanan pada 2025.

Ini anggaran terbesar dalam sejarah negara itu dan terbesar kelima di dunia, setelah anggaran pertahanan AS, China, Rusia, dan India.

KF-21 yang juga melibatkan Indonesia dirancang KAI sebagai pesawat generasi 4,5 dan bisa dikembangkan sebagai generasi kelima.

Keinginan Arab Saudi terhadap jet tempur generasi kelima bisa memunculkan gagasan dan minat Riyadh kepada KF-21.

Kerajaan tersebut telah menjajaki berbagai opsi jet tempur untuk memodernisasi armadanya di luar Eurofighter Typhoon dan F-15SA Eagles yang ada.

Munculnya Korea Selatan sebagai pemasok potensial sejalan dengan upaya Arab Saudi yang lebih luas untuk mendiversifikasi strategi pengadaan pertahanannya.

Selasa, 11 Februari 2025 | 15:13 WIB
Pesawat KF=21 Boramae buatan Korea Aerospace Industries sempat muncul dalam penawaran ke Arab Saudi, namun tiba-tiba dihapus. (KAI)
Pesawat KF=21 Boramae buatan Korea Aerospace Industries sempat muncul dalam penawaran ke Arab Saudi, namun tiba-tiba dihapus. (KAI)

Namun, sebelum KF-21 gencar melakukan pendekatan dan mempromosikan KF-21, China lebih gesit.

China baru-baru ini membuat berita utama dengan menawarkan jet tempur siluman J-20 kepada Arab Saudi.

Manuver China itu jelas mengancam potensi KF-21 Boramae untuk masuk pasar Arab Saudi.

Sebab, secara kelas J-20 lebih tinggi karena sudah memiliki fasilitas teknologi siluman sebagai salah satu syarat pesawat tempur generasi kelima.

Sedangkan KF-21 Boramae masih generasi 4,5.

Padahal, Arab Saudi sedang menjadi pasar potensial bagi produsen pesawat tempur Asia atau Eropa Timur, karena negara kerajaan ini mulai menunjukkan minat produksi non-Barat.

Pada Oktober 2024, Arab Saudi ramai dilaporkan media tengah mengevaluasi jet tempur KAAN buatan Turki.

Beberapa sumber Turki bahkan mengklaim bahwa Riyadh tengah mempertimbangkan untuk mengakuisisi hingga 100 unit pesawat buatan Turkish Aerozpace Industries (TAI) itu.

Laporan tersebut masih bersifat rencana-rencana, tapi Arab Saudi memang menunjukkan keseriusan meminang KAAN.

Bahkan, Arab Saudi sampai mengirim Komandan Angkatan Udara Arab Saudi, Pangeran Turki bin Bandar Al Saud, untuk melihat langsung perkembangan KAAN.

KAAN memang dikembangkan sebagai pesawat generasi kelima, setelah Turki didepak oleh AS dari proyek F-35.

Menurut CEO TAI Temel Kotil, KAAN akan menjadi pesawat generasi kelima yang lebih baik daripada F-35.

"Berdasarkan beberapa faktor, KAAN lebih baik daripada F-35," kata Temel seperti dikutip Defence Security Asia, 5 Mei 2024.

Halaman:
Selasa, 11 Februari 2025 | 15:13 WIB
Pesawat KF=21 Boramae buatan Korea Aerospace Industries sempat muncul dalam penawaran ke Arab Saudi, namun tiba-tiba dihapus. (KAI)
Pesawat KF=21 Boramae buatan Korea Aerospace Industries sempat muncul dalam penawaran ke Arab Saudi, namun tiba-tiba dihapus. (KAI)

Jika ingin masuk ke pasar Arab Saudi, akan mendapat tantangan berat melawa dua pesawat generasi kelima, J-20 buatan China dan KAAN buatan Turki.

Apalagi, KF-21 masih menjalani pengujian dan pengembangan, selain kalah kelas.

Meski begitu, KF-21 difasilitasi teknologi avionik yang canggih, radar AESA, dan konfigurasi senjata modular.

Ini menjadikan KF-21 tetap menarik, meski sebagai pesawat generasi 4,5.

Selain itu, akan lebih menarik jika KF-21 menawarkan partisipasi aktif Arab Saudi dalam proses pengembangan.

Tawaran itu akan menjadi daya tarik tersendiri, karena Arab Saudi juga berambisi melakukan pengembangan dan produksi lokal.

Jika klaim tentang presentasi KAI untuk menawarkan KF-21 ke Arab Saudi benar, ini menunjukkan bahwa Korsel secara aktif berupaya memperluas ekspor jet tempurnya ke luar Indonesia yang sudah menjadi mitra pengembangan dalam program KF-21.

Kemungkinan Arab Saudi memperoleh KF-21 menimbulkan pertanyaan penting mengenai potensi transfer teknologi dan kemitraan industri antara Riyadh dan Seoul.

Korea Selatan memiliki pengalaman signifikan dengan transfer teknologi, tetapi kesepakatan sebelumnya dengan Indonesia yang sempat diwarnai masalah, akan membuat Korsel akan berhati-hati dalam berbagi teknologi penting.

Indonesia merupakan mitra resmi dalam pengembangan KF-21 yang ternyata menghadapi kesulitan dalam mengamankan perjanjian untuk akses ke teknologi utama yang digunakan dalam pesawat tersebut.

Jika Arab Saudi benar-benar tertarik pada KF-21, kemungkinan besar mereka akan menuntut sejumlah transfer teknologi atau bahkan produksi lokal.

Hal ini akan sejalan dengan ambisi Riyadh di bawah inisiatif "Visi 2030", yang bertujuan untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor senjata asing.

Korea Selatan telah memiliki sejarah kerja sama industri dengan Arab Saudi, termasuk dalam kendaraan lapis baja dan sistem pertahanan udara.

Halaman:
Selasa, 11 Februari 2025 | 15:13 WIB
Pesawat KF=21 Boramae buatan Korea Aerospace Industries sempat muncul dalam penawaran ke Arab Saudi, namun tiba-tiba dihapus. (KAI)
Pesawat KF=21 Boramae buatan Korea Aerospace Industries sempat muncul dalam penawaran ke Arab Saudi, namun tiba-tiba dihapus. (KAI)

Hanya, kesediaan Korsel mentransfer teknologi ke Arab Saudi akan menjadi pertimbangan ketat.

Selain itu, KF-21 masih bergantung pada teknologi Barat, khususnya mesin General Electric F414.

Ini berarti bahwa setiap perjanjian transfer teknologi akan memerlukan persetujuan dari Amerika Serikat, yang berpotensi memberlakukan pembatasan pada akses Arab Saudi ke beberapa sistem pesawat yang paling canggih.

Sebab itu, munculnya J-20 buatan China merangsek pasar Arab Saudi menjadi ancaman berat bagi upaya KF-21 Boramae untuk menawarkan pesawat tersebut ke negara itu.

Belum lagi, Arab Saudi sudah makin intensif bernegosiasi dengan Turki soal KAAN. ***

Halaman:

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita