4 Negara Islam yang Terdampak Tarif Impor AS Terbesar, Nomor 2 Pernah Diinvasi | Sindonews - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

4 Negara Islam yang Terdampak Tarif Impor AS Terbesar, Nomor 2 Pernah Diinvasi | Sindonews

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional, 

4 Negara Islam yang Terdampak Tarif Impor AS Terbesar, Nomor 2 Pernah Diinvasi | Halaman Lengkap

Donald Trump memberlakukan tarif impor yang tinggi kepada banyak negara Muslim. Foto/X/@WhiteHouse

WASHINGTON 

- Terdapat sejumlah negara Islam yang terdampak tarif impor AS terbesar. Salah satu di antaranya pernah diinvasi wilayahnya pada 2003 silam.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini mengumumkan serangkaian kebijakan baru mengenai tarif impor. Disebutnya sebagai ‘reciprocal tariffs’ atau tarif timbal balik, Trump menyebut tarif baru itu bakal memungkinkan negaranya untuk berkembang pesat secara ekonomi.

Selain itu, Trump juga percaya bahwa kebijakan tarif impor diperlukan untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan yang selama ini diterima AS. Hal ini semakin memperkuat indikasi bahwa dirinya masih menggencarkan konsep yang dikenal dengan ‘America First’.

Melihat daftar negara beserta tarif impor yang dibebankan, ada sebagian di antaranya berisi nama-nama negara Islam. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa yang paling besar terkena tarifnya.


Negara Islam yang Terdampak Tarif Impor AS Terbesar

1. Suriah

Pada daftar yang dirilis Gedung Putih, Suriah tercatat sebagai negara Islam yang terkena tarif impor terbesar berdasarkan kebijakan baru Donald Trump. Angkanya mencapai 41 persen.

Melansir WSJ, angka tersebut terbilang besar meski perdagangan langsung antara Amerika Serikat dan Suriah sebenarnya cukup minimal. Data impor AS dari Suriah tahun lalu diketahui hanya mencapai $11 juta.

Sebagian di antaranya terdiri dari produk pertanian dan barang antik. Sebelum menetapkan tarif impor tinggi, sanksi AS juga telah membatasi hubungan ekonomi dengan Suriah, termasuk tidak adanya hubungan perbankan.

Nah, penambahan tarif impor baru-baru ini diperkirakan dapat menghambat upaya Suriah yang sedang berjuang memulihkan ekonominya setelah lebih dari satu dekade dilanda perang saudara dan penggulingan Presiden Bashar al-Assad pada Desember lalu.

Lebih jauh, pengenaan tarif impor besar tampaknya ikut menjadi bagian dari pendekatan luas pemerintahan Trump untuk menyeimbangkan kembali hubungan perdagangan global dan menekan negara-negara yang dianggap memiliki praktik perdagangan tidak adil atau dianggap bermasalah dengan AS.

4 Bulan setelah Deklarasikan Darurat Militer, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang Dimakzulkan Akhirnya Dicopot


2. Irak

Berikutnya ada Irak. Melihat ke belakang, negara ini memiliki riwayat konflik dengan Amerika Serikat, termasuk saat wilayahnya diinvasi pada 2003 silam.

Pemerintah Donald Trump mengenakan tarif impor sebesar 39% untuk Irak. Hal ini berlaku berbagai barang, kecuali minyak mentah yang dikecualikan dari tarif tersebut.

Meski tarif itu cukup tinggi, pejabat Irak memperkirakan dampaknya terhadap perekonomian negara akan terbatas. Kondisi ini disebabkan oleh surplus perdagangan yang dimiliki Irak dengan AS dan peningkatan penjualan minyak ke AS yang telah berlipat ganda dalam beberapa tahun terakhir.

Seperti dijelaskan di atas, ekspor minyak mentah Irak ke AS juga tidak terpengaruh oleh kebijakan baru Trump. Alhasil, sektor energi tetap menjadi andalan dalam hubungan perdagangan kedua negara.


3. Aljazair

Selain Timur Tengah, negara Islam di kawasan Afrika Utara seperti Aljazair juga mendapat tarif impor cukup besar. Negara ini dibebankan tarif impor sebesar 30 persen oleh pemerintahan Donald Trump di AS.

Mengutip MoroccoWorldNews, besaran itu kemungkinan didasarkan pada penilaian bahwa Aljazair mengenakan tarif rata-rata 59% pada produk asal AS. Jadi, langkah ini bisa disebut sebagai pembalasan terhadap praktik perdagangan tidak adil terhadap AS.

Menanggapi itu, Aljazair belum memberi reaksi apa pun. Namun, langkah Trump juga dikhawatirkan bisa menimbulkan dampak negatif terhadap hubungan di antara kedua negara.

4. Pakistan

Lanjut, ada Pakistan. Pemerintah Amerika Serikat memberlakukan tarif impor sebesar 29 persen terhadap produk-produk asal Pakistan.

Keputusan ini diambil karena AS menilai bahwa Pakistan selama ini mengenakan tarif rata-rata yang cukup besar pada produk asal AS, yakni mencapai 58 persen. Alhasil, Trump membalasnya dengan memberlakukan tarif setengah dari angka tersebut sebagai tindakan resiprokal.

Melihat hubungan keduanya, AS menjadi salah satu mitra dagang terbesar bagi Pakistan. Perkiraan total perdagangan bilateral kedua negara mencapai $7,3 miliar pada 2024.

Selain itu, ekspor AS ke Pakistan juga meningkat 4,4 persen menjadi $2,1 miliar, sementara impor dari Pakistan naik 4,9 persen menjadi $5,1 miliar. Para analis memperkirakan bahwa tarif baru ini akan menimbulkan tantangan langsung bagi perekonomian Pakistan, mengingat hampir seperlima dari ekspor negara tersebut ditujukan ke AS.

Sebaliknya, ada pula yang melihat potensi peluang jangka panjang bagi Pakistan untuk mendiversifikasi pasar ekspornya dan meningkatkan daya saing produk-produknya di pasar global.

Itulah beberapa negara Islam yang terdampak tarif impor AS terbesar.

(ahm)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages