Ini Respons China setelah Trump Perintahkan AS Uji Senjata Nuklir - SindoNews
2 min read
Ini Respons China setelah Trump Perintahkan AS Uji Senjata Nuklir
Jum'at, 31 Oktober 2025 - 09:49 WIB
China desak AS hormati larangan uji senjata nuklir global setelah Presiden Donald Trump perintahkan Pentagon menguji coba senjata nuklir. Foto/Yonhap
A
A
A
BEIJING - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memerintahkan Pentagon menguji coba senjata nuklir setelah moratorium diberlakukan pada 1992. Pemerintah China merespons dengan mendesak Washington menghormati larangan uji coba senjata nuklir global.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun mengatakan Beijing ingin Washington mengambil tindakan nyata untuk melindungi perlucutan senjata nuklir global.
"China berharap Amerika Serikat akan sungguh-sungguh mematuhi kewajiban perjanjian pelarangan uji coba nuklir komprehensif dan komitmennya terhadap pelarangan uji coba nuklir, serta mengambil tindakan nyata untuk melindungi sistem perlucutan senjata nuklir dan nonproliferasi global dan menjaga keseimbangan dan stabilitas strategis global," kata Guo dalam konferensi pers hari Kamis, yang dikutip Newsweek, Jumat (31/10/2025).
Baca Juga: Trump Perintahkan AS Uji Senjata Nuklir, Tak Mau Kalah dengan Rusia
Trump, pada hari Kamis, mengatakan bahwa dia telah menginstruksikan Departemen Perang atau Pentagon untuk segera memulai uji coba senjata nuklir, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Langkah ini diambil setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow telah berhasil menguji coba drone bawah laut bertenaga nuklir yang berkemampuan nuklir, Poseidon.
"Amerika Serikat memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain mana pun. Ini telah dicapai, termasuk pembaruan dan renovasi total senjata yang ada, selama masa jabatan pertama saya. Karena daya rusaknya yang luar biasa, saya sangat tidak suka melakukannya, tetapi tidak punya pilihan!" tulis Trump di platform Truth Social miliknya.
"Rusia berada di urutan kedua, dan China di urutan ketiga, tetapi akan sama dalam 5 tahun," lanjut dia.
Baca Juga: Trump Perintahkan AS Uji Senjata Nuklir, Rusia Janji Bertindak Serupa
Trump menekankan bahwa dia pada dasarnya membenci uji coba senjata nuklir karena daya rusaknya yang luar biasa.
"Karena program uji coba negara lain, saya telah menginstruksikan Departemen Perang untuk mulai menguji senjata nuklir kami secara setara. Proses itu akan segera dimulai," imbuh Trump.
AS terakhir kali melakukan uji coba senjata nuklir "Divider" pada 23 September 1992, di Situs Keamanan Nasional Nevada.
Presiden George HW Bush kemudian memberlakukan moratorium pada tahun itu, tetapi AS tetap memiliki kemampuan untuk melanjutkan uji coba di situs yang sama jika diperlukan.
Menanggapi perintah Trump, anggota Kongres Nevada, Dina Titus, menulis di X: "Sama sekali tidak. Saya akan mengajukan undang-undang untuk menghentikan ini."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun mengatakan Beijing ingin Washington mengambil tindakan nyata untuk melindungi perlucutan senjata nuklir global.
"China berharap Amerika Serikat akan sungguh-sungguh mematuhi kewajiban perjanjian pelarangan uji coba nuklir komprehensif dan komitmennya terhadap pelarangan uji coba nuklir, serta mengambil tindakan nyata untuk melindungi sistem perlucutan senjata nuklir dan nonproliferasi global dan menjaga keseimbangan dan stabilitas strategis global," kata Guo dalam konferensi pers hari Kamis, yang dikutip Newsweek, Jumat (31/10/2025).
Baca Juga: Trump Perintahkan AS Uji Senjata Nuklir, Tak Mau Kalah dengan Rusia
Trump, pada hari Kamis, mengatakan bahwa dia telah menginstruksikan Departemen Perang atau Pentagon untuk segera memulai uji coba senjata nuklir, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Langkah ini diambil setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow telah berhasil menguji coba drone bawah laut bertenaga nuklir yang berkemampuan nuklir, Poseidon.
"Amerika Serikat memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain mana pun. Ini telah dicapai, termasuk pembaruan dan renovasi total senjata yang ada, selama masa jabatan pertama saya. Karena daya rusaknya yang luar biasa, saya sangat tidak suka melakukannya, tetapi tidak punya pilihan!" tulis Trump di platform Truth Social miliknya.
"Rusia berada di urutan kedua, dan China di urutan ketiga, tetapi akan sama dalam 5 tahun," lanjut dia.
Baca Juga: Trump Perintahkan AS Uji Senjata Nuklir, Rusia Janji Bertindak Serupa
Trump menekankan bahwa dia pada dasarnya membenci uji coba senjata nuklir karena daya rusaknya yang luar biasa.
"Karena program uji coba negara lain, saya telah menginstruksikan Departemen Perang untuk mulai menguji senjata nuklir kami secara setara. Proses itu akan segera dimulai," imbuh Trump.
AS terakhir kali melakukan uji coba senjata nuklir "Divider" pada 23 September 1992, di Situs Keamanan Nasional Nevada.
Presiden George HW Bush kemudian memberlakukan moratorium pada tahun itu, tetapi AS tetap memiliki kemampuan untuk melanjutkan uji coba di situs yang sama jika diperlukan.
Menanggapi perintah Trump, anggota Kongres Nevada, Dina Titus, menulis di X: "Sama sekali tidak. Saya akan mengajukan undang-undang untuk menghentikan ini."
(mas)