Kisah Wali Songo Sunan Gresik, Tokoh Pelopor Dakwah Pesantren
Kristina - detikEdu
Rabu, 28 Apr 2021 03:30 WIB
Foto: Ilustrasi: Kharisma/Kisah Wali Songo Sunan Gresik, Tokoh Pelopor Dakwah Pesantren
Jakarta -
Sunan Gresik adalah wali pertama penyebar agama Islam di tanah Jawa sekaligus pendiri pesantren pertama kali. Ia berdakwah lewat jalur dagang dan tani.
Sunan Gresik adalah wali pertama dari sembilan wali penyebar Islam di tanah Jawa. Ia dakwah dengan melebur ke masyarakat melalui jalur dagang, pertanian, dan pengobatan yang disesuikan dengan budaya masyarakat.
Wali pertama ini memiliki nama asli Maulana Malik Ibrahim. Ia juga dikenal dengan nama Syekh Maulana Maghribi.
Namun, semasa menyebarkan Islam di Jawa ia lebih akrab disebut Sunan Gresik. Ia menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Asal-usul Sunan Gresik masih menuai perdebatan. Beberapa sumber mengatakan Sunan Gresik adalah keturunan Arab. Pendapat lain mengatakan Sunan Gresik diyakini berasal dari Uzbekistan, Asia Tengah yang lahir sekitar pertengahan abad 14.
Dikutip dari buku Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) karangan Yoyok Rahayu Basuki, Sunan Gresik merupakan keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad. Ia merupakan seorang saudagar yang berlayar ke Jawa untuk menyebarkan agama Islam. Pada saat itu wilayah Jawa masih dalam kekuasaan Majapahit.
Sunan Gresik menginjakkan kaki pertama kali di Desa Sembalo, saat ini berada di daerah Leran, Kecamatan Manyar, Gresik. Tepatnya 9 kilometer ke arah utara kota Gresik.
Dikutip dari jurnal SULUK UIN Surabaya, kedatangan Sunan Gresik ke tanah Jawa tercatat dalam Babad Gresik I. Ia datang pada abad ke 14 bersama saudaranya Maulana Mahpur dan tetuanya Sayid Yusuf Maghribi beserta 40 pengiring.
Klik halaman selanjutnya
Dalam catatan disebutkan Maulana Malik Ibrahim berlayar ke Jawa untuk menyebarkan agama sambil berdagang. Ia berlabuh di Gerwarasi atau saat ini dikenal dengan Gresik pada 1371 M.
Kedatangan mereka disambut oleh Raja Majapahit. Namun, Raja Majapahit enggan memeluk Islam. Sunan Gresik kemudian membaur bersama masyarakat.
Pada saat itu masyarakat kenal dengan agama Hindu dan Budha. Sunan Gresik pun menggunakan metode-metode seperti mengajari bercocok tanam dan memberikan ilmu pengobatan.
Hingga pada suatu ketika, keberhasilan dakwahnya diketahui oleh Raja Majapahit. Akhirnya ia diangkat sebagai Syahbandar di Gresik dan diperbolehkan menyebarkan agama Islam secara meluas.
Sunan Gresik merupakan pelopor dakwah dari pesantren. Tak sedikit yang menjulukinya sebagai Bapak Pesantren di Jawa. Ia mendirikan masjid pertama kali di Desa Pasucinan, Manyar.
Masjid itulah yang kemudian dijadikan sarana dakwahnya. Hingga saat ini, Masjid Pesucinan diyakini sebagai masjid tertua di pulau Jawa.
Itu tadi kisah Sunan Gresik sebagai wali pertama yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Dakwahnya yang dekat dengan masyarakat membuatnya diterima dengan baik dan berkembang dengan cepat.
Simak Video "Takmir Pembuka Pintu Gerbang Masjid Sunan Giri, Gresik"
(nwy/nwy)
[Category Opsi Informasi]
[Tags Sunan Gresik,Wali Songo, Featured]
Kristina - detikEdu
Rabu, 28 Apr 2021 03:30 WIB
Foto: Ilustrasi: Kharisma/Kisah Wali Songo Sunan Gresik, Tokoh Pelopor Dakwah Pesantren
Jakarta -
Sunan Gresik adalah wali pertama penyebar agama Islam di tanah Jawa sekaligus pendiri pesantren pertama kali. Ia berdakwah lewat jalur dagang dan tani.
Sunan Gresik adalah wali pertama dari sembilan wali penyebar Islam di tanah Jawa. Ia dakwah dengan melebur ke masyarakat melalui jalur dagang, pertanian, dan pengobatan yang disesuikan dengan budaya masyarakat.
Wali pertama ini memiliki nama asli Maulana Malik Ibrahim. Ia juga dikenal dengan nama Syekh Maulana Maghribi.
Namun, semasa menyebarkan Islam di Jawa ia lebih akrab disebut Sunan Gresik. Ia menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Asal-usul Sunan Gresik masih menuai perdebatan. Beberapa sumber mengatakan Sunan Gresik adalah keturunan Arab. Pendapat lain mengatakan Sunan Gresik diyakini berasal dari Uzbekistan, Asia Tengah yang lahir sekitar pertengahan abad 14.
Dikutip dari buku Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) karangan Yoyok Rahayu Basuki, Sunan Gresik merupakan keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad. Ia merupakan seorang saudagar yang berlayar ke Jawa untuk menyebarkan agama Islam. Pada saat itu wilayah Jawa masih dalam kekuasaan Majapahit.
Sunan Gresik menginjakkan kaki pertama kali di Desa Sembalo, saat ini berada di daerah Leran, Kecamatan Manyar, Gresik. Tepatnya 9 kilometer ke arah utara kota Gresik.
Dikutip dari jurnal SULUK UIN Surabaya, kedatangan Sunan Gresik ke tanah Jawa tercatat dalam Babad Gresik I. Ia datang pada abad ke 14 bersama saudaranya Maulana Mahpur dan tetuanya Sayid Yusuf Maghribi beserta 40 pengiring.
Klik halaman selanjutnya
Dalam catatan disebutkan Maulana Malik Ibrahim berlayar ke Jawa untuk menyebarkan agama sambil berdagang. Ia berlabuh di Gerwarasi atau saat ini dikenal dengan Gresik pada 1371 M.
Kedatangan mereka disambut oleh Raja Majapahit. Namun, Raja Majapahit enggan memeluk Islam. Sunan Gresik kemudian membaur bersama masyarakat.
Pada saat itu masyarakat kenal dengan agama Hindu dan Budha. Sunan Gresik pun menggunakan metode-metode seperti mengajari bercocok tanam dan memberikan ilmu pengobatan.
Hingga pada suatu ketika, keberhasilan dakwahnya diketahui oleh Raja Majapahit. Akhirnya ia diangkat sebagai Syahbandar di Gresik dan diperbolehkan menyebarkan agama Islam secara meluas.
Sunan Gresik merupakan pelopor dakwah dari pesantren. Tak sedikit yang menjulukinya sebagai Bapak Pesantren di Jawa. Ia mendirikan masjid pertama kali di Desa Pasucinan, Manyar.
Masjid itulah yang kemudian dijadikan sarana dakwahnya. Hingga saat ini, Masjid Pesucinan diyakini sebagai masjid tertua di pulau Jawa.
Itu tadi kisah Sunan Gresik sebagai wali pertama yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Dakwahnya yang dekat dengan masyarakat membuatnya diterima dengan baik dan berkembang dengan cepat.
Simak Video "Takmir Pembuka Pintu Gerbang Masjid Sunan Giri, Gresik"
(nwy/nwy)
[Category Opsi Informasi]
[Tags Sunan Gresik,Wali Songo, Featured]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar