Asal-usul Wilayah Pegangsaan: Dugaan Jadi Tempat "Angon" Angsa hingga Saksi Bisu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945 Halaman all - Kompas
Asal-usul Wilayah Pegangsaan: Dugaan Jadi Tempat "Angon" Angsa hingga Saksi Bisu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945 Halaman all - Kompas.com
JAKARTA, KOMPAS.com - Pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat, pada 17 Agustus 1945 menjadi titik awal kemerdekaan Indonesia.
Rumah Soekarno itu telah menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Namun, jauh sebelum itu, Jalan Pegangsaan memiliki sejarah tersendiri.
Menengok Asal-usul Pegangsaan
Pegangsaan terkenal sebagai tempat diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Adapun lokasi itu merupakan kediaman Soekarno yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta.
Pegangsaan kini menjadi nama salah satu kelurahan yang terletak di Jakarta Pusat. Pegangsaan kini masuk dalam wilayah Kecamatan Menteng.
Video Rekomendasi
Dalam buku berjudul Asal-usul Nama Tempat di Jakarta (2018), Rachmat Ruchiat menuliskan tentang bagaimana wilayah itu dikenal sebelum proklamasi terjadi.
Rachmat menuturkan, ada dugaan wilayah Pegangsaan dikenal sebagai tempat angon atau pemeliharaan angsa. "Dugaan demikian mungkin saja benar," tutur Rachmat.
Dugaan lainnya, Rachmat menjelaskan, Pegangsaan pernah menjadi perajin barang-barang dari perunggu atau gangsa.
"Tempat itu biasa disebut Pegangsan atau Pegangsaan," tulis Rachmat.
Rachmat menduga para perajin itu sebagian merupakan orang-orang Jawa Mataram yang pada akhir abad ke-17 membuka kawasan Matraman (de Haan, 1935: 67).
Di Kota Bogor, tempat yang dulunya dihuni oleh orang-orang Jawa perajin barang-barang dari tembaga dinamai Paledang sampai sekarang (Danasasmita, 1983: 89).
Detik-detik Sebelum Kemerdekaan
Adapun peristiwa itu dimulai dari desakan terhadap Bung Karno agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia oleh golongan pemuda.
Soekarno dan Muhammad Hatta pun sempat diculik oleh golongan muda ke Rengasdengklok, Karawang, pada 16 Agustus 1945 dini hari.
Pada peristiwa itu, disepakati proklamasi kemerdekaan diumumkan pada Jumat, 17 Agutus 1945.
Usai kesepakatan tersebut, Bung Karno dan Bung Hatta dibawa kembali ke Jakarta dan tiba pada pukul 02.00 WIB dini hari, delapan jam sebelum proklamasi.
Setibanya di Jakarta, mereka singgah di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda, Kepala Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat tentara Kekaisaran Jepang.
Di rumah Laksamana Maeda itulah, mereka bertiga merumuskan teks proklamasi.
Setelah teks proklamasi disusun, pertemuan diakhiri dengan pengumuman dari Bung Karno bahwa proklamasi akan dibacakan pada pukul 10.00 WIB di halaman rumahnya, di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta.
Awalnya, pembacaan teks proklamasi kemerdekaan akan dilakukan di Lapangan Ikada. Akan tetapi, pasukan Jepang yang terus berpatroli di sekitar Lapangan Ikada menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya bentrokan.
Akhirnya, rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 pun dipilih sebagai tempat pembacaan teks proklamasi.
(Penulis: Larissa Huda, Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary)
Komentar
Posting Komentar