BMKG Ungkap Awan Hujan Berpotensi Tumbuh di Sejumlah Wilayah Ini Sepekan ke Depan - inews - Opsiin

Informasi Pilihanku

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

BMKG Ungkap Awan Hujan Berpotensi Tumbuh di Sejumlah Wilayah Ini Sepekan ke Depan - inews

Share This

 

BMKG Ungkap Awan Hujan Berpotensi Tumbuh di Sejumlah Wilayah Ini Sepekan ke Depan

inews.id
August 26, 2023
Ilustrasi pertumbuhan awan hujan
Ilustrasi pertumbuhan awan hujan

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan awan-awan hujan berpotensi tumbuh di sejumlah wilayah Indonesia sepekan ke depan. Wilayah-wilayah itu yakni Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bagian utara dan tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua bagian utara dan tengah.

Keberadaan awan tersebut membuat hujan berpotensi turun atau juga dapat dimanfaatkan untuk modifikasi cuaca dalam mempercepat turunnya hujan.

“Untuk sepekan ke depan, potensi pertumbuhan awan hujan kategori sedang hingga tinggi lebih dari 50 persen diprediksi dapat terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera, sebagian besar wilayah Kalimantan, Sulawesi bagian utara dan tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, serta Papua bagian utara dan tengah,” tulis BMKG dalam keterangannya, dikutip Minggu (27/8/2023).

Pulau Jawa tidak masuk wilayah yang pertumbuhan awan-awan hujannya signifikan sehingga hujan masih sulit turun.

BMKG mengatakan, saat ini dinamika atmosfer skala global yang signifikan yaitu El Nino dan Indian Ocean Dipole atau IOD. Analisis anomali suhu muka laut di wilayah Nino 34 yaitu Samudera Pasifik bagian tengah dan timur menunjukkan fase El Nino moderat.

“Selain itu anomali suhu muka laut di wilayah Samudera Hindia menunjukkan Indian Ocean Dipole dengan nilai positif kondisi tersebut menunjukkan supply uap air tidak cukup besar bagi pembentukan awan-awan hujan di wilayah Indonesia baik di Indonesia bagian timur maupun di Indonesia bagian barat,” kata BMKG.

Editor : Reza Fajri

Follow Berita iNews di Google News

Menurut prediksi BMKG, kondisi moderat masih akan terus berlangsung hingga Desember 2023, kemudian secara gradual menurun dan bertahan pada fase lemah hingga Januari 2024. IOD positif diprediksi akan terjadi hingga Oktober 2023 kemudian meluruh menuju netral.

BMKG pun mengingatkan kombinasi fenomena El Nino dan IOD positif diperkirakan akan memperkuat dampak kekeringan yang terjadi pada puncak musim kemarau tahun ini.

“Kombinasi dari fenomena El Nino dan IOD positif tersebut dapat memperkuat dampak kekeringan yang terjadi pada periode puncak musim kemarau saat ini. Dampak kekeringan tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap berbagai sektor utamanya sektor pertanian, kesehatan, lingkungan dan sosial,” tulis BMKG.

Warga diminta tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan sejak dini dengan bijaksana dalam penggunaan air tanah, menggunakan masker ketika kualitas udara menurun, tidak memicu munculnya sumber api yang dapat berdampak pada kejadian kebakaran.

Editor : Reza Fajri

Follow Berita iNews di Google News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here